•  
  •  
 

Abstract

According to the Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia's education quality is ranked 74th out of 79 countries. The data highlights issues including high tuition costs, unequal access to educational institutions, as well as mismatch between education system and local culture; all commonly found in fishing communities. This ethnographic study seeks to investigate cultural and structural factors that affect the lagging education of children of fishermen in Waruduwur village, Cirebon, West Java, Indonesia. The findings indicate that both factors are interlinked, significantly shaping collective views on education as well as children’s participation in schooling. Patterns observed in the study allow categorization of families by scrutinizing their position between two axes: income and views on education. By seeing the combinations, four groups can be inferred: (1) families inclined towards education and earning middle income; (2) middle-income families that do not prioritize education; (3) low-income families that emphasize education; and (4) low-income families that do not focus on education. They reflect the varying degrees of challenges but also point to the significance of cultural intervention, which has been partially addressed through the establishment of informal education institutions in Waruduwur.

Bahasa Abstract

Menurut Program for International Student Assesment (PISA), kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79 negara. Data yang sama juga menunjukan berbagai masalah termasuk biaya pendidikan yang tinggi, akses yang tidak merata ke lembaga pendidikan, serta ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan budaya lokal; hal-hal yang umum ditemukan pada masyarakat nelayan. Melalui metode etnografi, penelitian ini berusaha menyelidiki faktor budaya dan struktural yang mempengaruhi ketertinggalan pendidikan anak-anak nelayan di Desa Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut saling terkait, dan secara signifikan membentuk pandangan kolektif tentang pendidikan serta partisipasi anak dalam bersekolah. Pola-pola yang diamati dalam penelitian ini memungkinkan dilakukannya kategorisasi keluarga dengan melihat posisi mereka di antara dua sumbu: pendapatan dan pandangan tentang pendidikan. Dengan melihat kombinasi keduanya, dapat peneliti menarik kesimpulan soal empat kelompok keluarga, yakni: (1) yang berpenghasilan cukup dan memprioritaskan pendidikan; (2) yang berpenghasilan cukup yang tidak memprioritaskan pendidikan; (3) yang berpenghasilan rendah yang memprioritaskan pendidikan; dan (4) yang berpenghasilan rendah yang tidak memprioritaskan pendidikan. Keempat kelompok ini mencerminkan tingkat tantangan yang berbeda-beda, namun juga menunjukkan pentingnya intervensi budaya, yang sebagian telah diatasi melalui pendirian lembaga pendidikan informal di Waruduwur.

References

Berger, L. Peter and Luckmann, Thomas. 2013. Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Hasan Basari’s Translation. Jakarta: LP3ES.

Creswell, W. John. 2013 (third edition). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Achmad Fawaid’s Translation. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fatmasari D. 2014. Analisis Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Jurnal Al- Amwal Vol. 6 (1): 144-166.

Jadidah, A and Mufarrohah. 2016. ”Paradigma Pendidikan Alternatif: Majelis Taklim sebagai Wadah Pendidikan Masyarakat”. Jurnal Pusaka, Vol. 7 (1): 27-42.

Kurniawati, F.N.A. 2022. ”Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas Pendirikan di Indonesia dan Solusi”. Academy Of Education Journal, Vol. 13 (01): 2.

Kurniawan, A. 2016. ”Sejarah Pendidikan Masyarakat Pesisir Nusantara.” Jurnal Tamaddun, Vol. 4 (2): 108.

Laksmita, Risma Ayu. 2019. Implementasi Program Gerakan Kesetaraan Berbasis Desa (Getar Desa) dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Jember: Universitas Jember.

Maipita, Indra. 2012. Memahami dan Mengukur Kemiskinan. Yogyakarta: Absolute Media Manggabarani,

Ishak. 2016. ”Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan yang Bermukim di Pesisir Pantai: Studi Kasus Lingkungan Luwaor Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.” Agrovital, Vol.1 (1): 27-33.

Marlin M. E. dan Rusdarti. 2016. ”Konstruksi Sosial Orang Tua tentang Pendidikan dan Pola Asuh Anak Keluarga Nelayan.” Journal of Educational Social Studies, Vol. 5 (2): 150-155

Masri, Amiruddin. 2017. ”Pendidikan Anak Nelayan Pesisir Pantai Donggala.” Asian Journal of Environment, History and Heritage, Vol. 1 (1): 223- 227

Mirajiani, dkk. 2014. ”Transformasi Pranata Patronase Masyarakat Nelayan: Dari Ekonomi Moralitas Menuju Ekonomi Pasar.” Jurnal Komunitas, Vol. 6 (1): 115-134

Moha, Indra, dkk.. 2019. ”Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mogondow Timur.” Jurnal Akulturasi, Vol. 7 (1): 1067-1076.

Nainggolan, H.L., dkk.. 2020. ”Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Dan Nelayan Tradisional Di Kawasan Pesisir Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.” Jurnal Agrifo, Vol.5 (2): .97-112

Nurfatimah, S. A., Hasna, S., & Rostika, D. (2022). ”Membangun Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mewujudkan Program Sustainable Development Goals (SDGs).” Jurnal Basicedu, 6(4), 6145-6154.

Pramana, I Gede, A.C., dkk. 2017. ”Pengaruh Faktor Ekonomi, Sosial Dan Demografi Terhadap Pendidikan Anak Nelayan Di Kabupaten Badung.” Piramida, Vol. 13 (1): 51-58.

”Dashboard SDGs Indonesia”. 2022. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Retrieved April 6, 2022 (sdgs.bappenas.go.id/dashboard/).

Tholani, M.I. 2013. ”Problematikan Pendidikan Di Indonesia (Telaah Aspek Budaya).” Jurnal Pendidikan, Vol. 01 (02): 68-74.

Triwardhani, I.J and Dede L. Chaerowati. 2019. :Interpersonal Communication Among Parents and Children in Fishermen Village in Cirebon Indonesia.” Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, Vol.35 (2):277-292.

Rahmad, B. 2012. ”Partisipasi Masyarakat Pesisir pada Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 02 Marunda Jakarta Utara.” Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol 3 (2).

Santi, etc. 2020. ”Analisis Partisipasi Pendidikan Anak Nelayan Di Kecamatan.” Syntax Idea, Vol.2 (9): 662-675.

Satria, A. 2014. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Scott, James C. 1972. ”Patron-Client Politics and Political Change in Southeast Asia.” The American Political Science Review. Vol. 66 (1): 91-113

Sujarwo, dkk. 2017. ”Pengembangan Model Pemberdayaan Perempuan Desa Wisata melalui Pendidikan Berbasis Komunitas.” Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol.10 (1): 75-85.

Surachman, Eman. 2011. ”Problema Pendidikan Anak pada Keluarga Nelayan Studi Kasus: Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Tangerang.” Jurnal Komunitas, Vol.5 (1): 49-56.

Syatori, A. 2018. ”Ekologi Politik Masyarakata Pesisir Cirebon.” Jurnal Yaqhzan, Vol 4 (1).

Wassalwa, M. 2021. Analisis Tingkat Pendidikan Anak Nelayan Dilihat Dari Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Di Tanjung Balai. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Share

COinS