Abstract
Background: Bullying is a problem that is currently increasingly rampant in the education sector, so it requires serious handling. Two out of three children and adolescents in Indonesia have experienced violence throughout their lives. A school environment dominated by violence will harm students, such as feelings of isolation and depression and weakening learning motivation.
Aim: This study aims to identify the level of knowledge and attitudes of students and bullying behavior in Elementary Schools.
Method: This study uses a cross-sectional approach with a cluster sampling technique. The research location is in six public elementary schools from six sub-districts in the Purwokerto Timur District with a sample size of 211 students. Data collection was conducted in July - August 2024 with univariate and bivariate analysis.
Result: The majority of students have good knowledge about bullying (79.5%), and good attitudes about bullying (61.9%). As many as 47.2% of students have been bullied at school, and 52.8% of students admitted to having been victims of bullying by their friends. The majority of bullies are male (54%), and the majority of victims of bullying are female (68%). This study had no significant relationship between knowledge and attitudes towards bullying behavior. Promotive and preventive efforts in schools must be continuously intensified to create a safe learning environment and prevent bullying among students.
References
1. Mayasari A, Hadi S, Kuswandi D. Tindak Perundungan di Sekolah Dasar dan Upaya Mengatasinya. J Pendidik Teor Penelitian, dan Pengemb. 2019;4(3):399.
2. Kemendikbud. Stop Bullying Yuk ! [Internet]. KEMDIKBUD. Indoensia: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; 2021. 3–24 p. Available from: https://id.z-library.se/book/21404584/64bccb/stop-perundunganbullying-yuk.html
3. Kementerian Sekretaris Negara. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. PBHN Indonesia; 2014.
4. Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan PM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak Kekerasan. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; 2020 p. 1–84.
5. Setiyawan R, Yogyakarta UM. Perundungan sesama siswa di sekolah. J Naskah Pros Temilas. 2022;(January):0–15.
6. Kementerian PPPPA. Survei Nasional Pengalaman Hidup anak dan Remaja (SNPHAR) Tahun 2018. Indonesia; 2010.
7. www.dpr.go.id. Pemerintan Harus Petakan Faktor Penyebab Bullying Anak. 2023.
8. Setyawan D. Komisi Perlindungan Anak Indonesia. 2017.
9. Huang L. Exploring the relationship between school bullying and academic performance: the mediating role of students’ sense of belonging at school. .Routledge Taylor Fr Gr. 2020;48(2).
10. Andriani L, Maifita Y. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Perilaku Bullying Padasiswa-Siswi Kelas 8 (Delapan) di SMPN 6 Pariaman. J Med Researsh [Internet]. 2022;8(2):5. Available from: https://ashiha.stikes-pialasakti.ac.id/index.php/as-shiha/article/view/19/17
11. Nurdiana S, Dewi Pertiwi F, Dwimawati E. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengalaman Bullying Di Smk Negeri 2 Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Promotor. 2021;3(6):605–13.
12. Yuniliza Y. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Bullying Di Sman 3 Kota Bukittinggi. Matern Child Heal Care. 2020;2(3):398.
13. Utami WT, Astuti YS, PH L. Hubungan Kecemasan dan Perilaku Bullying Anak Sekolah Dasar. J Ilmu Keperawatan Jiwa [Internet]. 2019;2(1):1–6. Available from: https://www.journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/264
14. Wahyu Widamar A, Jornal Steven Pasaribu M, Reihan Novendra Muslim M, Alvin Naf’an M. Persoalan Perundungan di Lingkungan Sekolah. J Mhs Indones. 2023;1(1):1–15.
15. Fachruddin F. Kekerasan Simbolik di Sekolah. Sukma J Pendidik. 2018;2(2):311–27.
16. Cosma A, Abdrakhmanova S, Taut D, Schrijvers K, Catunda C, Schnohr C. A focus on adolescent mental health and wellbeing in Europe, central Asia and Canada. Health Behaviour in School-aged Children international report from the 2021/2022 survey. Volume 1. [Internet]. Vol. 2. United Kingdom: WHO; 2023. Available from: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/373201/9789289060356-eng.pdf?sequence=2&isAllowed=y
17. Armitage R. Bullying in children: Impact on child health. BMJ Paediatr Open. 2021;5(1):1–8.
18. Andriati Reny H ADNA. Hubungan Harga Diri Dan Pengetahuan Tentang Bullying Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja. J Ilm Keperawatan Altruistik. 2020;3(2):28–37.
19. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. DUa. Jakarta: Rineka Cipta; 2014. 20–21 p.
20. Siti Anisah A, Katmajaya S, Zakiyyah WL. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar. J Pendidik UNIGA. 2021;15(1):434.
21. Dietrich L, Cohen J. Understanding Classroom Bullying Climates: the Role of Student Body Composition, Relationships, and Teaching Quality. Int J Bullying Prev. 2021;3(1):34–47.
22. Iñiguez- Berrozpe T, Orejudo-Hernández S, Ruiz-Eugenio L, Elboj-Saso C. School Networks of Positive Relationships, Attitudes against Violence, and Prevention of Relational Bullying in Victim, Bystander, and Aggressor Agents. J Sch Violence [Internet]. 2021;20(2):212–27. Available from: https://doi.org/10.1080/15388220.2021.1875842
23. Ningtyas PV, Sumarsono RB. Upaya Mengurangi Bullying Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Sosialisasi. J Pengabdi Masy [Internet]. 2023;4(2):104–8. Available from: https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/abdimaspen/article/view/3706/1733
24. Adinar Fatimatuzzahro. Efektivitas Terapi Empati untuk Menurunkan Perulaku Bulliying . 2023;7(Nomor 3).
25. Ayu PES. The Roles of Parent and Teacher on Children Attitude Development to Avoid Bullying Behavior in Early Childhood. Yavana Bhasha J English Lang Educ. 2020;1(1):21.
Bahasa Abstract
Latar Belakang: Perundungan merupakan masalah yang saat ini semakin marak di dunia pendidikan, sehingga membutuhkan penanganan yang serius. Dua dari tiga anak dan remaja di Indonesia pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya. Lingkungan sekolah yang didominiasi kekerasan akan berdampak negatif bagi peserta didik, misalnya perasaan merasa terisolasi, tertekan (depresi) dan melemahkan motivasi belajar.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap para siswa serta perilaku perundungan di Sekolah Dasar.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik cluster sampling. Lokasi penelitian di enam SD Negeri dari enam kelurahan di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur dengan jumlah sample 211 siswa. Pengumpulan data dilakukan pada Juli – Agustus 2024 dengan analisis univariat dan bivariat.
Hasil: Mayoritas siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang perundungan (79,5%), dan sikap yang baik tentang perundungan (61,9%). Sebanyak 47,2% siswa pernah melakukan perundungan di sekolah, dan 52,8% siswa mengaku pernah menjadi korban perundungan oleh temannya. Mayoritas pelaku perundungan laki-laki (54%), mayoritas korban perundungan perempuan (68%). Dalam penelitian ini tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku perundungan. Upaya promotif dan preventif di sekolah perlu terus digencarkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman serta mencegah perundungan di antara siswa.
Recommended Citation
Rubai, Windri Lesmana; Gamelia, Elviera; and Maqfiroch, Arrum Firda Ayu
(2025)
"PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERUNDUNGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR,"
Perilaku dan Promosi Kesehatan : Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior: Vol. 6:
Iss.
2, Article 5.
DOI: 10.47034/ppk.v6i2.1088
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ppk/vol6/iss2/5