•  
  •  
 

Abstract

Background: The smoking ban policy in Indonesia has not been fully complied with by the public, including the smoking ban policy in schools. One of the factors contributing to the lack of compliance with the smoking ban policy in schools is the perception regarding the smoking ban. This research aims to understand students' perceptions regarding the smoking ban in the school environment.

Method: this research uses a qualitative approach with a case study. The subjects of this research consisted of 43 individuals, including 13 informants for in-depth interviews, namely 5 students, 1 principal, 1 guidance and counseling teacher, 6 parents of students, and 3 Focus Group Discussion (FGD) groups with 10 student participants. Data management with Nvivo 12 Pro software.

Result: The school has provided education to students through posters and counseling. Efforts to enforce the smoking ban have been implemented by the school, but they have not yet raised awareness among students about not smoking. Knowledge of the smoking ban in the school environment is known to students when they first enter middle school; students feel curious about cigarettes and find smoking enjoyable at school.

Conclusion: Students' perceptions of the smoking ban in ninth grade have a better understanding than those in eighth grade. Students perceive cigarettes as a pleasure and have a curiosity to try smoking.

References

1. Balitbangkes RI. Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. Lembaga Penerbit Balitbangkes. 2018.

2. Purnamasari VD, Merokok P, Merokok TB. Persepsi hambatan pada tindakan berhenti merokok pada remaja sekolah menengah atas dengan menggunakan teori health belief model. 2023;77–87.

3. Hidayati IR, Pujiana D, Fadillah M. Abstrak 1,2,3. Pengaruh Pendidik Kesehat Terhadap Pengetah Dan Sikap Siswa Tentangbahaya Merokok Kelas Xi Sma Yayasan Wan Kereta Apipalembang Tahun 2019 [Internet]. 2019;12(2):125–35. Available from: http://journals.ums.ac.id/index.php/JK/article/download/9769/5093

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Peratur Pemerintah No 109 Tahun 2012 [Internet]. 2012;12(2):115–21. Available from: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5324/pp-no-109-tahun-2012

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah. Menteri Kesehat Republik Indones Peratur Menteri Kesehat Republik Indones. 2015;(879):2004–6.

6. Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock PR, editor. Kaplan and Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. Lippincott Williams & Wilkins, 2009; 2009. 4520 p.

7. Alizamar Nasbahry Couto. Psikologi Persepsi dan Desain Informasi. media akademi. 2016. 434 p.

8. Istyarini I, Sartika I. Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Pada Siswa Terkait Larangan Merokok di SMP Negeri 18 Surakarta. J Ilmu Kesehat Masy Berk. 2020;2(1):40.

9. Kurniati Nawangwulan, SKM., M.Kes; Dr.Ady Purwoto, S.Kep., Ners., M.Kep. MHK. Promosi Kesehatan Bagi Mahasiswa Kesehatan. Jakarta Timur; 2022. 31–32 p.

10. Effendy MF, Rafii. Poster Sebagai Media Informasi Larangan Merokok. 2010;

11. Ridwan M, Syukri M, Solida A, Kalsum U, Ahsan A. Assessing the Policy of Non-Smoking Areas in Schools in Indonesia: A Mixed Methods Study. Asian Pac J Cancer Prev. 2023;24(10):3411–7.

12. Marchel YA. Implementasi Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Pencegahan Merokok Pada Remaja Awal. J PROMKES. 2019;7(2):144.

13. Mpousiou D, Soteriades ES, Patrinos S, Sakkas N, Karakatsani A, Karathanasi A, et al. Could adolescents be the vehicle that transfers a no–smoking rule from school to home? Tob Prev Cessat. 2021;7(May):1–7.

14. Mua E, Sudirman, Kadri A. Implementasi Peraturan DAERAH Kabupaten Sigi Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Di Puskesmas Kulawi. J Chem Inf Model. 2018;1(9):1689–99.

15. Suryawati I, Gani A. Analisis Faktor Penyebab Perilaku Merokok. J Keperawatan Silampari. 2022;6(1):497–505.

16. Umniyatun Y, Nurmansyah MI, Maisya IB, Al Aufa B. Analisis Kebijakan dan Program Pencegahan Perilaku Merokok pada Sekolah Muhammadiyah di Kota Depok. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2019;29(2):123–34.

17. Wijaya DRA, Gayatri MI, Handayani L. Literature Review: Lingkungan Sosial dan Perilaku merokok pada Remaja. J Cakrawala Promkes. 2022;4(1):31–9.

18. Abu Bakar R, Abu Bakar Ah SH, Zakaria AH. Kajian Rintis Pandangan Kanak-Kanak Mengenai Strategi Pemasaran Kempen Anti-Merokok di Pantai Dalam Kuala Lumpur. J Sains Kesihat Malaysia. 2013;11(1):41–7.

Bahasa Abstract

Latar Belakang : Kebijakan larangan merokok di Indonesia belum sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat. Salah satunya kebijakan larangan merokok di sekolah. Salah satu faktor penyebab kurangnya kepatuhan pada kebijakan larangan merokok di sekolah yaitu persepsi mengenai larangan merokok.

Tujuan: Untuk mengetahui persepsi peserta didik mengenai larangan merokok di lingkungan sekolah

Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus. Subjek penelitian ini sebanyak 43 orang yang terdiri dari 13 orang informan wawancara mendalam yaitu 5 peserta didik, 1 orang kepala sekolah, 1 orang guru bimbingan konseling, 6 orang tua peserta didik dan 3 kelompok Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta 10 orang siswa dan siswi. Pengelolaan data dengan Software Nvivo 12 Pro.

Hasil: Sekolah sudah memberikan edukasi kepada siswa melalui media poster maupun penyuluhan. Upaya penindakan dengan aturan sudah dilakukan sekolah tentang larangan merokok, namun belum memberikan kesadaran siswa-siswi untuk tidak merokok. Pengetahuan larangan merokok di lingkungan sekolah diketahui siswa-siswi saat pertama kali masuk SMP. Siswa merasa penasaran dengan rokok dan merasa nikmat saat merokok di sekolah.

Kesimpulan : Persepsi siswa terhadap larangan merokok kelas IX memiliki pemahaman lebih baik dari pada kelas VIII. Siswa mempersepsikan rokok suatu kenikmatan dan rasa penasaran ingin mencoba merokok.

Share

COinS