Abstract
This study aims to formulate an environmental communication strategy for the sustainable performance of SMEs in Indonesia. Taking the case of Tulip Craft and Salarea Coffee, this is qualitative research with a case study approach. After conducting observations, interviews with informants with purposive sample criteria and literature studies regarding the concept of sustainable performance and environmental communication, the results of this study indicate that Tulip Craft and Salarea Coffee SMEs implement sustainable performance in their business because they consider aspects of business profits (profit), social empowerment (people) and the impact of the natural environment (planet). Tulip Craft puts it into practice through environmentally friendly products whose production often involves residents as a form of social empowerment. Meanwhile, Salarea Coffee does not specifically sell environmentally friendly products. Their profits are channelled to the Salarea Foundation to carry out environmentally friendly activism such as the construction of the Salarea Garbage House and barista training for Special Educational Needs students in Garut. In conclusion, SMEs can implement sustainable performance with environmental communication strategies that run pragmatic and constitutive elements through two lines: environmentally friendly and “non-environmentally friendly” products. Either way, it must lead to profit as a prerequisite for social empowerment and environmentally friendly products/activities.
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi komunikasi lingkungan dalam kinerja berkelanjutan UKM di Indonesia. Mengambil kasus UKM Tulip Craft dan Kopi Salarea, riset ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Setelah melakukan observasi, wawancara terhadap para informan dengan kriteria sampel purposif dan studi literatur berkenaan dengan konsep kinerja berkelanjutan dan komunikasi lingkungan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UKM Tulip Craft dan Kopi Salarea menerapkan kinerja berkelanjutan dalam bisnisnya karena mempertimbangkan aspek keuntungan bisnis (profit), pemberdayaan sosial (people) dan dampak lingkungan alam (planet). UKM Tulip Craft mempraktikkannya lewat produk ramah lingkungan yang produksinya seringkali melibatkan warga sekitar sebagai bentuk pemberdayaan sosial. Sementara Kopi Salarea tidak secara khusus menjual produk ramah lingkungan, tetapi keuntungan dari penjualannya ini disalurkan pada Salarea Foundation untuk menjalankan aktivisme ramah lingkungan seperti pembangunan Rumah Sampah Salarea dan pelatihan barista pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB) A di Garut. Sebagai simpulan yang lebih luas, UKM dapat menerapkan kinerja berkelanjutan dengan strategi komunikasi lingkungan yang menjalankan unsur pragmatis dan konstitutif lewat dua jalur: produk ramah lingkungan dan produk “non ramah lingkungan”. Jalur manapun dari kedua unsur tersebut, harus berujung pada profit sebagai prasyarat bagi pemberdayaan sosial dan produk / aktivitas ramah lingkungan.
Recommended Citation
Ismaeni, Fahrul
(2022)
"Komunikasi Lingkungan dalam Kinerja Berkelanjutan UKM di Indonesia (Studi
Kasus terhadap UKM Tulip Craft dan Kopi Salarea),"
Jurnal Manajemen dan Usahawan Indonesia: Vol. 45:
Iss.
2, Article 10.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jmui/vol45/iss2/10