•  
  •  
 

Abstract

There is a stereotype about masculine and feminine occupation in the society. This occupational gender stereotype will lead to several negative impact, it could make someone who do the occupa- tion that is contrary to his gender identity to experience an identity crisis and tend to deviate. This study aims to determine the classification of masculine and feminine occupations and the underly- ing reason behind the classification. Data were collected by distributing questionnaires filled out by 3.633 respondents aged 15-64 years and from all over Indonesia. The analysis was carried out using quantitative methods with the help of SPSS 22 and Microsoft Excel software. From the results of the analysis, it was found that there were 46 masculine jobs, 57 neutral jobs, and 26 feminine jobs. In addition, the number of sexes doing work is the strongest basis for a person to classify an occupation as a masculine or a feminine occupation. For academician and businessman the results of this study are expected to provide the insight into the classification of gender-based stereotype of occupations especially in Indonesia. As for industry, the results of this research can become the basis for creating human resource policies that are gender responsive.

Bahasa Abstract

Terdapat stereotip di masyarakat mengenai pekerjaan maskulin dan feminin. Stereotip pekerjaan berbasis gender tersebut berbahaya karena dapat membuat seseorang yang melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan gendernya akan merasa krisis identitas dan cenderung berperilaku meny- impang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan maskulin dan feminin serta dasar dari seseorang dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 3.633 orang responden yang berusia 15-64 tahun dan berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuanti- tatif dengan bantuan perangkat lunak SPSS 22 dan Microsoft Excel. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 46 pekerjaan maskulin, 57 pekerjaan netral, dan 26 pekerjaan feminin. Sebagai tam- bahan, jumlah jenis kelamin yang melakukan suatu pekerjaan masih menjadi dasar yang paling kuat bagi seseorang untuk mengklasifikasi pekerjaan menjadi pekerjaan maskulin dan feminin. Bagi dunia akademik dan masyarakat bisnis pada umumnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait klasifikasi stereotip pekerjaan berbasis gender khususnya di Indonesia. Sedangkan bagi industri, hasil penilitian ini dapat menjadi landasan dalam membuat regulasi ketenagakerjaan yang responsif terhadap gender.

Share

COinS