•  
  •  
 

Abstract

This article is the result of research on artisanal and small-scale gold mining in Tatelu. The study was conducted using field theory and qualitative research methods. With the permission from the government, mining activities become stable because there is certainty of ownership rights. Mining activities are managed by entrepreneurs, cooperatives, and the village government and have provided welfare for the people of Tatelu and surrounding areas. Villagers involved in mining have transformed economic capital obtained from mining into physical capital in the form of village infrastructure, housing, cultural or educational capital, and investment in other economic activities. There is vertical mobility of several miners and entrepreneurs. Vertical mobility begins after mining activities are stable where the agency capacity of the actors can be realized in the form of actions that allow capital accumulation. The deeper the hole to get gold ore, the more difficult the upward mobility of miners and entrepreneurs with limited economic capital because mining costs are increasingly expensive. There are indications that entrepreneurs with small capital will decrease because they cannot finance the mining business. The results of this study will lead to the conclusion that in the field of small scale mining economic capital is far more decisive than cultural capital and the agency capacity of the actors is increasingly limited as the mine hole deepens.

Bahasa Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian terhadap pertambangan emas skala kecil dan tradisional di Tatelu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teori arena dan metode penelitian kualitatif. Dengan adanya izin dari pemerintah, kegiatan pertambangan menjadi stabil karena ada kepastian hak milik. Kegiatan pertambangan dikelola sendiri oleh para pengusaha, koperasi, dan pemerin- tah desa dan telah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Tatelu dan sekitarnya. Penduduk desa yang terlibat dalam pertambangan telah mentransformasi modal ekonomi yang diperoleh dari pertambangan menjadi modal fisik dalam bentuk infrastruktur desa, perumahan, modal budaya atau pendidikan, dan investasi dalam kegiatan ekonomi lainnya. Ada mobilitas vertikal beberapa penambang dan pengusaha. Mobilitas vertikal dimulai setelah ada stabilitas kegiatan pertambangan di mana kapasitas agensi para aktor dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan yang memungkinkan akumulasi modal. Semakin dalam lubang tambang untuk mendapatkan bijih emas, semakin sulit mobilitas vertikal penambang dan pengusaha dengan modal ekonomi yang terbatas karena biaya penambangan semakin mahal. Ada indikasi bahwa pengusaha dengan modal kecil akan semakin berkurang karena mereka tidak dapat membiayai bisnis pertambangan. Hasil penelitian ini akan mengarah pada kesimpulan bahwa di bidang pertambangan skala kecil modal ekonomi jauh lebih menentukan daripada modal budaya dan kapasitas agensi para aktor semakin terbatas ketika lubang tambang semakin dalam.

Share

COinS