•  
  •  
 

Abstract

Carocok Painan is one of the potential areas for coastal tourism in Pesisir Selatan Regency. The area has beautiful beaches, coastal resources and historical sites that attract tourists. This study aims to estimate the supply and demand for coastal tourism in Carocok Painan. The supply conditions based on water quality analysis, suitability area, and carrying capacity show that the Carocok Painan is suitable for coastal tourism. The analysis of demand shows that the economic value of Carocok Painan for tourists using the travel cost method is Rp41,521,536,000 per year, while the economic value for residents using contingent valuation method is Rp347,756,632 per year.

Bahasa Abstract

Carocok Painan merupakan salah satu kawasan yang potensial untuk tujuan wisata pesisir di Kabupaten Pesisir Selatan. Kawasan ini memiliki pantai yang indah, sumber daya pesisir dan situs sejarah yang dapat menarik wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan kondisi penawaran dan permintaan wisata pesisir Kawasan Carocok Painan. Kondisi penawaran berdasarkan analisis kualitas air, kesesuaian lahan, dan daya dukung menunjukkan bahwa Kawasan Carocok Painan sesuai untuk wisata pesisir. Analisis kondisi permintaan menunjukkan bahwa nilai ekonomi Kawasan Carocok Painan bagi wisatawan yang diestimasi dengan travel cost method adalah Rp41.521.536.000 per tahun, sedangkan nilai ekonomi bagi penduduk yang diestimasi dengan contingent valuation method adalah Rp347.756.632 per tahun.

References

[1] Amanah, S., Utami, H. N., & Savitri, T. L. (2005). Perilaku Nelayan dalam Pengelolaan Wisata Bahari di Kawasan Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Laporan Kegiatan Program Penelitian Dasar di Perguruan Tinggi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[2] Ariyanto. (2005). Ekonomi Pariwisata. Jakarta: Rineka Cipta.

[3] Banapon, M. M. (2008). Penilaian EkonomiWisata Bahari di Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[4] Bappeda Kabupaten Pesisir Selatan. (2008). Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Pesisir Selatan. Painan: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

[5] BPS Kabupaten Pesisir Selatan. (2015). Pesisir Selatan Dalam Angka 2015. Painan: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan. Diakses dari https://pesselkab.bps.go. id/publication/2016/01/27/2701de61698dc3c89a40e9ad/ pesisir-selatan-dalam-angka-2015.html. Tanggal akses 2 Januari 2016.

[6] Cravens, D. W. (1997). Strategic Marketing, 5th ed. Chicago : Irwin.

[7] Dahuri, R. (2001). Analisis Daya Dukung Kawasan Pesisir dan Laut. Bahan Kuliah: Analisis Sistem Permodelan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[8] Damanik, J., & Weber, H. (2006). Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: diterbitkan atas kerjasama Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) Universitas Gadjah Mada dan Penerbit Andi.

[9] Disparekraf Pesisir Selatan. (2014). Jumlah Kunjungan Objek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan. Painan: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir Selatan.

[10] Disparekraf Pesisir Selatan. (2016). Jumlah Kunjungan Objek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan. Painan: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir Selatan.

[11] Fauzi, A. (2004). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[12] Fauzi, A. (2014). Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumber daya Alam dan Lingkungan. Bogor: IPB Press.

[13] Garrod, G., &Willis, K. G. (1999). Economic valuation of the environment: methods and case studies. Northampton, Mass.: Edward Elgar Pub.

[14] GESAMP. (2001). Protecting the Oceans from Land- Based Activities: Land-based sources and activities affecting the quality and uses of the marine, coastal and associated freshwater environment. GESAMP Reports and Studies, 71. GESAMP (IMO/FAO/UNESCOIOC /WMO/WHO/IAEA/UN/UNEP Joint Group of Experts on the Scientific Aspects of Marine Environmental Protection) and Advisory Committee on Protection of the Sea. Diakses dari http://www.jodc.go.jp/info/ioc doc/GESAMP/ report71.pdf. Tanggal akses 24 Desember 2015.

[15] Haab, T. C., & McConnell, K. E. (2002). Valuing Environmental and Natural Resources: The Econometrics of Non-Market Valuation. Northampton, Mass.: Edward Elgar Pub.

[16] Hall, C. M. (2001). Trends in ocean and coastal tourism: the end of the last frontier?. Ocean & coastal management, 44(9–10), 601–618. DOI: https://doi.org/10.1016/S0964- 5691(01)00071-0.

[17] Hanafiah, M. H. M., & Harun, M. F. M. (2010). Tourism Demand in Malaysia: A cross-sectional pool time-series analysis. International Journal of Trade, Economics and Finance, 1(1), 80–83. DOI: 10.7763/IJTEF.2010.V1.15.

[18] Handayani, O. (2010). Kajian Sumberdaya Pesisir Untuk Pengembangan Wisata Pantai Cerocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[19] Hanley, N., & Spash, C. L. (1993). Cost-Benefit Analysis and the Environment. England: Edward Elgar Pub.

[20] Indonesia, R. (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

[21] Indonesia, R. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

[22] Ketjulan, R. (2010). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Hari Kecamatan Loanti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[23] Kusumastanto, T. (2003). Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[24] Lakshmi, S. R., & Shaji, T. L. (2016). Transformation of Coastal Settlements Due to Tourism. Procedia Technology, 24, 1668–1680. DOI: https://doi.org/10.1016/j.protcy.2016.05.188.

[25] Mateka, J. A., Indrayani, E. E., & Harahap, N. N. (2013). Obyekwisata pantai Balekambang Kabupaten Malang Jawa Timur. Jurnal Mahasiswa Agribisnis Perikanan, 1(1), 12–22.

[26] META. (2002). Planning for Marine Ecotourism in The Eu Atlantic Area: Good Practice Guidance. Marine Ecotourism for the Atlantic Area – Co-financed by the European Regional Development Fund (ERDF). Bristol, UK: University of the West of England. Diakses dari http://eprints.uwe.ac.uk/ 10203/. Tanggal akses 23 Desember 2015.

[27] Nazir, M. (2009). Metode Penelitian, [Cetakan keempat]. Jakarta: Ghalia Indonesia.

[28] Nurisyah, S. (2001). Rencana pengembangan fisik kawasan wisata bahari di wilayah pesisir Indonesia. Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. Perencanaan, Perancangan dan Pengelolaan, 3(2).

[29] Salma, I. A., & Susilowati, I. (2004). Analisis permintaan objek wisata alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal dengan pendekatan travel cost. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), 1(2), 153–165.

[30] Sevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalam, T. G., Regala, B. P., & Uriarte, G. G. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

[31] Sihasale, D. A. (2013). Keanekaragaman Hayati di Kawasan Pantai Kota Ambon dan Konsekuensi untuk Pengembangan Pariwisata Pesisir. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(1), 20–27.

[32] Spenceley, A. (ed.). (2010). Responsible tourism: Critical issues for conservation and development. London: Routledge.

[33] Suparmoko, M. (1997). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Suatu Pendekatan Teoritis. Yogyakarta: BPFE.

[34] Tambunan, J. M., Anggoro, S., & Purnaweni, H. (2013). Kajian Kualitas Lingkungan dan KesesuaianWisata Pantai Tanjung Pesona Kabupaten Bangka. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013, pp. 356–362. Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan ”Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”, 27 Agustus 2013, Ruang Seminar Prof. Ir. Soemarman Lt. 6 Gedung A Pascasarjana Undip.

[35] Triyono. (2013). Penilaian Ekonomi dan Daya Dukung Wisata Bahari di Pulau Pari Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

[36] UNEP. (2009). Sustainable Coastal Tourism: An Integrated Planning and Management Approach. United Nations Environment Programme. Diakses dari http://www.unep.fr/shared/publications/pdf/ DTIx1091xPA-SustainableCoastalTourism-Planning.pdf. Tanggal akses 22 Desember 2015.

[37] WTO. (2004). Indicators of Sustainable Development for Tourism Destinations: A Guidebook. Madrid, Spain: World Tourism Organization

[38] WTTC. (2016). Travel & Tourism: Economic Impact 2016 Annual Update Summary. World Travel & Tourism Council. Diakses dari https://www.wttc.org/-/media/files/reports/ economic%20impact%20research/2016%20documents/ economic%20impact%20summary%202016 a4%20web. pdf. Tanggal akses 27 Desember 2016.

[39] Yoeti, O. A. (2008). Ekonomi pariwisata: introduksi, informasi, dan aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

[40] Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sains pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, 21 Februari 2007, Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Included in

Economics Commons

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.