"Determinan Perilaku Minum Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri Menuru" by Tuti Surtimanah and Irfan Nafis Sjamsuddin
  •  
  •  
 

Abstract

Background. In 2018, 48.9% of adolescent girls in Indonesia were diagnosed with anemia. Knowledge about the definition, symptoms, and prevention of anemia, including the correct use of Iron Supplement Tablets (IST), is essential in the prevention of anemia. A deeper understanding of these behaviors is necessary to formulate effective educational messages. The Health Belief Model (HBM) is often used to explore and understand preventive behaviors.

Aim. To explore the determinants and practices of IST consumption among adolescent girls.

Method. This descriptive qualitative study used a phenomenological approach. Participants were selected purposively from adolescent girls. Data were collected through in-depth interviews, transcribed, and analyzed by identifying themes in line with the study objectives.

Results. Not all participants knew the definition of anemia, its symptoms, or preventive measures. However, participants were aware that IST could prevent anemia in addition to consuming healthy food. Some did not perceive themselves as vulnerable to anemia or did not see it as a serious threat. Barriers to IST consumption included its unpleasant taste and odor, and irregular availability at schools. Many participants lacked confidence in taking IST regularly, often forgetting, or needing reminders from parents or peers. Information about anemia and IST was obtained from school, parents, peers, and media. Despite knowing about IST, regular consumption every week was not consistently practiced. A wider and continuous educational approach using various methods and media is needed to increase adherence.

References

  1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur. 2018. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-anemia-pada-remaja-putri-dan-wanita-usia-subur
  2. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2018. 2019. Available from: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3857/
  3. Surtimanah T, Sjamsuddin IN. Risk factors and interventions for anemia among Adolescent Girl. Annals of Tropical Medicine & Public Health. 2021;24(01). doi:10.36295/asro.2021.24198
  4. Enggardany R, Yovita Hendrati L, Hairi NN. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Anemia Pada Remaja Putri di Indonesia (Analisis Data Indonesia Family Life Survey 5). Amerta Nutrition. 2021;5(4):347-352. doi:10.20473/amnt.v5i4.2021.
  5. Tuti Surtimanah. Determinan Gejala Anemia pada Remaja Putri. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia. 2023;6(6):1179-1186. doi:10.56338/mppki.v6i6.3449
  6. Sjamsuddin IN, Surtimanah T. Analysis of Healthy Lifestyles According to Digital Health Literacy in Adolescent Girls Aged 11-19 Years. 2023;1(2). Available from: https://ihelis.com/index.php/ihelis/article/download/27/8/343
  7. Ningtyias FW, Quraini DF, Rohmawati N. Perilaku Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Jember, Indonesia. Jurnal PROMKES. 2020;8(2):154. doi:10.20473/jpk.v8.i2.2020.154-162
  8. Rahayuningtyas D, Indraswari R, Musthofa SB. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;9(3):310-318. doi:10.14710/jkm.v9i3.29231
  9. Sallis JF, Owen N FE. Social and Behavioral Theories. Vol 4th. 2008; doi:10.1146/annurev.publhealth.012809.103604
  10. Glanz K, Rimer B K., Viswanath K. Health Behavior and Health Education. Theory, Research and Practice. 4th ed. (Orleans F by CT, ed.). Jossey-Bass; 2008.
  11. Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit Alfabeta; 2014.
  12. Sya`Bani IRN, Sumarmi S. The Relationship between Nutritional Status and The Incidence of Anemia in Santriwati in Darul Ulum Peterongan Islamic Boarding School, Jombang. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2016;1(1):8-15. Available from: https://journal.um-surabaya.ac.id/JKM/article/view/503
  13. Chalise B, Aryal KK, Mehta RK, et al. Prevalence and correlates of anemia among adolescents in Nepal: Findings from a nationally representative cross-sectional survey. PLoS One. 2018;13(12):1-11. doi:10.1371/journal.pone.0208878
  14. Xinying Sun, Yan Guo, Sisun Wang JS. Predicting Iron-Fortified Soy Sauce Consumption Intention: Application of the theory of Planned Behavior and Health Belief Model. Journal Nutrition Education Behavior. 2006;38(5):276-285. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/ S1499404606002934
  15. Sari EM, Sopiyandi S. Edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) melalui Media Sosial Dapat Meningkatkan Asupan Protein, Zat Besi, dan Vitamin C pada Remaja Putri Pontianak Nutrition Journal. 2023;6(1):312-317. doi:10.30602/pnj.v6i1.1201
  16. Imelda Cahya Aprilia, Nana Usnawati, Dwi Purwanti SA. The Influence of Instagram as an Educational Medium on Knowledge and Attitudes about Anemia in Adolescent Girls. Jurnal Ilmu Kebidanan (The Journal Midwifery). 2024;12(02):190-200. doi:10.33992/jik.v12i2.3336
  17. Rusdi FY, Helmizar H, Rahmy HA. Pengaruh Edukasi Gizi Menggunakan Instagram Terhadap Perubahan Perilaku Gizi Seimbang Untuk Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Di SMAN 2 Padang. Journal of Nutrition College. 2021;10(1):31-38. doi:10.14710/jnc.v10i1.29271
  18. Nugraheni SA, Kartini A. The Effect of Peer Educator Method Nutritional Education on Changes in Behavior of Young Women in Prevention of Iron Deficiency Anemia in Semarang City. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;6(4):206-213. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/ article/view/21397
  19. Kapadia-Kundu N, Storey D, Safi B, Trivedi G, Tupe R, Narayana G. Seeds of prevention: The impact on health behaviors of young adolescent girls in Uttar Pradesh, India, a cluster randomized control trial. Social Science Medicine. 2014;120(September):169-179. doi: 10.1016/j.socscimed.2014.09.002. Epub 2014 Sep 6.
  20. Surtimanah T, Nafis Sjamsuddin I, Ruhyat E, Pamungkas G. Pengembangan Posyandu Prima Di Desa Girimekar Kabupaten Bandung Prime Integrated Service Post Development in Girimekar Village Bandung District. Jurnal Abdi Masada. 2023;1:19. Available from: https://abdimasada.stikesdhb.ac.id/index.php/AM/ article/view/71
  21. Yunita FA, Parwatiningsih SA, Hardiningsih M, Nurma Yuneta AE, Kartikasari MND, Ropitasari M. The Relationship between Young Women ’s Knowledge About Iron Consumption and The Incidence of Anemia in Junior High School 18 Surakarta. PLACENTUM Jurnal Ilmu Kesehatan dan Aplikasinya. 2020;8(1):36. Available from: https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/view/38632
  22. Narsih U, Hikmawati N. Pengaruh Persepsi Kerentanan Dan Persepsi Manfaat Terhadap Perilaku Remaja Putri Dalam Pencegahan Anemia. Indonesia Journal Health Science. 2020;4(1):25. doi:10.24269/ijhs.v4i1.2328
  23. Salem GM, Said RM. Effect of Health Belief Model Based Nutrition Education on Dietary Habits of Secondary School Adolescent Girls in Sharkia Governorate. Egypt Journal Community Medicine. 2018;36(3):35-47. Available from: http://ejcm.journals.ekb.eg/article_16330_923eb21ede648af80c54a0489a002053.pdf
  24. Runiari N, Hartati NN. Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Tablet Tambah darah Pada Remaja Putri. Jurnal Gema Keperawatan. 2020;13(2):103-110. doi:10.33992/jgk.v13i2.1321
  25. Parisa Keshani, Mohammad Hossein Kaveh, Shiva Faghih MS. Improving diet quality among adolescents, using health belief model in a collaborative learning context: a randomized field trial study. Health Education Research. 2019;34(3):279-288. Available from: https://academic.oup.com/her/ article-abstract/ 34/3/279/5420301?redirectedFrom=fulltext

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Pada tahun 2018, 48,9% remaja putri Indonesia mengalami anemia. Pengetahuan dan perilaku terkait minum Tablet Tambah Darah (TTD) berperan penting dalam mencegah anemia. Perlu ada pemahaman yang lebih dalam untuk merumuskan pesan edukasi yang efektif. Health Belief Model (HBM) dapat membantu memahami perilaku pencegahan anemia.

Tujuan. Mengetahui determinan dan praktik minum TTD pada remaja putri.

Metode. Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melibatkan remaja putri sebagai informan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan reduksi data dan identifikasi tema.

Hasil. Tidak semua informan mengetahui arti anemia, gejala, dan langkah pencegahannya. Demikian pula hanya sebagian informan mengetahui bahwa TTD dapat mencegah anemia selain mengkonsumsi makanan sehat. Selain itu, tidak semua informan merasa rentan terhadap anemia atau menganggapnya sebagai masalah serius yang mengancam kesehatan. Hambatan dalam mengonsumsi TTD termasuk rasa dan bau yang tidak enak, dan ketersediaannya yang tidak teratur di sekolah. Banyak informan yang belum percaya diri untuk rutin mengkonsumsi TTD, sering lupa, atau membutuhkan pengingat dari orang tua atau teman. Informasi tentang anemia dan TTD diperoleh dari sekolah, orang tua, teman, dan media. Meskipun telah mengetahui tentang TTD, praktek minum TTD secara rutin setiap minggu belum diterapkan secara konsisten. Diperlukan edukasi yang lebih luas dan berkelanjutan melalui berbagai metode dan media untuk meningkatkan kepatuhan.

Share

COinS