•  
  •  
 

Abstract

Hospital Pharmacy Installation, a unit in a hospital where all pharmaceutical work activities are carried out starting from manufacturing, quality control of pharmaceutical preparations, control of supplies, prescription services, drug information services, counseling, clinical pharmacy in the room to anticipate shortages and stockouts of drugs. using the EOQ (Economic Order Quantity) and ROP (Reorder Point) methods. This study aims to describe the planning for ordering drugs at the Hermina Grand Wisata Hospital pharmacy in 2020. (1) Find out the number of drugs to be ordered using the EOQ calculation. (2) Knowing the time of reordering with the calculation of ROP. Quantitative descriptive research using the EOQ and ROP methods. Primary data was obtained from observation and secondary data from data on drug sales in 2020 at the Hermina Grand Wisata Hospital pharmacy. The research results obtained the optimal number of drug orders using EOQ calculations to get varied results. Starting from 1-922 items for one order. Based on 816 drugs, 5 of which were used as examples and got the calculation results for Sanmol Tab 500 mg of 922 per order, Lactamam Kapl-N drug of 234 per order, Sporetik Caps 200 mg of 72 per order, Pumpitor drug 20 mg Cap 98 per order and 30mg Lapraz Cap 97 per order. The reorder point taken from 5 drug samples yielded 248 for Sanmol Tab 500 mg, Lactamam Kapl-N with a reorder point of 180, Sporetik Caps 200 mg, namely 158, Pumpitor Cap 20 mg, namely 136 and Lapraz Cap 30 mg. 122. This amount is the ideal amount for reordering to avoid stock shortages.

Bahasa Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit, suatu unit di rumah sakit tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian mulai dari pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi, pengendalian perbekalan,pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling, farmasi klinik di ruangan untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan dan kehabisan stok obat dapat menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan pemesanan obat di farmasi RS Hermina Grand Wisata tahun 2020. (1) Mengetahui jumlah obat yang akan dipesan dengan menggunakan perhitungan EOQ. (2) Mengetahui waktu pemesanan kembali dengan perhitungan ROP. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode EOQ dan ROP, data primer diperoleh dari observasi dan data sekunder dari data hasil penjualan obat tahun 2020 di farmasi RS Hermina Grand Wisata. Hasil penelian didapatkan Jumlah pemesanan obat yang optimal menggunakan perhitungan EOQ mendapatkan hasil yang bervariasi. Mulai dari 1-922 item untuk sekali pemesanannya. Berdasarkan 816 obat, 5 di antaranya digunakan sebagai contoh dan mendapatkan hasil perhitungan untuk obat Sanmol Tab 500mg sebanyak 922 setiap kali pemesanan, obat Lactamam Kapl-N sebanyak 234 setiap kali pemesanan, obat Sporetik Caps200mg sebanyak 72 setiap kali pemesanan, obat Pumpitor 20mg Cap sebanyak 98 setiap kali pemesanan dan Lapraz Cap 30mg sebanyak 97 setiapkali pemesanan. Titik pemesanan Kembali (Reorder Point) yang diambil dari 5 contoh obat mendapatkan hasil untuk obat Sanmol Tab 500mg adalah 248, Lactamam Kapl-N dengan titik pemesanan kembali yaitu 180, Sporetik Caps 200mg yaitu 158, Pumpitor 20mg Cap yaitu 136 dan Lapraz Cap 30mg sebanyak 122. Jumlah tersebut merupakan jumlah ideal dilakukannya pemesanan kembali agar terhindar dari kekurangan stok.

References

Adhelita, E. (2019). Analisis pengendalian persediaan bahan medis habis pakai dengan analisis EOQ di IFRS RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Jurnal Ekonomi Akuntansi (EOQ).

Arief, M. (2018). Manajemen farmasi (1st ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI. (2016). Perpustakaan digital farmalkes. [Online] Available at http://103.74.143.62/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmY3OGFiOTA2NmRhMzA3NmEzZWFmZTJlZDl iN2ZlZmRiNjIwOWEzNA=.pdf

Hartih, N. A., Satibi, & Widodo, G. P. (2013). Penerapan metode economic order quantity dan reorder point dalam meningkatkan efisiensi persediaan obat reguler di instalasi farmasi rumah sakit. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 3(4).

Heizer, J. H., & Render, B. (1988). Production and operations management: Strategies and tactics (1st ed.). Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Johns, D. T., & Harding, H. A. (2011). Manajemen operasi untuk meraih keunggulan kompetitif. Jakarta: PPM.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Pedoman penyusunan rancangan kebutuhan obat dan pengendalian persediaan obat di rumah sakit. [Online] Available at https://farmalkes.kemkes.go.id/2020/01/pedoman-penyusunan-rancangan-kebutuhan-obat-dan-pengendalian-persediaan-obat-di-rumah-sakit/

Martono, R. V. (2018). Manajemen logistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1197/MENKES/SK/X/2004. [Online] Available at https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk11972004.pdf

Nisa, A. F. (2019). Analisis pengendalian persediaan obat berdasarkan metode ABC, EOQ dan ROP. Jurnal Manajerial, 6(1), 17–24.

Ramadhaniyah, R. (2016). Analisis pengendalian persediaan obat-obatan pada pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) di Kota Bandar Lampung. Jurnal GEMA, III.

Rusli. (2016). Farmasi rumah sakit dan klinik. [Online] Available at http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Farmasi-RS-dan-Klinik-Komprehensif.pdf

Share

COinS