•  
  •  
 

Abstract

The large economic potential of Indonesian aquaculture industry, especially in L.vannamei species, shows how vital it is to decide the correct aquaculture methods to maximize productivity. Bumi Pratama Mandira Village in Sungai Menang Region, South Sumatra is an area whose main economic activity comes from shrimp farming activity and mostly cultivating L.vannamei. The village located in one of the most remote regions in South Sumatra, limiting farmer access and present them with unique conditions for shrimp farming. This uniqueness raising the urgency to select the correct methods to sustain the entire village economic conditions. This study will evaluate three cultivation methods (Extensive, Extensive Plus and Semi Intensive) which are commonly used by shrimp farmers in the area. Evaluation is done by com- paring variables which is consisted of production/m2, income m2 and profit/m2 from each of the cultivation methods using the student’s or welch t-test. The results of the t-test indicate that although there are signifi- cant differences for production/m2 and income/m2, there is no difference for the profit/m2. Meanwhile, the regression test showed a significant positive and linear relationship between the variables of feed usage, drug usage and the frequency of water mill use to the level of productivity, and the quadratic relationship between the level of stocking density with the level of productivity with the optimum point of stocking den- sity at 25PL / m2.

Bahasa Abstract

Potensi ekonomi yang besar dari industri budidaya perairan Indonesia khususnya pada spesies L.vannamei membuat pemilihan metode budidaya yang tepat untuk memaksimalkan tingkat produktivitas menjadi vital. Desa Bumi Pratama Mandira di Kecamatan Sungai Menang, Sumatera Selatan adalah se- buah daerah yang kegiatan utama perekonomiannya berasal dari kegiatan berbudidaya udang L.vannamei. Dengan lokasi daerah yang terpencil dan dengan keterbatasan akses yang ada, menyebabkan petambak menghadapi kondisi yang unik dan semakin menambah urgensi pentingnya memilih metode budidaya yang tepat agar mampu memaksimalkan pendapatan. Penelitian ini akan melakukan evaluasi terhadap tiga metode budidaya (Ekstensif, Ekstensif Plus, Semi Intensif) yang umum digunakan oleh petambak udang di daerah tersebut. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan variabel produksi/m2, pendapatan/m2 dan juga laba/m2 dari ketiga metode budidaya menggunakan uji beda rata – rata. Hasil uji beda rata – rata mengindikasikan bahwa meskipun ada perbedaan signifikan untuk variabel produksi/m2 dan pendapatan/ m2, namun tidak terdapat perbedaan untuk variabel laba/m2. Sementara itu, Hasil uji regresi menunjukkan hubungan linear positif yang signifikan antara variabel penggunaan pakan, penggunaan obat dan frekue- nsi penggunaan kincir terhadap tingkat produktivitas, dan hubungan kuadratik antara tingkat densitas bibit dengan tingkat produktivitas dengan titik optimum densitas bibit berada pada 25PL/m2.

Share

COinS