Abstract
Discrepancy of income between regions in South Sumatera province which tend to increase indicating high inequality. This study aims to analyze income convergence year 2006-2012 with sigma convergence and beta conditional convergence. The result with FD GMM show the existence income convergence and require 22 years to decrease half inequality by involving human capital and physic capital, that show slow process the convergence. Long road with small contribution to GDP per capita, causing slow income convergence. Hence, human capital and physic capital that existing especially long road should be optimized to accelerate income convergence between regions in South Sumatra province.
Bahasa Abstract
Kesenjangan pendapatan antar-kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang cenderung besar menunjukkan tingginya ketimpangan yang terjadi. Studi ini bertujuan menganalisis konvergensi pendapatan dengan sigma convergence dan beta conditional convergence di Provinsi Sumsel pada tahun 2006-2012. Hasil analisis dengan menggunakan First Difference General Method of Moment (FD GMM) menunjukkan terjadinya konvergensi pendapatan dan diperlukan 22 tahun untuk mengurangi setengah ketimpangan yang terjadi dengan melibatkan modal manusia dan modal fisik, yang menunjukkan lambatnya proses konvergensi tersebut di Provinsi Sumsel. Hal ini disebabkan oleh panjang jalan yang memberikan kontribusi kecil terhadap PDRB per kapita. Oleh karena itu, modal manusia dan modal fisik khususnya panjang jalan perlu dioptimalkan untuk mempercepat terjadinya konvergensi pendapatan antar-kabupaten/kota di Provinsi Sumsel.
References
[1] Abramovits, M. (1986). Caching Up, Forging Ahead, and Falling Behind. The Journal of Economic History, 46 (2), 385-406.
[2] Adi, H. P. (2006). Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006. https://smartaccounting.files. wordpress.com/2011/03/k-aspp03.pdf (Diakses 18 Agustus 2014).
[3] Anggraeni, D. (2010). Analisis Disparitas dan Konvergensi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riil per Kapita di Provinsi Jawa Timur Tahun 2002{2008. Skripsi. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
[4] Antara News.com. (Selasa, 21 Januari 2014). Jalinsum di Musi Banyuasin Sumsel Rusak Parah. http://www.antaranews.com/berita/415253/ jalinsum-di-musi-banyuasin-sumsel-rusak- parah (Diakses 18 Agustus 2014).
[5] Arellano, M., & Bond, S. (1991). Some Test of Spesification for Panel Data: Monte Carlo Evidence and An Application to Employment Equations. The Review of Economic Studies, 58 (2), 277-297.
[6] Atmajaya, J. (2014). Kontribusi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
[7] Baltagi, B. H. (2005). Econometric Analysis of Panel Data, 3rd Edition. England: John Wiley & Sons.
[8] Blundell, R., & Bond, S. (1998). Initial Conditions and Moment Restrictions in Dynamic Panel Data Models. Journal of Econometrics, 87 (1), 115-143.
[9] Bond, S. R., Hoeffer, A., & Temple, J. (2001). GMM Estimation of Empirical Growth Models. Discussion Paper Series, 3048. London: Centre for Economic Policy Research. http://www.nuffield.ox.ac.uk/users/bond/ CEPR-DP3048.PDF (Diakses 18 Agustus 2014).
[10] BPS. (2011). Kegiatan Percepatan Penyediaan Data Statistik dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[11] BPS. (2012). Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[12] BPS. (2013). Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia November 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[13] Branas-Garza, P., Bucheli, M., & Garcia-Munoz, T. (2011). Dynamic Panel Data: A Useful Technique in Experiments. The Papers, 10/22. Spain: Department of Economic Theory and Economic History of the University of Granada. http://www.ugr.es/~teoriahe/RePEc/gra/ wpaper/thepapers10_22.pdf (Diakses 18 Agustus 2014).
[14] Calderon, C., & Serven, L. (2004). The Effect of Infrastructure Development on Growth and Income Distribution. Central Bank of Chile Working Papers, 270. http://www.bcentral.cl/estudios/ documentos-trabajo/pdf/dtbc270.pdf (Diakses 18 Agustus 2014).
[15] Faisol. (2013). Enam Kab/Kota di Sumsel Terindikasi Korupsi Belanja Modal. Jurnal Independen, hlm. 1.
[16] Jan, S. A., & Chaudhary, A.R. (2011). Testing the Conditional Convergence Hypothesis for Pakistan. Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences, 5 (1): 117-128.
[17] Karami, N. (2012). Analisis Pengaruh Infrastruktur terhadap Konvergensi Pendapatan di Pulau Sumatera. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
[18] Kharisma, B., & Samsubar, S. (2013). Convergence of Income among Provinces in Indonesia, 1984{ 2008: A Panel Data Approach. Journal of Indonesian Economy and Bussines, 28 (2), 167-187.
[19] Kompas. (2011, 9 Mei). Kerusakan Jalan Prabumulih Merata. Kompas. http: //nasional.kompas.com/read/2011/05/09/ 0446393/about.html (Diakses 19 Agustus 2014).
[20] Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). (2010). Daerah Terting- gal. http://kemendesa.go.id/hal/300027/ 183-kab-daerah-tertinggal (Diakses 4 April 2014).
[21] Lampung Post. (2014, 24 Juli). Jalinteng OKU Sumsel Rusak Parah. Lam- post.co. http://lampost.co/berita/ jalinteng-oku-sumsel-rusak-parah (Diakses 18 Agustus 2014).
[22] Masrukhin. (2009). Konvergensi Pendapatan Antarkabupaten/ Kota di Jawa Barat Periode 2000{ 2007. Skripsi. Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
[23] Nordien, Z. (2012). Jaminan Sosial Kesehatan Sumsel Semesta: Jaminan Kesehatan Daerah Prov. Sumatera Selatan. Jaminan Sosial Indonesia. http://www.jamsindonesia.com/ jamsosda/detail/83 (Diakses 6 Juni 2014).
[24] Palembang Pos. (2012a, 21 Juni). 75% Keuangan Kabupaten/Kota Belum Tertib: Opini WTP Belum Bebas Korupsi. Palembang Pos. http://palembang-pos.com/index.php? option=com_content&view=article&id=2436: 75-keuangan-kabupatenkota-belum-tertib& catid=70:plembang-kito&Itemid=76 (Diakses 15 Agustus 2014).
[25] Palembang Pos. (2012b, 22 Juli). KPPM Soroti Enam Masalah di Muba. Palembang Pos. http://palembang-pos.com/index.php? option=com_content&view=article&id=3415: kppm-soroti-enam-masalah-di-muba&catid=49: sumsel-raya&Itemid=62 (Diakses 19 September 2014).
[26] Retnaningsih, E., Misnaniarti, & Ainy, A. (2012). Kajian Kelayakan Badan Layanan Umum dan Alternatif Bentuk Penyelenggaraan Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta Sesuai Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 15 (1), 20-26.
[27] Sala-i Martin, X. (1995). The Classical Approach to Convergence Analysis. Economics Working Paper, 117. Yale University and Universitat Pompeu Fabra. http://www.econ.upf.edu/docs/ papers/downloads/117.pdf (Diakses 18 Agustus 2014).
[28] Sari, S. P. (2008). Ketimpangan Pembangunan Daerah Tingkat II di Provinsi Sumsel Tahun 2000-2006. Skripsi. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
[29] Setyawati, A., & Hamzah, A. (2007). Analisis Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran: Pendekatan Analisis Jalur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 4 (2), 211-228.
[30] Sodik, J. (2006). Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi Kasus Analisis Konvergensi Antar Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (1), 21-32.
[31] Solikin, I. (2007). Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum dengan Belanja Modal di Jawa Barat. http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI. AKUNTANSI/196510122001121-IKIN_SOLIKIN/ Jurnal_PAD.pdf (Diakses 3 Maret 2014).
[32] Syawal, S. (2011). Penaksiran Parameter Model Regresi Data Panel Dinamis Menggunakan Metode Blundell dan Bond. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sarjana Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
[33] Tamin, N. (2010). Pengaruh Modal Manusia dan Modal Fisik Terhadap Konvergensi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia: Perbandingan KTI dan KBI Periode 2002-2008. Skripsi. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
[34] Todaro, Michael. P., & Smith, S. C. (2003). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan, Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
[35] Tribun News. (2013, 16 Desember). Prabumulih Kota Nomor Lima Terkorup di Indonesia. Tribun News.com. http: //www.tribunnews.com/regional/2013/12/16/ prabumulih-kota-nomor-lima-terkorup-di-in donesia (Diakses 15 Agustus 2014).
[36] Valeriani, D. (2011). Analisis Pengaruh Kebijakan Infrastruktur terhadap Pendapatan Perkapita Masyarakat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. EQUITY, 1 (5).
[37] Verbeek, M. (2004). A Guide to Modern Econometrics, 2nd Edition. England: John Wiley and Sons.
[38] Wahyuni, K. T. (2010). Konvergensi dan Faktor- Faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Wilayah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[39] Wooldridge, J. (2001). Application of Generalized Method of Moments Estimation. Journal of Economic Perspectives, 15 (4), 87-100.
[40] World Bank. (1994). World Development Report 1994: Infrastructure for Development. World Bank. https://openknowledge.worldbank.org/ handle/10986/5977 (Diakses 15 Juli 2014).
[41] Yeniwati. (2013). Ketimpangan Ekonomi Antar Provinsi di Sumatera. Jurnal Kajian Ekonomi, 2 (3), 1-21.
[42] Yulianita, A. (2005). Analisis Konvergensi Ekonomi Antar Daerah di Sumatera Selatan (Tahun 1993-2003). Skripsi. Palembang: Universitas Sriwijaya.
[43] Yuniarti, A. (2008). Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Perkapita, Tingkat Investasi dan Tingkat Industrialisasi terhadap Kemandirian Daerah (Studi Kasus: Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya). Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Recommended Citation
Nurhamidah, Rahma and Suhartini, Atik Mar'atis
(2014)
"Determinan Konvergensi Pendapatan di Provinsi Sumatra Selatan,"
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia: Vol. 15:
No.
1, Article 4.
DOI: 10.21002/jepi.v15i1.04
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jepi/vol15/iss1/4