Bahasa Abstract
Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk usaha berbadan hukum, yang dalam melaksanakan maksud dan tujuan PT, kesemuanya dijalankan oleh Organ PT. Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan PT, Dewan Komisaris bertugas melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Pemegang Saham tidak memiliki kekuasaan apapun, tapi ikut serta dalam pengelolaan PT dalam wadah RUPS. Organ PT mempunyai independensi sesuai fungsi masing-masing. Dalam praktiknya, banyak ditemukan Direksi (Direktur) adalah juga sekaligus Pemegang saham, sehingga rentan akan konflik kepentingan jika Direksi tidak memiliki iktikad baik dan penuh tanggung jawab. UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 mewajibkan Direksi dalam menjalankan kepengurusan PT harus dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab, namun tidak pernah ada batasan ataupun rumusan arti kata iktikad baik. Sebagai asas/norma, iktikad baik mempunyai arti yang luas dan umum, sehingga masih perlu atau dapat ditafsirkan untuk dapat diterapkan atau disesuaikan dengan keadaan yang ada. Tidak adanya batasan dan definisi dari iktikad baik Direksi, menjadi suatu grey area (wilayah abu-abu) bagi kepastian hukum, sehingga seringkali menjadi “perlindungan” ataupun sumber kasus hukum.
References
Buku
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja. (2003). Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Arus Akbar Silondae dan Andi Fariana. (2013). Aspek Hukum Dalam Ekonomi & Bisnis. Ed. 1 Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Arthur R. Pinto and Douglas M. Branson. (2018). Understanding Corporate Law. 5 th . Ed. Durham, North Carolina: Carolina Academic Press.
Badan Pusat Statistik. (2017). Hasil Pendaftaran Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bryan A Gardner, et.al. (2004). Black’s Law Dictionary, 8 th Edition. St. Paul, Min: Thomson-West.
Freddy Harris dan Teddy Anggoro. (2010). Hukum Perseroan Terbatas - Kewajiban Pemberitahuan oleh Direksi. Cet.1. Bogor: Ghalian Indonesia.
Henry Campbell Black. (1991). Black’s Law Dictionary, 6th Ed. Rev., St. Paul Minnesota: West Publishing Co.
Herri Swantoro. (2019). Hukum Perseroan Terbatas dan Ancaman Pailit, Cet. 1. Jakarta : Rayyana Komunikasindo.
J. Satrio. (1992). Hukum Perjanjian. Cet.1. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Jo Bac. (2017). Is Bad-Faith The New Wilful Blindness? The Company Director’s Duty of Good Faith and Wilful Blindness Doctrine Under Common Law USA (Delaware) and UK (England): A Comparative Study. USA: Trafford Publishing.
M. Yahya Harahap. (2019). Hukum Perseroan Terbatas, Cet. 7. Jakarta: Sinar Grafika. Paul Davies. et.al. (2013). eds. Corporate Boards in Law and Practice. UK: Oxford University Press.
Sudikno Mertokusumo. (2018). Teori Hukum-Edisi Revisi. Cet. 6. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Sri Rejeki Hartono et.al.eds. (2010). Kamus Hukum Ekonomi. Cet. 1. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tuti Rastuti, Gandhi Pharmacista dan Tisni Santika. (2018). Aspek Hukum Pengelolaan Perusahaan. Cet. 1. Bandung: PT. Refika Aditama.
Zainal Asikin dan Wira Pria Suhartana. (2016). Pengantar Hukum Perusahaan. Cet. 1. Jakarta: Prenadamedia Group.
Jurnal
Ariyanto. (Agustus 2016). “Perbandingan Asas Iktikad Baik: Dalam Perjanjian Menurut Sistem Hukum Civil Law (Eropa Continental) dan Common Law (Anglo Saxon)”, Jurnal Komunikasi Hukum Vol. 2, No. 2. 114-125.
Jay M. Feinman. (2014). “Good Faith and Reasonable Expections,” Arkansas Law Review Vol.67. 524-570.
Hillary A. Sale. (2 January 2004). “Delaware’s Good Gaith.” Cornell Law Review. Vol. 89, Article. 6. 456 495.
Melvin A. Eisenberg. (Mei 2006). “The Duty of Good Faith in Corporate Law.” Delaware Journal of Corporate Law. Vol.31 No. 1, 1-75.
Ridwan Khairandy. (Juli 2008). “Iktikad Baik dalam Pelaksanaan Kontrak: Super Eminent Principle yang Memerlukan Pengertian dan Tolok Ukur Objektif”. Jurnal Hukum. No. 3 Vol. 14. 343-358.
Peraturan
R. Subekti & R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgelijk Wetboek dengan tambahan Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Perkawinan. Cet. 19. Jakarta: Pradnya Paramita, 1985.
Indonesia. Undang-Undang Cipta Kerja, UU No.11 Tahun 2020, LN No. 245 Tahun 2020, TLN No. 6573.
__________. Undang-Undang Perseroan Terbatas, UU No. 40 Tahun 2007, LN No. 106 Tahun 2007, TLN No. 4756.
__________. Peraturan Pemerintah tentang Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang Memenuhi Kriteria untuk Usaha Mikro dan Kecil. PP. Nomor 8 Tahun 2021.
Legislative Council, General Asssembly State of Delaware. Title 8. Corporations. Chapter 1. Delaware General Corporation Law.
Hasil Penelitian dan Makalah
Edward Elvin. (2015). “Good Faith, or Good Fake? The Role of Good Faith in the Perfomance of Commercial Contracts.” Disertasi Bachelor of Laws (with Honours) the University of Otago. New Zealand.
Internet
“Chapter 5: Good Faith” https://www.legiscompare.fr/web/IMG/ pdf/13._CH_5_ Good_faith. pdf.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
Recommended Citation
Taurisa, Devi
(2023)
"Quo Vadis Iktikad Baik Direksi Dalam Pengurusan Perseroan Terbatas,"
Technology and Economics Law Journal: Vol. 2:
No.
1, Article 5.
DOI: 10.21143/TELJ.vol2.no1.1033
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/telj/vol2/iss1/5