•  
  •  
 

Abstract

Background. Indonesia's population has increased from 265,015.3 million in 2018 to 268,074.6 million in 2019. The government has created a program to intervene in the problem of uncontrolled population growth, namely the family planning (KB) program which is promoted and effective is the Long-Term Contraception Method (MKJP) with implants is one of the superior contraceptives of the BKKBN. Objective. This study aimed to to see the selection of implants and their determinations. Method. This study used a quantitative study with cross sectional analytic survey method. Sample of 85 acceptors from 560 were selected using simple random sampling. Data collection was carried out through interviews using a questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. Results. Study found 11.8% of respondents used the implant method. 71.8% respondents have less knowledge, 65.9% of respondents have a negative attitude, 83.5% of respondents think that the role of health workers is still lacking, and 67.1% of respondents did not get support from their husbands. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge, the role of health workers, and husband's support with the choice of implant contraception, while attitudes showed no relationship with the choice of implant contraception. Conclusion. Knowledge variables, the role of health workers, and husband's support was related with the choice of implants in respondents.

References

  1. Jumlah Penduduk Dunia pada 2019 Capai 7,7 Miliar Jiwa | Databoks [Internet]. [cited 2020 Feb 22]. Available from: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/10/jumlah-penduduk-dunia-pada-2019-capai-77-miliar-jiwa
  2. Kementrian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014.
  3. (BKKBN) BK dan KB. Peran Bkkbn Di Balik Gerakan Penanggulangan Stunting. Jurnal Keluarga. 2018;(1):44.
  4. Statistik Indonesia 2015. Badan Pusat Statistik 2015. 2015;
  5. Anita Lontaan, Kusmiyati RD. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Damau Kabupaten Talaud. JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan. 2017;2(1):480.
  6. Green LW, Kreuter. Health Program Planning. An Educational Ecological Approach. New York: The MeGraw-HiII Companies. Inc; 2005.
  7. Yuanti Y, Maesaroh M. Determinan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Pada Pasangan Usia Subur. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan. 2019;5(2):154–61
  8. Imroni M, Fajar N, Febry F. the Factors Which Were Related With Implant Usage in Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2010;1(1):73–9.
  9. (BKKBN) BK dan KB. Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. In Jakarta; 2015.
  10. Rohmawati E, Suprapti S, Damayanti FN. Perbedaan Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Tentang Kontrasepsi Implan (Studi pada WUS di Rw IV Desa Wonolopo. Jurnal Kebidanan [Internet]. 2013; Available from: http://103.97.100.145/index.php/jur_bid/article/view/554
  11. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
  12. Elias B, Hailemariam T. Implants Contraceptive Utilization and Factors Associated among Married Women in the Reproductive Age Group (18-49 Year) in Southern Ethiopia. Journal of Women s Health Care. 2015;04(07).
  13. Kaseuntung C, Kundre R B. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan wanita usia subur (WUS) dalam pemilihan kontrasepsi di Desa Kalama Darat Kecamatan Tamako Kepulauan Sangihe. Journal Keperawatan. 2015;3.
  14. Tibaijuka L, Odongo R, Welikhe E, Mukisa W, Kugonza L, Busingye I, et al. Factors influencing use of long-acting versus shortacting contraceptive methods among reproductive-age women in a resourcelimited setting. BMC Women’s Health. 2017;17(1).
  15. Gonçalves MJ, Suariyani NLP, Suryadhi NT. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi pada PUS di Puskesmas Comoro Dili Timor Leste. Public Health and Preventive Medicine Archive. 2014;2(1):39.
  16. Azwar A. Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Binarupa Aksara; 2005.
  17. Setiasih S, Widjanarko B, Istiarti T. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKIP) pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kendal Tahun 2013. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2016;11(2):32.
  18. Tampubolon I, Tarigan J. Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami dan Petugas Kesehatan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) pada Pasangan Usia Subur di Lingkungan II Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan. 2018;1(2).
  19. Lawrence W. Green. Modifying and. Modifying and Developing Health Behavior. 1984;5:215.
  20. Nuzula F, Widarini NP, Karmaya INM. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian Implan pada Wanita Kawin Usia Subur di Kabupaten Banyuwangi. Public Health and Preventive Medicine Archive. 2015;3(1):84.
  21. Eurusia Ita Bria. Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Dalam Memberikan Konseling Kb Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Wanita Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Rafae Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. 2014.
  22. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 249 p.
  23. Hanum Z, Spautri I. Konseling dan Dukungan Suami dengan Minat Ibu dalam Pemakaian Kotrasepsi Implan. 2014;14(10):5–9.
  24. Seulatan PP, Kelurga M, Bahagia K. Dalam Pemakaian Kontrasepsi Implan. 2014;14(10):5–9.

Bahasa Abstract

Latar belakang. Penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari 265.015.300 orang pada tahun 2018 menjadi 268.074.600 orang pada tahun 2019. Pemerintah membuat program untuk mengintervensi masalah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali yaitu program keluarga berencana (KB). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan implan menjadi salah satu alat kontrasepsi unggulan dari BKKBN. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku pemilihan implan dan determinannya. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan survei analitik cross sectional. Sampel 85 akseptor dari 560 dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil. Sebanyak 11,8% responden menggunakan metode implan. 71,8% responden memiliki pengetahuan kurang, 65,9% responden bersikap negatif, 83,5% responden menilai peran petugas kesehatan masih kurang dan 67,1% responden yang tidak mendapatkan dukungan suami. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran petugas kesehatan, dan dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi implan, sedangkan sikap menunjukkan tidak ada hubungan dengan pemilihan konstrasepsi implan. Kesimpulan. Ada hubungan antara variabel pengetahuan, peran tenaga kesehatan, dan dukungan suami dengan pemilihan Implan pada responden.

Share

COinS