•  
  •  
 

Abstract

Most cities in developing countries face inefficiency problem of waste collection service run by government. The purpose of this study is to estimate the efficiency of waste collection service and the capital cost requirement in 2019 to cover 100% waste collection service in Cilegon City. The efficiency is calculated by comparing the current costs with the optimization costs by the model of vehicle routing problem. The result shows that the obtained inefficiency reaches 37,48% which largely comes from the labor component. To cover all of resident in Cilegon City, the city needs to increase their budget allocation as much as IDR 33,884 billion in 2019.

Bahasa Abstract

Sebagian besar kota di negara berkembang menghadapi permasalahan inefisiensi pengangkutan sampah yang dikelola pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi inefisiensi pengangkutan sampah di Kota Cilegon. Inefisiensi dihitung dengan membandingkan biaya saat ini dengan biaya hasil optimasi rute dengan model vehicle routing problem. Penelitian ini juga mengestimasi kebutuhan biaya modal jika rasio pengangkutan sampah mencapai 100% pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inefisiensi sebesar 37,48%, yaitu porsi komponen tenaga kerja sebesar 94,48 dari total inefisiensi. Terkait kebutuhan modal, diperlukan kenaikan anggaran Rp33,884 miliar untuk meningkatkan rasio pengangkutan sampah menjadi 100% pada tahun 2019.

References

[1] BPS Kota Cilegon. (2014). Cilegon dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Diakses dari https://cilegonkota.bps.go.id/websiteV2/pdf_ publikasi/Cilegon-Dalam-Angka-2014.pdf. Tanggal akses 15 Agustus 2015.

[2] BPS Kota Cilegon. (2015). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Kota Cilegon Tahun 2010–2014. Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Diakses dari https://cilegonkota.bps.go.id/websiteV2/pdf_ publikasi/PDRB-Kota-Cilegon-Tahun-2014.pdf. Tanggal akses 15 Agustus 2015.

[3] BSN. (1995). Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia. [SNI 19-3983-1995]. Badan Standarisasi Nasional.

[4] BSN. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Pekotaan. [SNI 19-2454-2002]. Badan Standarisasi Nasional.

[5] BSN. (2008). Pengelolaan Sampah di Permukiman. [SNI 3242- 2008]. Badan Standarisasi Nasional.

[6] Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 2, Wiyung, Surabaya. (2010). Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Persampahan.

[7] Bel, G., & Mur, M. (2009). Intermunicipal Cooperation, Privatization and Waste Management Costs: Evidence from Rural Municipalities. Waste Management, 29(10), 2772–2778.

[8] Chakrabarti, S., Majumder, A., & Chakrabarti, S. (2009). Public-community Participation in Household Waste Management in India: An Operational Approach. Habitat International, 33(1), 125–130.

[9] Cointreau-Levine, S. (1994). Private Sector Participation in Municipal Solid Waste Services in Developing Countries, Volume 1. The Formal Sector. Urban Management and the Environment, 13. Washington, D.C.: Urban Management Programme, UNDP/UNCHS/World Bank. Diakses dari http://documents.worldbank.org/curated/en/ 325321468739287095/pdf/multi-page.pdf. Tanggal akses 29 November 2015.

[10] DKP. (2014). (Hasil olahan menggunakan Google Maps berdasarkan hasil wawancara dan file yang diberikan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan).

[11] Damanhuri, E., & Padmi, T. (2003). Pengelolaan Sampah. Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknolohi Bandung.

[12] Hadiwiyoto, S. (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan Idayu.

[13] Ho, S. C., & Haugland, D. (2004). A Tabu Search Heuristic for the Vehicle Routing Problem with Time Windows and Split Deliveries. Computers & Operations Research, 31(12), 1947–1964.

[14] Indonesia, R. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

[15] Indonesia, R. (2012). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

[16] Indonesia, R. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

[17] Indonesia, R. (2015). Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015–2019: Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, Buku II. Agenda Pembangunan Bidang. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

[18] Joseph, K. (2006). Stakeholder Participation for Sustainable Waste Management. Habitat International, 30(4), 863–871.

[19] KELOPAK. (2013). Mengukur Kemampuan Daerah Biayai Pengelolaan Sampah. KELOPAK: Sumber Informasi Kelola Sampah dengan Bijak, Edisi I, 14–18.

[20] Komilis, D. P. (2008). Conceptual Modeling to Optimize the Haul and Transfer of Municipal Solid Waste. Waste management, 28(11), 2355–2365.

[21] Lindo Systems Inc. (2004). Lingo User’s Guide. Diakses dari http://www.lindo.com/. Tanggal akses 27 Agustus 2015.

[22] Murtadho, D., & Sa’id, E. G. (1988). Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Padat. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

[23] NSWMA. (2011). Privatization: Saving Money, Maximizing Efficiency & Achieving Other Benefits in Solid Waste Collection, Disposal, Recyling. Washington, DC: National Solid Waste Management Association. Diakses dari http://www.nswma. org/. Tanggal akses 29 November 2015.

[24] Pemerintah Kota Cilegon. (2010). Visi dan Misi Kota Cilegon 2010–2015. Diakses dari http://cilegon.go.id/v2/ index.php/pemerintahan/visi-dan-misi. Tanggal akses 5 Desember 2015.

[25] [Pemda Kota Cilegon]. (2015). Rencana Induk dan Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Kota Cilegon. Slide presentasi Laporan Interim.

[26] Sahoo, S., Kim, S., Kim, B. I., Kraas, B., & Popov Jr, A. (2005). Routing Optimization for Waste Management. Interfaces, 35(1), 24–36.

[27] Slamet, J. S. (1994). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

[28] Tchobanoglous, G., Hilary, T., & Samuel, A. V. (1993). Integrated Solid Waste Managemment: Engineering Principles and Management Issues. [International Edition]. New York: McGraw-Hill.

[29] Toth, P., & Vigo, D. (2002). The Vehicle Routing Problem. Philadelphia: Society of Industrial and Applied Mathematics.

Included in

Economics Commons

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.