•  
  •  
 

Abstract

Selection and usage of rational drugs determine the success of expected therapeutic effect, especially for pediatrics. Acute bronchitis in pediatrics is one of the highest incidents of Acute Respiratory Infection (ARI) in Army Hospital Kartika Husada Kubu Raya. This study aimed to evaluate rationality of drug doses conformity in outpatient pediatric acute bronchitis in Army Hospital Kartika Husada Kubu Raya on 2015. This research was a descriptive observational research with cross-sectional design. The sample was taken with purposive sampling amounted to 36 prescriptions. Then the evaluation of drug doses conformity was counted according to the literature. The results showed that drugs which were used for acute bronchitis were mucolitics and expectorants, antibiotics, bronchodilators, multivitamins, decongestans, analgesics, and antihistamins. The result of drug dosage conformity evaluation showed that the under-dose drug item (R/) was 51%, over-dose was 15% and appropriate dose was 34%.

Bahasa Abstract

Pemilihan dan penggunaan obat-obatan yang tepat dan rasional akan menentukan keberhasilan pengobatan dalam mencapai efek terapi yang diharapkan, terutama pada pasien pediatri. Bronkitis akut pada pediatri merupakan salah satu penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang memiliki angka kejadian tertinggi di Rumah Sakit Tentara Kartika Husada Kubu Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas kesesuaian dosis obat pada pasien pediatri bronkitis akut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Tentara Kartika Husada Kubu Raya Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross – sectional yang bersifat deskriptif. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dan berjumlah 36 resep. Data yang di dapatkan kemudian dihitung kesesuaian dosisnya berdasarkan literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa obat yang digunakan untuk terapi bronkitis akut antara lain golongan mukolitik dan ekspektoran, antibiotik, bronkodilator, multivitamin, dekongestan, analgesik, dan antihistamin. Hasil evaluasi kesesuaian dosis menunjukkan jumlah item obat (R/) yang mengalami dosis kurang sebesar 51%, dosis lebih sebesar 15%, dan tepat dosis sebesar 34%.

References

Abdulkadir, Widy Susanti. (2015). Evaluasi Penggunaan Antibiotika yang Rasional di Rumah Sakit Gorontalo dengan Metode Kategori Gyssens. Jurnal Sainstek, 8(1): 1917 – 1973.

Amin, Lukman Zulkifli. (2014). Pemilihan Antibiotik yang Rasional. Medicinus, 27(3), 40.

Anonim A. (2013) ISO Indonesia Informasi Spesialite Obat Volume 24. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Anonim B. (2015) MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 14, 2014/2015. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). (2014). Informasi Obat Nasional Indonesia (IONI). Jakarta: BPOM RI, KOPER POM dan CV SagungSeto

Benavides, S., Huynh, D., Morgan, J., andi Briars, L. (2011). Approach to the Pediatri Prescription in Community Pharmacy. J Pediatr Pharmacol ther., 16(4). 298-307.

Departemen Kesehatan RI (2009). Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Pasien Pediatri. Jakarta: Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI

Departemen Kesehatan RI. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasam. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

FDA. (2004). Advisory Comittee for Pharmaceutical Science. Retrieved from http://www.FDA.gof/ohrms/dockets/ca/04/transcripts/4034T2.pdf

Ganiswarna, S. G., dkk. (2007). Farmakologi dan Terapi edisi 4. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Gitawati, Retno. (2014). Bahan Aktif dalam Kombinasi Obat Flu dan Batuk – Pilek, dan Pemilihan Obat Flu yang Rasional. Media Litbangkes, 24(1): 10–18.

HK Rahmawati. (2015). Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Sistem Pernafasan: Bronkitis Di Ruang Anggrek 8 RSUD Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2009). ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.

Ikawati, Z. (2011). Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya. Jogjakarta: Bursa Ilmu.

Karakteristik Faktor Resiko ISPA pada Anak Usia Balita di Puskesmas Pembantu Krakitan, Bayat, Klaten. (2003). Retrieved from http://download.portalgaruda.org/article.php?article =119615&val=5478

Katzung, BG. (2011). Farmakologi Dasar & Klinik Edisi 10. Jakarta: EGC.

Kozer, E., Scolnik, D., Macpherson, A., Keays, T., Shi, K., Luk, T., dkk. (2002). Variables associated with medication errors in pediatric emergency medicine. Pediatrics, 110: 737-742 .

Putra, Dian Pratama. (2016). Gambaran Umur dan Jenis Kelamin Penderita ISPA pada Balita di Puskesmas Lerep Kabupaten Semarang. Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Semarang.

Shann, Frank. (2014). Drug Doses Sixteenth Edition. Australia: Intensive Care Unit Royal Children’s Hospital.

Stultz, J.S., Porter, K., and Nahata. (2014). Prescription Order Risk Factor for Pediatri Dosing Alerts, International Journal of Medical Informatics, DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.ijmedinf.2014.11.005

Wenzel, R.P. and Fowler, A.A. (2006) Acute Bronchitis. Journal of Medicine, 355(20), 2125–2130.

WHO. (2003). Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Yosmar, Rahmi, Meri Andani dan Helmi Arifin. (2015). Kajian Regimen Dosis Penggunaan Obat Asma pada Pasien Pediatri Rawat Inap di Bangsal Anak RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 2(1): 22 – 29.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.