"UPF Consumption, Sedentary Behavior, and Overweight Status among Adolescents" by Husna Dzakya Azzahra, Zenia Elsa Fitri et al.
  •  
  •  
 

Abstract

Overweight is a condition where excess body fat accumulates, leading to increased risks of diseases such as heart disease, stroke, diabetes, hypertension, arthritis, and cancer. The prevalence of overnutrition in adolescents aged 16-18 years has been rising over the years, from 5.7% in 2013 to 9.5% in 2018. This study aims to analyze the relationship between Ultra-Processed Food (UPF) consumption and sedentary behavior on overweight status among students at SMAN 1 Tangerang. A cross-sectional design, data were collected through interviews with 114 respondents using the SQ-FFQ Ultra-Processed Food questionnaire and the Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ), with quota sampling employed. The data was analyzed using univariate and bivariate (Fisher Exact test) analyses. The results showed that as many as 59.6% of respondents had over-nutrition status with the results of the analysis showing that there was no significant relationship between consumption of ultra-processed food and the incidence of over-nutrition status (p-value = 0.156). However, there is a significant relationship between sedentary activities and the incidence of excess nutritional status among students at SMAN 1 Tangerang (p-value 0.007).

References

1. Destiani T, Simanungkalit SF, & Fauziyah, A. Determinan Gizi Lebih pada Remaja di SMP YPI Bintaro Jakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2019;8(01):25–9. https://doi.org/10.33221/jikm.v8i01.185

2. Fatmawati I, & Wahyudi CT. Pengaruh Teman Sebaya dengan Status Gizi Lebih Remaja di Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Pamulang Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2021;13(1), 41–45. https://doi.org/10.52022/jikm.v13i1.176

3. OECD. Health at a Glance 2015 [Internet]. OECD; 2019. (Health at a Glance). Available from: https://www.oecd.org/en/publications/health-at-a-glance-2019_4dd50c09-en.html

4. OECD. Health at a Glance 2021 [Internet]. OECD; 2021. (Health at a Glance). Available from: https://www.oecd.org/en/publications/health-at-a-glance-2021_ae3016b9-en.html

5. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Departement Kesehatan RI. 2013.

6. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Departement Kesehatan RI. 2018.

7. Hanani R, Badrah S, & Noviasty R. Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Genetik Mempengaruhi Kejadian Obesitas Pada Remaja di SMK Wilayah Kerja Puskesmas Segiri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 2021;14(2):120–9.

8. Faza F, Fitry U, Bafani F, & Fikha II. Makanan Ultra-Proses Berperan sebagai Mediator Hubungan Ketahanan Pangan dengan Status Kelebihan Gizi atau Obesitas pada Dewasa. Amerta Nutrition. 2023;7(1):161–174. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i1.2023.16

9. Setyowati D, Andarwulan N, & Giriwono PE. Processed and Ultraprocessed Food Consumption Pattern in the Jakarta Individual Food Consumption Survey 2014. Asia Pac J Clin Nutr. 2018;27(4):840–7.

10. AIMI. Bahaya Terselubung dari Makanan Ultra Proses-FINAL.pdf. 2021

11. Louzada ML da C, Baraldi LG, Steele EM, Martins APB, Canella DS, Moubarac JC, et al. Consumption of Ultra-Processed Foods and Obesity in Brazilian Adolescents and Adults. Preventive Medicine. 2015;81:9–15.

12. Sinulingga PA, Andayani LS, & Lubis Z. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Sedentari yang Berisiko Obesitas pada Remaja di Kota Medan. Jurnal Health Sains. 2021. 26;2(5):655–61.

13. Sumilat DD, & Fayasari A. Hubungan Aktivitas Sedentari Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Mahasiswa Universitas Nasional. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi. 2020. 1(1), 1–103.

14. Cunha DB, Da Costa THM, Da Veiga GV, Pereira RA, Sichieri R. Ultra-processed Food Consumption and Adiposity Trajectories in a Brazilian Cohort of Adolescents: ELANA study. Nutr Diabetes. 2018;8(1). https://doi.org/10.1038/s41387-018-0043-z

15. Enes CC, de Camargo CM, Justino MIC. Ultra-Processed Food Consumption and Obesity in Adolescents. Revista de Nutricao. 2019;32. https://doi.org/10.1590/1678-9865201932E180170

16. Poti JM, Braga B, Qin B. Ultra-processed Food Intake and Obesity: What Really Matters for Health-Processing or Nutrient Content?. Current obesity reports. 2017. p. 420–31.

17. Henggu KU, & Nurdiansyah Y. Review dari Metabolisme Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan 2021;3(2):9-17

18. Daulay RA, Adha F, Tarigan C, Okatiani P, Nandhini S, Namiroh S, et al. Proses Metabolisme Lipid Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist. Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran. 2023;2(2):183–98.

19. Putri MP, Dary, & Mangalik G. Asupan Protein, Zat Besi dan Status Gizi Pada Remaja Putri. Journal of Nutrition College. 2022;11(1):6–17. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/

20. Mulyani NS, Arnisam, Fitri SH, & Ardiansyah. Faktor Penyebab Obesitas pada Remaja Putri di Aceh Besar Factors Causing Obesity in Adolescent Girl in Aceh. Jurnal Riset Gizi. 2020; 8(1):44–47

21. Anwar K, & Putri SA. The Relationship Between Snacking and Sugar, Salt, Fat Intake on Nutritional Status of Adolescents of SMKN 30 Jakarta. Indonesian Journal of Public Health Nutrition. 2024.5;5(1). Available from: https://scholarhub.ui.ac.id/ijphn/vol5/iss1/6/

22. Maidartati, Hayati S, Anggraeni DE, Irawan E, Damayanti A, & Silviani, DAR. Gambaran Sedentary Lifestyle Pada Remaja di SMA Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI. 2022;10(2). Available from: https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index

23. Puspasari I, Sulchan M, Widyastuti N. Sedentary Lifestyle sebagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian Obesitas Anak Stunted Usia 9-12 Tahun di Kota Semarang. Journal of Nutrition College. 2017;6(4): 307–312. Available from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

24. Arumsari I, Putri IE. Pendampingan Guru dan Orang Tua dengan Modul Gizi Seimbang dalam Islamic Health Promoting School Program. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). 2021;5(3): 819-827. Available from: http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm

Bahasa Abstract

Gizi lebih adalah kondisi di mana akumulasi lemak tubuh berlebih terjadi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi, arthritis, dan kanker. Prevalensi gizi lebih pada remaja usia 16-18 tahun terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu dari 5,7% pada tahun 2013 menjadi 9,5% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi Ultra-Processed Food (UPF) dan perilaku sedentari terhadap kejadian gizi lebih pada siswa di SMAN 1 Kota Tangerang. Desain cross-sectional, data dikumpulkan melalui wawancara dengan 114 responden menggunakan kuesioner SQ-FFQ Ultra-Processed Food dan Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ), pengambilan data sampel menggunakan teknik quota sampling. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Fisher Exact). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,6% responden memiliki status gizi lebih, dengan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi UPF dengan kejadian gizi lebih (p-value = 0,156). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku sedentari dengan kejadian status gizi lebih pada siswa di SMAN 1 Kota Tangerang (p-value 0,007).

Share

COinS