Abstract
This paper explores the integration of complexity theory into the field of strategic management, arguing that traditional, positivist-based models—such as the planning school, positioning school, and resource-based view—are increasingly inadequate for addressing the volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) of contemporary business environments. While classical theories emphasize linearity, stability, and top-down control, complexity theory reconceptualizes organizations as complex adaptive systems (CAS) characterized by emergence, nonlinearity, and continuous learning. Drawing on insights from both historical and contemporary strategic paradigms, this study proposes that complexity theory does not replace but rather extends classical frameworks by enabling more adaptive, iterative, and resilient approaches to strategy. The paper reviews the theoretical foundations of complexity theory, its implications for adaptive strategy, and its application in real-world contexts such as digital transformation, platform ecosystems, and crisis management. It also addresses the challenges of operationalizing complexity theory and calls for a paradigm shift toward more pragmatic, learning-centered models in both research and practice. Ultimately, embracing complexity enables strategic management to better reflect and respond to the dynamic realities of the modern business landscape.
References
Anderson, P. (1999). Teori kompleksitas dan ilmu organisasi. Ilmu Organisasi, 10(3), 216–232.
Ansoff, HI (1965). Strategi Korporat: Pendekatan Analitik terhadap Kebijakan Bisnis untuk Pertumbuhan dan Ekspansi. McGraw-Hill.
Barney, J. (1991). Sumber daya perusahaan dan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Jurnal Manajemen, 17(1), 99–120.
Bennett, N., & Lemoine, GJ (2014). Apa arti VUCA bagi Anda. Harvard Business Review, 92(1/2), 27.
Dooley, KJ (2002). Kompleksitas organisasi. Dalam Pendamping Organisasi (hlm. 144–160). Blackwell.
Eisenhardt, KM, Graebner, ME, & Sonenshein, S. (2016). Tantangan besar dan metode induktif: Rigor tanpa rigor mortis. Academy of Management Journal, 59(4), 1113–1123.
Jacobides, MG, Cennamo, C., & Gawer, A. (2018). Menuju teori ekosistem. Jurnal Manajemen Strategis, 39(8), 2255–2276.
Ketokivi, M., & Mantere, S. (2010). Dua strategi penalaran induktif dalam penelitian organisasi. Academy of Management Review, 35(2), 315–333.
Mintzberg, H., & Waters, JA (1985). Strategi, disengaja dan muncul. Jurnal Manajemen Strategis, 6(3), 257–272.
Porter, ME (1980). Strategi bersaing: Teknik menganalisis industri dan pesaing. Free Press.
Snowden, DJ, & Boone, ME (2007). Kerangka kerja pemimpin untuk pengambilan keputusan. Harvard Business Review, 85(11), 68–76.
Tsoukas, H. (2005). Pengetahuan Kompleks: Kajian Epistemologi Organisasi. Oxford University Press.
Uhl-Bien, M., Marion, R., & McKelvey, B. (2007). Teori kepemimpinan kompleksitas: Menggeser kepemimpinan dari era industri ke era pengetahuan. The Leadership Quarterly, 18(4), 298–318.
Weick, KE (1995). Pembuatan makna dalam organisasi. Sage.
Bahasa Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi integrasi teori kompleksitas ke dalam bidang manajemen strategis, dengan berargumen bahwa model-model tradisional berbasis positivis—seperti mazhab perencanaan, mazhab penentuan posisi, dan pandangan berbasis sumber daya—semakin tidak memadai untuk mengatasi volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas (VUCA) lingkungan bisnis kontemporer. Sementara teori klasik menekankan linearitas, stabilitas, dan kendali atas-bawah, teori kompleksitas merekonseptualisasikan organisasi sebagai sistem adaptif kompleks (CAS) yang dicirikan oleh kemunculan, nonlinieritas, dan pembelajaran berkelanjutan. Berdasarkan wawasan dari paradigma strategis historis dan kontemporer, studi ini mengusulkan bahwa teori kompleksitas tidak menggantikan, melainkan memperluas kerangka kerja klasik dengan memungkinkan pendekatan strategi yang lebih adaptif, iteratif, dan tangguh. Penelitian ini mengulas fondasi teoretis teori kompleksitas, implikasinya terhadap strategi adaptif, dan penerapannya dalam konteks dunia nyata seperti transformasi digital, ekosistem platform, dan manajemen krisis. Penelitian ini juga membahas tantangan operasionalisasi teori kompleksitas dan menyerukan pergeseran paradigma menuju model yang lebih pragmatis dan berpusat pada pembelajaran, baik dalam penelitian maupun praktik. Pada akhirnya, merangkul kompleksitas memungkinkan manajemen strategis untuk lebih baik mencerminkan dan menanggapi realitas dinamis lanskap bisnis modern.
Recommended Citation
Hoffni, Brian
(2025)
"Kegagalan Kepastian: Membingkai Ulang Manajemen Strategis Melalui Kompleksitas,"
Jurnal Manajemen dan Usahawan Indonesia: Vol. 48:
Iss.
2, Article 4.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jmui/vol48/iss2/4