•  
  •  
 

Abstract

Background: More than 2 years since the COVID-19 disaster has passed, it has left homework for all nations in the world, including the Indonesian government, which has made every effort to control the spread of the disease. At that time community-based health efforts in Indonesia were 63.6% active, there was potential that had not been explored optimally in protecting public health as a whole. Purpose: Observing community participation in health empowerment and processing independently within the family. Method: Using qualitative methods in the form of case studies using data taken from secondary data sources from Herbal Medicine Class community manager,observations, interviews with 12 informants. Data analysis was carried out using content analysis techniques in which the researcher interpreted the research according to the research problem. Results: The community provides space for community participation for targets that have not been reached through a technological approach, local wisdom, and a conducive atmosphere in society, in fact helping the healing process, capacity building, health protection, including role models as facilitators and companions. The success of community empowerment lies in the commitment and empowerment model. Conclusion: Community empowerment can achieve health sovereignty by prioritizing the family, creating a conducive atmosphere, always respecting the quality of life and local wisdom and role models.

References

  1. Kementrian PPN & Bappenas. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional -Buku Putih. Direktorat Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas. 2022.
  2. United Nations. Transforming our world: the 2030 agenda for sustainable development.
  3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI. 2020.
  4. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2020 [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. 47–48 p. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf
  5. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemkes RI. Rencana Aksi Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2020-2024. Vol. 2, Kementerian Kesehatan RI. 2020. 1–33 p.
  6. (Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer). Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehat. 2020;21.
  7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku 1 : Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur. Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional. 2019.
  8. Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat. Tiga Tahun Germas Lesson Learned. Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI. 2019.
  9. Husaini, Marlinae L. Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan. 2016;
  10. Kementerian Kesehatan. PMK Nomor :2269/KEMKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat-PHBS. 2011.
  11. Restuastuti T, Zahtamal, Chandra F, Restila R. Analysis of Community Empowerment in Health Sector. J Kesehat Melayu. 2017;1(1):14–9.
  12. Bappenas KP. Studi Pembelajaran Penanganan COVID-19 Indonesia. 2021. 1–275 p.
  13. Lestari TW, Nurhayati N, Delima D, Opitasari C, Siswoyo H. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan dengan Jamu di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu. J Penelit dan Pengemb Pelayanan Kesehat. 2018;2(2):81–6.
  14. Kemenkes, Kemendagri. Kepmenkese RI No: 1529 Tahun 2010 Tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 2010.
  15. Rukmini R, Kristiani L. Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Penduduk Lanjut Usia di Indonesia. Bul Penelit Sist Kesehat. 2021 Feb 4;24(1):68–78.
  16. Handayani S, Suharmiati S, Karlina K, Wardhani YF. Relevansi, Efektivitas dan Sustainabilitas Model Pemberdayaan Paraji dan Kokolot dalam Upaya Meningkatkan Persalinan di Fasilitas Kesehatan. Bul Penelit Sist Kesehat. 2021 Feb 3;24(1):1–10.
  17. Rukavina TV, Viskić J, Poplašen LM, Relić D, Marelić M, Jokic D, et al. Dangers and benefits of social media on e-professionalism of health care professionals: Scoping review. Vol. 23, Journal of Medical Internet Research. JMIR Publications Inc.; 2021.
  18. Rusman ADP, Umar F, Majid M. Kecemasan Masyarakat Selama Masa Pandemi Covid-19. J Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa. 2021;8(1):10.
  19. Lim J, Broughan J, Crowley D, Kelly BO, Fawsitt R, Burke MC, et al. COVID-19 ’ s impact on primary care and related mitigation strategies : A scoping review. Eur J Gen Pract [Internet]. 2021;27(1):166–75. Available from: https://doi.org/10.1080/13814788.2021.1 946681
  20. Nizam MZ, Powell L, Zary N. Elements That Underpin the Design, Development, and Evaluation of Social Media Health Interventions: Protocol for a Scoping Review. JMIR Res Protoc. 2022 Feb 1;11(2):e31911.

Bahasa Abstract

Latar Belakang: Lebih dari dua tahun bencana COVID-19 berlalu menyisakan pekerjaan rumah semua bangsa di dunia, termasuk pemerintah Indonesia. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengendalikan penyebaran penyakit. Upaya kesehatan berbasis masyarakat di Indonesia sebanyak 63.6% yang aktif. Hal ini menandakan potensi yang belum tergali secara optimal dalam perlindungan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan dan pengelolaan kesehatan secara mandiri dalam keluarga. Metode: Menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus menggunakan data yang diambil dari sumber data sekunder berasal dari pengelola komunitas Herbal Medicine Class, observasi, wawancara dengan 12 informan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisa konten dimana peneliti menginterpretasikan penelitian sesuai dengan masalah penelitian. Hasil: Komunitas memberikan ruang partisipasi masyarakat terhadap sasaran yang belum tercapai melalui pendekatan teknologi, kearifan lokal dan suasana kondusif di masyarakat. Hal ini justru akan membantu proses penyembuhan, peningkatan kapasitas, perlindungan kesehatan, termasuk panutan sebagai fasilitator dan teman. Keberhasilan pemberdayaan masyarakat terletak pada model, komitmen dan pemberdayaan. Kesimpulan: Pemberdayaan komunitas dapat mencapai kedaulatan kesehatan dengan mengutamakan keluarga menciptakan suasana kondusif, selalu menghargai kualitas hidup dan kearifan lokal serta keteladanan.

Share

COinS