Abstract
Shore Reception Facilities (SRF) at ports are land facilities provided to receive ship waste, such as oil, ballast waste, waste water, solid waste and hazardous chemicals. This facility is designed to help prevent marine pollution caused by careless disposal of waste from ships. To protect the environmental quality of port waters, all waste generated from ship operations is prohibited from being thrown into the waters directly, and the port has an obligation to manage waste and provide waste storage facilities from ships (reception facilities). The theoretical/methodological approach used in preparing an evaluation of the use of Reception Facilities at the port uses Importance Analysis and Performance Analysis. Importance Performance analysis obtained from the 10 performance indicators that have been formulated gives the results that there are 3 indicators in quadrant 1 (Maintain Performance), 3 indicators in quadrant 2 (High Priority), 2 indicators in quadrant 3 (Low Priority) , and 2 indicators that are in quadrant 4 (High Performance).
Bahasa Abstract
Shore Reception Facilities (SRF) di pelabuhan merupakan fasilitas darat yang disediakan untuk menerima limbah kapal, seperti minyak, limbah ballast, air limbah, limbah padat, serta bahan kimia berbahaya. Fasilitas ini dirancang untuk membantu mencegah pencemaran laut yang disebabkan oleh pembuangan limbah dari kapal secara sembarangan.
Untuk melindungi kualitas lingkungan perairan pelabuhan, maka semua limbah yang dihasilkan dari operasional kapal dilarang dibuang ke perairan secara langsung, dan pihak pelabuhan mempunyai kewajiban untuk mengelola limbah dan menyediakan fasilitas penampungan limbah dari kapal (reception facilities). Pendekatan teori/ metodologi yang digunakan dalam menyusun evaluasi pemanfaatan Reception Facilities di pelabuhan dengan menggunakan analisis Importance Analysis dan Performance Analysis. Analisis Importance Performance yang diperoleh dari 10 indikator kinerja yang telah dirumuskan memberikan hasil bahwa terdapat 3 indikator yang berada pada wilayah kuadran 1 (Pertahankan Kinerja), 3 indikator pada wilayah kuadran 2 (Prioritas Utama), 2 indikator pada wilayah kuadran 3 (Prioritas Rendah), dan 2 indikator yang berada pada wilayah kuadran 4 (Kinerja Tinggi).
References
Dajan, Anto,1983. Pengantar Metode Statistik, Jilid I, LP3ES, Jakarta.
MARPOL Consolidated edition 2006. IMO, London.
Puslitbang Perhubungan Laut, 2008. Studi EvaluasiPenerapan SOLAS, Jakarta.
Richard Blankfeld and Don Fritz (USAID), 2001. Shipping and Port Sector Policy Review in Indonesia, Jakarta.
Santoso, Singgih. 2008. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta.
Santoso, Singgih. 2007. Menggunakan SPSS dan Exel Untuk Mengukur Sikap dan Kepuasan Konsumen. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta.
Simatupang, Togar M.1994. Pemodelan Sistem, Studio Manajemen Jurusan teknik Industri ITB Bandung, Indonesia.
Singarimbun, Masri, dkk,1989. Metode Penelitian Suruei, Edisi kedua, LP3ES, Jakarta.
Sugiyono, 2000. Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabet. Bandung.
Recommended Citation
., Junaidi; Simanjuntak, Pargaulan Dwikora; and Rinaldi, Aditya
(2025)
"ANALISIS KEMANFAATAN RECEPTION FACILITIES PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA GUNA EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI MARINE POLLUTION CONVENTION 73/78,"
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan: Vol. 7:
Iss.
1, Article 8.
DOI: 10.7454/jabt.v7i1.1120
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jabt/vol7/iss1/8