•  
  •  
 

Abstract

Background. The spread of the COVID-19 virus has resulted in unprecedented measures such as restricting travel and social activity in many countries. Physical distancing is critical to fighting COVID-19 and is expected to continue for some time. Objective.The aim of the study was to assess the determinants of physical distancing behavior of university students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta at the beginning of the COVID-19 pandemic. Method. This study used an observational analytic method with cross-sectional study design. A total of 417 respondents was selected by using voluntary sampling method. Information was collected online using google form in April 2020. Data were analysed using a multiple logistic regression test. Results. Good physical distancing behavior carried out by 55.9% of students. The results of multivariate analysis showed that factors associated with physical distancing behavior were female gender (OR=3.438, 95% CI: 2.037-5.804), good knowledge of physical distancing (OR=1.757, 95% CI: 1.057-2.919), and family support (OR=1.854, 95% CI: 1.219-2.819). Meanwhile, support from community leaders was not significantly related to physical distancing behavior (OR=1.469, 95% CI: 0.961-2.246). Conclusion. Uptake of physical distancing behavior needs to increase. Female university students were better at uptaking physical distancing behavior. Family support and knowledge about physical distancing effect the uptake of physical distancing behavior.

References

  1. WHO. Q&A on Coronaviruses (COVID-19) [Internet]. World Health Organization. 2020 [cited 2020 May 26]. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses.
  2. Worldometer. Coronavirus Symptoms (COVID-19) [Internet]. Worldometer. 2020 [cited 2020 May 26]. Available from: https://www.worldometers.info/corona-virus/coronavirus-symptoms/
  3. WHO. Coronavirus disease (COVID-2019): Situation Report [Internet]. World Health Organization. 2020. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports.
  4. Kemenkes RI. Info Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI [Internet]. Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI. 2020 [cited 2020 May 26]. Available from: https://covid19.kemkes.go.id/.
  5. Kemenkes RI. Situasi Terkini Perkembangn Coronavirus Disease (COVID-19) 26 Mei 2020 [Internet]. 2020. Available from: https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksiemerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-26-mei-2020/#.XszXxsAxU2x.
  6. Jakarta Post. COVID-19 Impact Across Indonesia’s Business Sectors: A Recap [Internet]. The Jakarta Post. 2020 [cited 2020 May 26]. Available from: https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/30/covid-19-impacts-across-indonesias-business-sectors-a-recap.html.
  7. WHO. Coronaviruse Disease (COVID-19) Advice for Public. World Health Organization. 2020.
  8. Glanz, Karen, Barbara K Rimer, Viswanath K. Health Behavior & Health Education: Theory, Research and Practice. 4th ed. San Francisco: CA: Jossey-Bass.; 2008.
  9. Irwan. Etika dan Perilaku Kesehatan. CV. Absolu. Yogyakarta; 2017.
  10. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
  11. Layli FM, Adi MS, Saraswati LD, Ginandjar P. Gambaran Faktor - Faktor Kepatuhan Minum Obat dalam Pelaksanaan POPM di Kabupaten Semarang (Studi di WIlayah Kerja Puskesmas Gedangan Kecamatan Tuntang). J Kesehat Masy. 2020;8(2):165–74.
  12. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
  13. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Revisi 201. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.
  14. Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. 1st ed. Ester M, editor. Jakarta: EGC; 2004. 297 p.
  15. Prihanti GS, A. LD, R H, I. AI, P. HS, P. GR, et al. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Poned X. Saintika Med. 2018;14(1):7–14.
  16. Adliyani ZON, Angraini DI, Soleha TU. Pengaruh pengetahuan, pendidikan dan ekonomi terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat Desa Pekonmon Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Majority. 2017;7(1):6–13.
  17. Fadlilah S, Rahil NH. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Cidera Muskuloskeletal Pada Pemain Futsal. J Keperawatan BSI. 2019;7(1):66–75.
  18. Asshela M, Prastiwi S, Putri RM. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS pada Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Nurs News (Meriden). 2017;2(1):438–44.
  19. Sairo BB, Wiyono J, W RCA. Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok dengan Mengkonsumsi Rokok Pada Mahasiswa (IKAWASBA) di Tlogomas Kota Malang. Nurs News (Meriden) [Internet]. 2017;2(2):595–606. Available from: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/450/368.
  20. Muliyana D, Thaha ILM. Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Merokok Pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar. Media Kesehat Masy Indones Univ Hasanuddin. 2016;9(2):109–19.
  21. Wiradijaya A, Prabamurti PN, Indraswari R. Hubungan Sikap, Akses Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Makan Remaja Dalam Pencegahan Hipertensi di Kelurahan Ngemplak Simongan Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2020;8(3):391–7.
  22. Cresson G, Pitrou A. The Role of Family in Creating and Maintaining Healthy Lifestyle, in: Health Promotion Research: Towards a New Social Epidemiology. Badura B, Kickbusch I, editors. Vol. 37. Copenhagen: World Health Organization Regional Publications - European Series; 1991. 213–227 p.
  23. Pratt L. The Social Support Functions of The Family, in: Health Promotion Research: Towards a New Social Epidemiology. Badura B, Kickbusch I, editors. Vol. 37. Copenhagen: World Health Organization Regional Publications - European Series; 1991. 229–250 p.
  24. Richarson A. Health Promotion Through Self-Help: The Contribution of Self-Help Groups, in: Health Promotion Research: Towards a New Social Epidemiology. Badura B, Kickbusch I, editors. Vol. 37. Copenhagen: World Health Organization Regional Publications - European Series; 1991.
  25. Darmawan AAKN. Perilaku Kunjungan Masyarakat terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu. J Dunia Kesehat [Internet]. 2016;5(2):29–39. Available from: https://www.neliti.com/publications/76442/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-kunjungan-masyarakat-terhadap-pemanfaat.
  26. Fauziah, Mardjan, Hernawan AD. Hubungan Antara Faktor Reinforcing dan Aksesabilitas Posyandu dengan Kunjungan Ibu Membawa Anak Balita ke Posyandu di Desa Rasau Jaya 1. J Mhs dan Penelit Kesehat - JuManTik. 2014;1:38–49.
  27. Hartono D. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Psikologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. 138 p.

Bahasa Abstract

Latar belakang. Penyebaran virus COVID-19 telah mengakibatkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti membatasi perjalanan dan aktivitas sosial di banyak negara. Physical distancing sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan perilaku physical distancing pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakartadi awal masa pandemi COVID-19. Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif desain studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 417 sampel dengan menggunakan metode voluntary sampling. Informasi dikumpulkan secara online melalui google form pada bulan April 2020. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil. Perilaku physical distancing yang baik dilaksanakan oleh 55,9% mahasiswa. Hasil analisis multivariat menunjukkan determinan perilaku physical distancing adalah jenis kelamin perempuan (OR=3,438, 95% CI: 2,037-5,804); pengetahuan yang baik terkait physical distancing (OR=1,757, 95% CI: 1,057-2,919); serta adanya dukungan keluarga (OR=1,854, 95% CI:1,219-2,819). Dukungan TOMA tidak berhubungan signifikan dengan perilaku physical distancing (OR=1,469, 95% CI: 0,961-2,246). Kesimpulan. Perilaku physical distancing masih perlu ditingkatkan. Mahasiswa perempuan lebih baik dalam menerapkan perilaku physical distancing. Dukungan keluarga dan pengetahuan terkait physical distancing mempengaruhi perilaku physical distancing.

Share

COinS