"Efektivitas Metode Experiential Learning dalam Meningkatkan Pengetahua" by Alma Feriyanti, Lies Permana et al.
  •  
  •  
 

Abstract

Background. Mental health disorders have become a significant global concern, with the Global Health Data Exchange reporting approximately 970 million individuals worldwide—equivalent to one in eight people—suffering from mental health issues, primarily depression and anxiety. Adolescents are particularly vulnerable due to academic and non-academic pressures. Experiential learning, an active educational approach, may serve as an effective method to enhance adolescent knowledge and self-efficacy regarding mental health.

Objective. To analyze the effectiveness of the experiential learning method in improving adolescents’ knowledge and self-efficacy related to mental health.

Method. This study employed a pre-experimental one group pretest-posttest design, conducted at a senior high school in Balikpapan City. A total of 30 students were selected purposively from a population of 444. Knowledge data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test, while self-efficacy data were analyzed using the paired t-test.

Results. The N-Gain score was 0.65, indicating that the experiential learning method was moderately effective in improving students' knowledge and self-efficacy.

Conclusion. Experiential learning is effective in enhancing adolescent understanding and confidence in managing mental health issues. This method is recommended as an interactive educational strategy and could be extended to other health topics to promote youth well-being.

References

  1. Zaini M, Komarudin. Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di Masyarakat Desa Sukorambi Tahun 2022. Jurnal Keperawatan. 2023;14(S4):1151–1156.
  2. Amira I, Hendrawati H, Maulana I, Senjaya S. Penyuluhan tentang Kesehatan Jiwa Remaja di Pondok Pesantren Miftahul Hidayah Kelurahan Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 2023;6(4):1693–1704.
  3. WHO. Mental disorders [Internet]. Fact sheets WHO. 2022 [cited 2024 Dec 9]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders
  4. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
  5. Lin J, Guo W. The Research on Risk Factors for Adolescents’ Mental Health. Behavioral Sciences. 2024;14(4):1–29.
  6. Mumtahanah R, Wulandari PS, Wahyunengsih W. Factors That Influence of Mental Disorder Among Teenager. Al-Irsyad. 2022;12(1):1.
  7. Lutiyah, Martini E, Fauziyah S, Nurhilmiah T. Hubungan Kesehatan Mental Dan Prestasi Belajar Remaja Stunting. MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL. 2024;4(9):4187–4193.
  8. Chu T, Liu X, Takayanagi S, Matsushita T, Kishimoto H. Association between mental health and academic performance among university undergraduates: The interacting role of lifestyle behaviors. International Journal of Methods in Psychiatric Research. 2023;32(1):1–8.
  9. Praptikaningtyas AAI, Wahyuni AAS, Aryani LNA. Hubungan Tingkat Depresi Pada Remaja Dengan Prestasi Akademis Siswa SMA Negeri 4 Denpasar. Jurnal Medika Udayana. 2019;8(7):1–5.
  10. Hakima A, Hidayati L. Peran Model Experiential Learning dalam Pendidikan Berbasis Keterampilan Tata Busana. e-Journal. 2020;09(03):51–59.
  11. Nurrachmawati A, Rohmah N, Permana L, Agustini RT, AA KZ. Program Pemberdayaan Remaja Berbasis Experiential Learning Untuk Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Siswa Smp. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). 2024;8(1):384.
  12. Novrianto R, Marettih AKE, Wahyudi H. Validitas Konstruk Instrumen General Self Efficacy Scale Versi Indonesia. Jurnal Psikologi. 2019;15(1):1.
  13. Sukarelawan MohI, Indratno TK, Ayu SM. N-Gain vs Stacking. 2024. 4 p.
  14. Matono WC, Heni, Karolin LA. Implementasi Model Experential Learning sebagai Bagian dari Program Sekolah Ramah Anak. “Membangun Sinergitas Keluarga dan Sekolah Menuju PAUD Berkualitas. 2022;159–167.
  15. Yulinda, Hufad A, Permana ES, Robandi B, Wahyudin U, Kamil M. Improving Adolescent Mental Health Through Experiential Learning During the COVID-19 Pandemic. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2023;18(1):74–78.
  16. Hayati RS. Pendidikan lingkungan berbasis experiential learning untuk meningkatkan literasi lingkungan. Humanika. 2020;20(1):63–82.
  17. Zulkarnain O, Pamungkas P, Cahayanto HN, Hidayatillah AP. Pemberdayaan Kader Surabaya Melalui Metode Experiential Learning Dalam Penanganan Pertama Kasus Luka. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri). 2024;8(2):2453.
  18. Varman SD, Cliff DP, Jones RA, Hammersley ML, Zhang Z, Charlton K, et al. Experiential learning interventions and healthy eating outcomes in children: A systematic literature review. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2021;18(20).
  19. Kang SY, Kim HW. Gender differences in factors influencing self-efficacy toward pregnancy planning among college students in Korea. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2020;17(10).
  20. Xerri GP, Quaranta R, Di Giovanni D, Malizia A, Gaudio P. Exploring the Use of Experiential Learning Methods to Increase CBRNe Awareness and Emergency Preparedness of Children. International Journal of Safety and Security Engineering. 2024;14(3):831–841.

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Gangguan kesehatan mental menjadi masalah global yang signifikan. Global Health Data Exchange mencatat sekitar 970 juta orang atau satu dari delapan individu di dunia mengalaminya, khususnya dalam bentuk depresi dan kecemasan. Remaja menjadi kelompok rentan akibat tekanan akademik dan sosial. Upaya edukasi berbasis pendekatan aktif berupa experiential learning dapat menjadi strategi untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan remaja dalam menjaga kesehatan mental.

Tujuan. Menganalisis efektivitas metode experiential learning dalam meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri remaja terkait kesehatan mental.

Metode. Penelitian ini merupakan studi pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest yang dilaksanakan di salah satu SMA di Kota Balikpapan. Sampel berjumlah 30 siswa yang dipilih secara purposif dari 444 siswa. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Test untuk pengetahuan dan uji t-test untuk efikasi diri.

Hasil. Nilai N-Gain menunjukkan sebesar 0,65 yang artinya metode experiential learning cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri pada siswa.Terdapat peningkatan signifikan pada pengetahuan dan efikasi diri siswa setelah diberikan intervensi experiential learning.

Kesimpulan. Metode experiential learning terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kepercayaan diri remaja dalam mengelola kesehatan mental. Metode ini berpotensi diterapkan pada topik kesehatan lainnya sebagai sarana edukasi yang interaktif dan partisipatif.

Share

COinS