"Literasi Kesehatan Mental dan Perilaku Diagnosis Diri pada Mahasiswa" by Cindi Maelani Putri Maelani Putri, Dela Aristi et al.
  •  
  •  
 

Abstract

Background. College students must have mental health literacy in order to validate information about mental health and avoid self-diagnosis. Students will be better able to manage their mental health as their health literacy abilities improve.

Aim. This research aims to understand the overview of mental health literacy and self-diagnosis behavior among college students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Method. This descriptive-analytical study employs a cross-sectional strategy. The convenience sampling approach was used to pick a sample of 409 college students from UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Result. According to the findings, 24.2% of respondents lacked mental health literacy. As many as 54% of respondents engaged in self-diagnosis activity related to mental health, with the internet/social media being the most common source of knowledge. According to the cross-tabulation results, respondents with moderate and high mental health literacy engaged in self-diagnosis behavior at rates of 62.1% and 53.2%. College students with strong mental health literacy (moderate to high) are more likely to participate in self-diagnosis behavior. College students are expected to be able to discover trustworthy sources of mental health information online. The university can develop campaigns, screening programs, and a mental health literacy curriculum.

References

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia [Internet]. 2023 [dikutip 16 Januari 2025]. Tersedia pada: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/fact-sheet-survei-kesehatan-indonesia-ski-2023/

2. World Health Organization. World Mental Health Report: Transforming Mental Health for All [Internet]. 2022 [dikutip 16 Januari 2025]. Tersedia pada: https://www.who.int/publications/i/item/9789240049338

3. Center for Reproductive Health U of Q& JBHS of PH. National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) [Internet]. 2022 [dikutip 16 Januari 2025]. Tersedia pada: https://qcmhr.org/outputs/reports/12-i-namhs-report-bahasa-indonesia

4. Kosyluk KA, Conner KO, Al-Khouja M, Bink A, Buchholz B, Ellefson S, dkk. Factors predicting help seeking for mental illness among college students. Journal of Mental Health. 4 Mei 2021;30(3):300–7.

5. Aldalaykeh M, Al-Hammouri MM, Rababah J. Predictors of mental health services help-seeking behavior among university students. Cogent Psychol. 1 Januari 2019;6(1).

6. Anisah N, Sartika M, Kurniawan H. Penggunaan media sosial Instagram dalam meningkatkan literasi kesehatan pada mahasiswa. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam. 2021;4(2):94–112.

7. Jorm AF. Mental health literacy. British Journal of Psychiatry. 2 November 2000;177(5):396–401.

8. Kim EJ, Yu JH, Kim EY. Pathways linking mental health literacy to professional help‐seeking intentions in Korean college students. J Psychiatr Ment Health Nurs. 5 Agustus 2020;27(4):393–405.

9. Sukmawati D, Yusuf S, Nadhirah N. The Phenomenon of Self-Diagnosis of Mental Health in The Era of Mental Health Literacy. Journal of Education and Counseling (JECO). 31 Desember 2023;48–63.

10. Komala C, Faozi A, Rahmat DY, Sopiah P. Hubungan literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir. Holistik Jurnal Kesehatan. 2023;17(3):206–13.

11. Dewi EMP, Sari R, Indah I, Lestari DR, Muqaddimah MuhN, Sam MM. Psikoedukasi Self Diagnose: Kenali Gangguan anda sebelum menjudge diri sendiri. PENGABDI. 8 Mei 2022;3(1).

12. Pratama NA. Pengaruh Media Sosial LIterasi Kesehatan Mental “Riliv” Terhadap Self Diagnosis Mahasiswa FIP UPI [Internet]. 2021 [dikutip 17 Januari 2025]. Tersedia pada: https://repository.upi.edu/70265/

13. Zeng S, Bailey R, Peng S, Chen X. Defining mental health literacy: a systematic literature review and educational inspiration. J Public Ment Health. 2024;23(3):189–204.

14. Cormier E, Park H, Schluck G. College Students’ eMental Health Literacy and Risk of Diagnosis with Mental Health Disorders. Healthcare. 30 November 2022;10(12):2406.

15. Lestari S, Wahyudianto M. Psikoedukasi literasi kesehatan mental: Strategi menjaga kesehatan mental di kampung wisata. Jurnal PLAKAT Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat. 2022;4(2):146–57.

16. Zhang D, Zhan W, Zheng C, Zhang J, Huang A, Hu S, dkk. Online health information-seeking behaviors and skills of Chinese college students. BMC Public Health. 2021;21:1–9.

17. Hahn JS, Chua KC, Jones R, Henderson C. The Every Mind Matters campaign: changes in mental health literacy and its associations with campaign awareness. Eur J Public Health. 9 Desember 2023;33(6):1008–13.

18. Lai HJ, Lien YJ, Chen KR, Lin YK. The Effectiveness of Mental Health Literacy Curriculum among Undergraduate Public Health Students. Int J Environ Res Public Health. 26 April 2022;19(9):5269.

19. Annury UA, Yuliana F, Suhadi VAZ, Karlina CSA. Dampak Self Diagnose Pada Kondisi Mental Health Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS). 2022. hlm. 481–6.

20. Harianja JK. Mengembangkan sikap rasa ingin tahu (curiosity) siswa pada pelajaran fisika menggunakan model pembelajaran flipped classroom. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT). 2020;6(1):121–30.

21. Maskanah I. Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. Journal of Psychology Students. 2022;1(1):1–10.

22. Rudianto ZN. PENGARUH LITERASI KESEHATAN TERHADAP KESADARAN KESEHATAN MENTAL GENERASI Z DI MASA PANDEMI. Jurnal Pendidikan Kesehatan. 27 April 2022;11(1):57.

23. Nugroho AB, Al Asri HB, Pramesti AA. SURVEI KESADARAN MENTAL MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA DI ERA DIGITAL DAN COVID-19. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 30 Januari 2022;10(1):38–42.

24. Gumara A, Muthmainah B, Prameswari AS. Kecemasan Pada Mahasiswa Pengguna Tiktok Yang Melakukan Self Diagnose. PARADE RISET. 2023;1(1):69–80.

25. Hswen Y, Gopaluni A, Brownstein JS, Hawkins JB. Using Twitter to Detect Psychological Characteristics of Self-Identified Persons With Autism Spectrum Disorder: A Feasibility Study. JMIR Mhealth Uhealth. 12 Februari 2019;7(2):e12264.

26. Saskara IPA, Ulio SM. Peran komunikasi keluarga dalam mengatasi “toxic parents” bagi kesehatan mental anak. Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2020;5(2):125–34.

27. Asi FAE, Saragih RE, Ranimpi YY. Persepsi dan Status Kesehatan Mental Penderita Diabetes Melitus Tipe II Suku Dayak. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2018;12(2):96–104.

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Literasi kesehatan mental harus dimiliki oleh mahasiswa agar mampu memvalidasi informasi terkait kesehatan mental dan tidak terjerumus dalam perilaku diagnosis diri. Semakin baik kemampuan literasi kesehatan maka akan semakin baik juga mahasiswa dalam memelihara kondisi kesehatan mental.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran literasi kesehatan mental dan perilaku diagnosis diri pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Metode. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan desain studi cross sectional. Sampel adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah 409 orang yang diambil menggunakan teknik convenience sampling.

Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa sebesar 24,2% responden memiliki literasi kesehatan mental yang rendah. Sebanyak 54% responden pernah melakukan perilaku diagnosis diri terkait kesehatan mental dengan sumber informasi terbanyak dari internet/media sosial. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden dengan literasi kesehatan mental pada kategori sedang dan tinggi memiliki perilaku diagnosis diri sebesar 62,1% dan 53,2%. Hal tersebut bermakna bahwa mahasiswa yang memiliki literasi kesehatan mental yang baik (sedang dan tinggi) cenderung untuk melakukan perilaku diagnosis diri. Mahasiswa diharapkan mampu mencari informasi kesehatan mental diinternet dari sumber terpercaya. Pihak universitas dapat membuat kampanye dan program skrining kesehatan mental serta menerapkan kurikulum literasi kesehatan mental.

Share

COinS