Abstract
Hyperuricemia is a condition in which an increasing in uric acid levels abovenormal. Hyperuricemia is a major factor in the development of gout. Gout is adisease caused by the accumulation of monosodium urate crystals in the tissues dueto elevated levels of uric acid. Crown gods (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) is Indonesia native medicinal that has effect such as lowering blood pressure, diabetes mellitus drugand lowering uric acid levels. One of the chemical constituents of this plant is abenzopheneon compound that is 6,4’-dihydroxy-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10). Research was conducted to determine the activity of 6,4’-dihydroxy -4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10) that isolated from Crown gods in inhibiting xanthine oxidase by in-vitro method using spechtrofotometer with allopurinol as a positive control.The results showed that isolates 6,4’-dihydroxy-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10) has inhibitory activity against xanthine oxidase with IC50 values 15.705 mg / mL. However, allopurinol has xanthine oxidase inhibitory activity higher than isolates with IC50value of 0.091 mg/mL. Lineweaver-Burk plot showed that isolates 6,4’-dihydroxy-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida(C20H22O10) has a competitive inhibitory activity.
Bahasa Abstract
Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi peningkatan kadar asam urat di atas normal. Hiperurisemia merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit gout. Gout atau pirai adalah penyakit akibat adanya penumpukan kristal mono sodium urat pada jaringan akibat peningkatan kadar asam urat. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl) adalah tanaman obat asli Indonesia yang berkhasiat diantaranya menurunkan tekanan darah tinggi, obat kencing manis dan asam urat. Kandungan kimia dari tanaman ini salah satunya adalah senyawa benzopenon yaitu 6,4’-dihidroksi-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas isolat 6,4’-dihidroksi-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10) dalam menghambat xantin oksidase secara in-vitro dengan alopurinol sebagai kontrol positif. Pengujian aktivitas penghambatan xantin oksidase dilakukan dengan metode spektro fotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat 6,4’-dihidroksi-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10) dari buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) memiliki aktivitas penghambatan terhadap xantin oksidase dengan nilai IC50 sebesar 15,705 mg/mL. Namun, alopurinol masih memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase yang lebih tinggi dibandingkan isolat dengan nilai IC50 sebesar 0,091 mg/mL. Dari plot Lineweaver-Burk menunjukkan bahwa isolat 6,4’-dihidroksi-4-metoksi benzofenon-2-O-β-D-glukopiranosida (C20H22O10) memiliki aktivitas penghambatan kompetitif.
References
Ahmad, A.R. (2012). Isolasi dan elusidasi struktur antioksidan dan penghambat enzim xantin oksidase ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberose L). Tesis. Depok: Universitas Indonesia. 10
Azmi, S.M.N., Jamal, P. & Amid, A. (2012). Xanthine oxidase inhibitory activity from potential malaysian medicinal plant as remedie for gout. International Food Research Journal, 19 (1), 159-165
Gandjar, I.G. & Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analitik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hidayat, R. (2009). Gout dan Hiperurisemia. Jakarta: Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia: 47-50
Huang, J., Wang, S., Zhu, M., Chen, J., Zhu, X. (2011). Effects of Genistein, Apigenin, Quercetin, Rutin and Astilbin on serum uric acid levels and xanthine oxidase activities in normal and hyperuricemic mice. Food and Chemical Toxicology, 70, 270-277
Lestari, S.M. (2012). Uji penghambatan ekstrak daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) terhadap aktivitas xantin oksidase dan identifikasi golongan senyawa pada fraksi yang aktif. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
Murray, R. (2006). Terjemahan oleh dr. Brahm U: Pendit. Biokimia Harper edisi 27. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Murray, R.K., Granner, D.K. & Rodwell, V.W. (2006). Biokimia Harper (Brahm U & Nanda Wulandari, Penerjemah). Jakarta: EGC
Nuki, G. (2006). Gout. Medicine, 34: 417-423
Pacher, P., Nivorozhkin, A. & Szabe, C. (2006). Therapeutic effects of xanthine oxidase inhibitors: renaissance half a century after the discovery of allopurinol. Pharmacological Reviews, 58 (1), 87-114
Rostinawati, T. (2007). Uji aktivitas hasil penyarian biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [scheff]) terhadap beberapa mikroba penyebab infeksi kulit. Karya Ilmiah. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran
Shamley, D. (2005). Pathophysiology an Essential Text for the Allied Health Professions. USA: Elsevier Limited
Simanjuntak, P. (2008). Identifikasi senyawa kimia dalam buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), Thymelaceae. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(1), 23-28
Sudoyo, A.W., Bambang S., Idrus A., Marcellus S.K. & Siti S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1213-1214
Surahman, A., Subandi & Muntholib. (2013). Uji fitokimia dan daya inhibisi ekstrak daun sendok (Plantago major) dan buah srikaya (Annona squamosa L.) terhadap aktivitas xantin oksidase. Skripsi. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang
Tamta, H., Kalra, S., & Mukhopadhyay, A.K. (2005). Biochemical characterization of some Pyrazolopyrimidine-based inhibitors of xanthin oxidase. Biochemistry, 71, S49-S54
Umamaheswari, M., Asokkumar, K., Sivashammugam, A.T. & Kemyaraju, A. (2007). Xanthine oksidase inhibitory activity of some indian medical plants. Journal of Ethnopharmacology, 109
Wilmana, F.W. & Gan, S. 2007. Analgesik-antipiretik analgesik-antiinflamasi nonsteroid dan obat gangguan sendi lainnya. Dalam Gunawan, G.S. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 242-246
Wulandari, S., Subandi & Muntholib. (2013). Inhibisi xantin oksidase oleh ekstrak etanol kulit melinjo (Gnetum gnemon) relatif terhadap allopurinol. Malang: Universitas Negeri Malang
Yulianto, D. (2009). Inhibisi xantin oksidase secara in vitro oleh ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) dan ciplukan (Physalis angulata). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: MIPA Institut Pertanian Bogor
Recommended Citation
Rina Yanti Eff, Aprilita; Rahayu, Sri Teguh; and Syachfitri, Resta Dwi
(2016)
"Uji Aktivitas Penghambatan Xantin Oksidase secara In-Vitro oleh Isolat 6,4’-Dihidroksi-4-Metoksibenzofenon-2-O-β-D Glukopiranosida(C20H22O10) yang Diisolasi dari Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl),"
Pharmaceutical Sciences and Research: Vol. 3:
No.
1, Article 1.
DOI: 10.7454/psr.v3i1.3213
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/psr/vol3/iss1/1
Included in
Natural Products Chemistry and Pharmacognosy Commons, Other Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Commons, Pharmaceutics and Drug Design Commons