•  
  •  
 

Abstract

There is persistent debate between theoretical and empirical findings on the impact of redenomination on economic performance. Hence, this study aims to analyze the impacts of inflation, economic growth, reducing reducing digit (zero number), and stages of redenomination to changes in transaction prices and the number of the transactions using experimental methods. The result showed redenomination could decrease the transaction prices and transaction value. The best conditions to applied redenomination policy was directly in low inflation and high growth.

Bahasa Abstract

Penelitian ini dilakukan karena adanya teori dan hasil empiris yang masih menjadi perdebatan mengenai dampak kebijakan redenominasi terhadap kinerja perekonomian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak inflasi, pertumbuhan ekonomi, penghilangan jumlah angka nol, serta tahapan redenominasi terhadap perubahan harga dan jumlah transaksi menggunakan metode ekperimental. Redenominasi secara keseluruhan dapat menurunkan harga transaksi dan jumlah transaksi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kondisi yang ideal untuk melaksanakan redenominasi adalah secara langsung pada kondisi inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

References

[1] Astrini, D., Juanda, B., & Achsani, N. A. (2016). Impact of redenomination on price, volume, and value of transaction: an experimental economic approach. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 19(2), 207–237. DOI: https: //doi.org/10.21098/bemp.v19i2.630.

[2] Biro Humas Bank Indonesia. (2010, 3 Agustus). Redenominasi bukan pemotongan uang. Siaran Pers Bank Indonesia No. 12/38/PSHM/Humas. Diakses dari http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaranpers /Pages/sp˙123810.aspx. Tanggal akses 6 April 2017.

[3] Daniel, W. (2010, 5 Agustus). Kisah Turki yang sukses ’hilangkan’ 6 nol mata uangnya. detikfinance. Diakses dari https://finance.detik.com/moneter/d-1414206/ kisah-turki-yang-sukses-hilangkan-6-nol-mata-uangnya. Tanggal akses 6 April 2017.

[4] Gamble, A. (2007). The ”Euro illusion”: illusion or fact?. Journal of Consumer Policy, 30(4), 323–336. DOI: DOI: https://doi.org/10.1007/s10603-007-9044-3.

[5] Friedman, D., & Sunder, S. (1994). Experimenthal methods: a primer for economist. Melbourne: Cambridge University Press.

[6] Hobijn, B., Ravenna, F., & Tambalotti, A. (2006). Menu costs at work: restaurant prices and the introduction of the Euro. The Quarterly Journal of Economics, 121(3), 1103–1131. DOI: https://doi.org/10.1162/qjec.121.3.1103.

[7] Ioana, D. (2005). The national currency re-denomination experience in several countries: a comparative analysis. Paper presented at International Multidiciplinary Symposium Universitaria Simpro, University of Petrosani, October, 14–15, 2005.

[8] Juanda, B. (2009). Metodologi penelitian ekonomi dan bisnis, [Edisi Kedua]. Bogor: IPB Press.

[9] Juanda, B. (2012). Experimental economics in Indonesia: lesson learned and best practices. In Workshop on Experimental Economics, Bogor, 6 September 2012.

[10] Juanda, B,. Annazah, N. S., & Nurbaeti, F. (2017). Ekonomi eksperimental untuk mengkaji pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi, jenis barang, jumlah angka nol, masa transisi dan tahapan redenominasi terhadap kinerja perekonomian. Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

[11] Juanda, B., Metafury,W., Tono, Bimantara, M. S., Anggraini, R. A., Novitasari, W., Nurbaeti, F., Ambarita, N. N. S., Annazah, N. S., & Marlina, I. (2015). Laporan Analisa Kebutuhan Masyarakat akan Rupiah Denominasi Rp200.000 dan Identifikasi efek psikologi yang timbul (denomination effect). Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

[12] Kesumawijaya, I.W.W. (2011). Redenominasi mata uang rupiah merupakan bagian dari tugas Bank Indonesia untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. GaneC Swara, 5(1), 1–6.

[13] Lianto, J., & Suryaputra, R. (2012). The impact of redenomination in Indonesia from Indonesian citizens’ perspective. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 40, 1–6. DOI: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.03.153.

[14] Mosley, L. (2005). Dropping zeros, gaining credibility? Currency redenomination in developing nations. Paper presented at the 2005 Annual Meeting of The American Political Science Association, Washington DC.

[15] Pambudi, A., Juanda, B., & Priyarsono, D. P. (2014). Penentu keberhasilan redenominasi mata uang: pendekatan historis dan eksperimental. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 17(2), 167–196. DOI: https://doi.org/10.21098/bemp.v17i2.48.

[16] Permana, S. H. (2015). Prospek pelaksanaan redenominasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 6(1), 109– 122. DOI: https://doi.org/10.22212/jekp.v6i1.159.

[17] Shafir, E., Diamond, P., & Tversky, A. (1997). Money illusion. The Quarterly Journal of Economics, 112(2), 341–374. DOI: https://doi.org/10.1162/003355397555208.

[18] Suhendra, E. S., & Handayani, S. W. (2012). Impacts of redenomination on economics indicators. In International Conference on Eurasian Economics (pp. 18–22). Diakses dari https://www.avekon.org/papers/395.pdf. Tanggal akses 6 April 2017.

[19] Thalo, N. (2010). Manfaat dan biaya redenominasi rupiah. Update Indonesia: Tinjauan Bulanan Ekonomi, Hukum, Keamanan, Politik, Sosial, 5(5), 6–8.

[20] Wibowo, B. (2013, 21 Februari). Ilusi nilai uang redenominasi. Harian Bisnis Kontan.

[21] World Bank. (2016). World Development Indicators 2016. Diakses dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/ 10986/23969. Tanggal akses 6 April 2017.

[22] Zıdek, L., & Chribik, M. (2015). Impact of Currency Redenomination on Inflation Case Study Turkey. Asian Economic and Financial Review, 5(6), 908–914.

Included in

Economics Commons

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.