Abstract
The objectives of this article is to analyze the competitiveness of Indonesias processed cocoa export to nine destination countries and to investigate the determinants of export volumes of Indonesias cocoa. Two analysis is conducted using revealed comparative advantage (RCA) and panel data regression. The result indicates that Indonesian processed cocoa has a high comparative advantage in Spain, while in Singapore has a comparative advantage at worst. The panel data regression estimates showed that GDP, population, RCA, and tax policy was statistically significant and had positive effect to cocoa export volumes but the price of processed cocoa had negative effect.
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing ekspor kakao olahan Indonesia ke sembilan negara tujuan dan faktor-faktor penentu volume ekspor kakao olahan Indonesia. Dua metode analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) dan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kakao olahan Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tinggi di Spanyol, sementara di Singapura memiliki keunggulan komparatif yang terendah. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa PDB, populasi, RCA, dan kebijakan bea keluar signifikan secara statistik dan berpengaruh positif terhadap volume ekspor kakao, sedangkan harga kakao olahan memiliki pengaruh yang negatif.
References
[1] Darkwah, S. A., & Verter, N.(2014). An Empirical Analysis of Cocoa Bean Production in Ghana. European Scientific Journal, 10(16), 295–306.
[2] David, B. (2013). Competitiveness and Determinants of Cocoa Exports from Ghana. International Journal of Agricultural Policy and Research, 1(9), 236–254.
[3] Ditjenbun. (2014). Statistik Perkebunan Indonesia 2013–2015: Kakao. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Diakses dari http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/ file/statistik/2015/KAKAO%202013%20-2015.pdf. Tanggal akses 1 April 2016.
[4] Hasibuan, A. M., Nurmalina, R., & Wahyudi, A. (2012a). Analisis Kinerja dan Daya Saing Perdagangan Biji Kakao dan Produk Kakao Olahan Indonesia di Pasar Internasional. Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, 3(1), 57–70. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v3n1.2012.p57-70.
[5] Hasibuan, A.M., Nurmalina, R., & Wahyudi, A. (2012b). Pengaruh Pencapaian Kebijakan Penerapan Bea Ekspor dan Gernas Kakao Terhadap Kinerja Industri Hilir dan Penerimaan Petani Kakao (Suatu Pendekatan Dinamika Sistem). Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, 3(2), 157–170. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v3n2.2012.p157-170.
[6] Indonesia, R. (2010). Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 67 Tahun 2010 Tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.
[7] Indonesia, R. (2014). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan.
[8] Komalasari, I. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Biji Kakao Indonesia. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[9] Krugman, P. R., & Obsfeld, M. (2003). Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[10] Lipsey, R. G., Courant, P.N., & Ragan, C.T.S. (1995). Pengantar Makroekonomi, [Jilid 1, Edisi kesepuluh]. Jakarta: Binarupa Aksara.
[11] Mankiw, G. N. (2006). Makroekonomi, [Edisi Keenam]. Jakarta: Erlangga.
[12] Maswadi. (2011). Agribisnis Kakao dan Produk Olahannya Berkaitan dengan Kebijakatan Tarif Pajak di Indonesia. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, 1(2), 23–30.
[13] Pindyck, R. S., & Rubenfield, D. L. (2009). Microeconomics, [7th Edition]. New Jersey: Pearson Education, Inc.
[14] Rahmanu, R. (2009). Analisis Daya Saing Industri Pengolahan dan Hasil Olahan Kakao Indonesia. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[15] Rifin, A., & Nauly, D. (2013). Effect of Export Tax on Indonesia’s Cocoa Export Competitiveness. Paper present at the 57th AARES Annual Conference, Sydney, New South Wales, 5th–8th February, 2013.
[16] Rubiyo, R., & Siswanto, S. (2012). Peningkatan Produksi dan Pengembangan Kakao (Theobroma Cacao L.) di Indonesia. Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, 3(1), 33–48. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v3n1.2012.p33-48.
[17] Salvatore, D. (2013). International Economics, [11th Edition]. New Jersey: Wiley.
[18] Sukirno, S. (2005). Mikroekonomi: Teori Pengantar, [Edisi Ketiga]. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[19] Suryana, A. T., Fariyanti, A., & Rifin, A. (2014). Analisis Perdagangan Kakao Indonesia di Pasar Internasional. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 1(1), 29–40. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v1n1.2014.p29-40.
[20] Syadullah, M. (2012). Dampak Kebijakan Bea Keluar terhadap Ekspor dan Industri Pengolahan Kakao. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(1), 53–68.
[21] Tambunan, T. (2001). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Recommended Citation
Maulana, Arif and Kartiasih, Fitri
(2017)
"Analisis Ekspor Kakao Olahan Indonesia ke Sembilan Negara Tujuan Tahun 2000–2014,"
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia: Vol. 17:
No.
2, Article 1.
DOI: 10.21002/jepi.v17i2.01
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jepi/vol17/iss2/1