Abstract
High blood cholesterol levels are a serious problem because they are one of the risk factors for degenerative diseases such as cardiovascular. Research data shows that in Ambon City, 32.49% of the population has the habit of consuming fatty/cholesterol/fried foods ≥1 time per day. The purpose of this study was to determine the relationship between dietary habit and physical activity with blood cholesterol levels. The type of research used was quantitative, sampling technique used was convenience sampling for 30 people. The independent variables in this study were dietary intake (amount, frequency, and type) measured using a semi-quantitative FFQ and physical activity measured using the IPAQ questionnaire and dependent variable was cholesterol level. The limiting variable was blood cholesterol levels taken through skin pricks. The results showed no relationship between diet and physical activity and blood cholesterol levels.
References
- G. M. Anodya, R. G. Kinanti, and S. Raharjo, “Hubungan Aktivitas Fisik dan Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) pada Lansia di Puskesmas Arjuno Kota Malang,” Jss, vol. 8, no. 2, pp. 116–122, 2019.
- Kemenkes RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018,” 2018.
- R. Neiva, F. El, R. Kurniasari, and L. R. Sefrina, “The Relationship between Fiber Intake , Physical Activity , and Waist Circumference with Total Blood Cholesterol Levels ( Case Study of MTs Teachers in Sukatani District ),” vol. 7, no. 1, pp. 29–35, 2024.
- Syarfaini, I. Ibrahim, and Yuliana, “Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Kolestrol Pada Aparatur Sipil Negara,” J. Kesehat., vol. 13, no. 1, pp. 53–60, 2020, doi: 10.24252/kesehatan.v13i1.14156.
- S. Anakonda, F. L. Widiany, and I. Inayah, “Hubungan aktivitas olahraga dengan kadar kolesterol pasien penyakit jantung koroner,” Ilmu Gizi Indones., vol. 2, no. 2, p. 125, 2019, doi: 10.35842/ilgi.v2i2.106.
- S. Ahnia, D. Ratnasari, and A. D. Wahyani, “Hubungan Asupan Makan, Aktivitas Fisik, Dan Status Gizi Dengan Kadar Kolesterol Darah Pra Lansia Dan Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Losari,” J. Ilm. Gizi dan Kesehat., vol. 4, no. 01, pp. 36–44, 2022.
- R. Roziana, Y. M. Gultom, Y. Alza, and Y. Arsil, “Hubungan Asupan Zat Gizi Terhadap Kadar Glukosa Darah, Kolesterol Dan Asam Urat, Pada Pegawai Kantor Di Provinsi Riau,” Darussalam Nutr. J., vol. 8, no. 1, pp. 24–33, 2024, doi: 10.21111/dnj.v8i1.10771.
- N. C. Kumalasari, K. A. Wardani, M. Diva, A. Azizah, S. Sefrina, and R. D. Martha, “Edukasi Kesehatan untuk Mencegah Hiperkolesterolemia pada Masyarakat Umum Desa Jabalsari,” J. Kreat. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 6, no. 8, pp. 3099–3107, 2023, doi: 10.33024/jkpm.v6i8.10231.
- P. Indriyana, T. Tahlil, and Mudatsir, “Pengaruh Therapeutic Lifestyle Change Terhadap Pengaturan Diet, Aktivitas Fisik, Dan Kadar Kolesterol Total Pasien Hiperkolesterolemia Di Puskesmas,” J. Ilmu Keperawatan, vol. 6, no. 1, pp. 112–125, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.usk.ac.id/JIK/article/view/13432/10228.
- H. H. Rahma and R. B. Wirjatmadi, “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Profil Lipid Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Lansia Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya,” Media Gizi Indones., vol. 12, no. 2, p. 129, 2018, doi: 10.20473/mgi.v12i2.129-133.
- T. Waloya, Rimbawan, and N. Andarwulan, “Hubungan Antara Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Kolesterol Darah Pria Dan Wanita Dewasa Di Bogor (Association between Food Consumption and Physical Activity with Blood Cholesterol Levels of Adult Men and Women in Bogor),” J. Gizi dan Pangan, vol. 8(1), no. 1, pp. 9–16, 2013.
Bahasa Abstract
Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit tidak menular. Data hasil riset menunjukkan bahwa di Kota Ambon terdapat 32.49% penduduk memiliki kebiasaan berperilaku mengonsumsi makanan yang berlemak/berkolesterol/gorengan ≥1 kali perhari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling sebanyak 30 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola makan (jumlah, frekuensi, jenis) yang diukur dengan menggunakan FFQ semi kuantitatif dan aktivitas fisik yang dukur dengan kuesioner IPAQ. Variabel terikat adalah kadar kolesterol darah yang diambil melalui skin puncture. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah.
Recommended Citation
sammeng, wahyuni
(2024)
"The Relationship of Dietary Pattern and Physical Activity on Cholesterol Level in Young Adults,"
Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN): Vol. 5:
Iss.
1, Article 5.
DOI: 10.7454/ijphn.v5i1.1049
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ijphn/vol5/iss1/5
Included in
Human and Clinical Nutrition Commons, International and Community Nutrition Commons, Nutritional and Metabolic Diseases Commons, Nutritional Epidemiology Commons, Other Nutrition Commons, Other Public Health Commons