•  
  •  
 

Abstract

Background: The news media can shape public agenda and perspective on a particular issue. Objective: To analyze how online media portrayed sweetened condensed milk (SKM) as a food product. Methods: We content analyzed all articles about SKM from 4 online media in Indonesia published in 2016-2017. All articles were reliably coded for frequency, media sources, type, tone, and frames. Results: From a total of 375 articles found, 24 were framed positively, 34 were framed negatively, while the rest were neutral. SKM was positively framed as it enhances flavor, affordable, high usage, and a source of energy and protein. While SKM was framed negatively because of high sugar and fat content, is not dairy products, and can cause diabetes, obesity, digestive problems, and tooth decay. Some negative frames of SKM were only used in 2017. Timeline for articles with negative frames appear to have a certain pattern and not based on a specific case. Conclusion: In framing SKM, online news media seems to ignore the principles of journalism such as impact (significance), urgency, and factual verification. Further research is needed to investigate the political economy of online media in telling stories about food products.

References

  1. McCombs ME, Shaw DL. The Agenda-Setting Function of Mass Media. Public Opin Q. 1972;36:176-187. doi:10.2307/2747787.
  2. Cobb RW, Elder CD. Participation in American Politics: The Dynamics of Agenda-Building. 2nd ed. Johns Hopkins University Press; 1983.
  3. Gitlin T. The Whole World is Watching: Mass Media in the Making & Unmaking of the New Left. University of California Press; 1980.
  4. Gamson WA, Modigliani A. Media Discourse and Public Opinion on Nuclear Power: A Constructionist Approach. Am J Sociol. 1989;95(1):1-37. doi:10.2307/2780405.
  5. Entman RM. Framing Bias: Media in the Distribution of Power. J Commun. 2007;57(1):163-173. doi:10.1111/j.1460- 2466.2006.00336.x.
  6. Entman RM. Media framing biases and political power: Explaining slant in news of Campaign 2008. Journalism. 2010;11(4):389- 408. doi:10.1177/1464884910367587.
  7. Bedingfield S, Anshari D. Thinking about Romney: Frame Building in a Battleground State in the 2012 Presidential Election. Journal Mass Commun Q. 2014;91(1):78-97. doi:10.1177/1077699013514417.
  8. Price V, Tewksbury D, Powers E. Switching Trains of Thought. Communic Res. 1997;24(5):481-506. doi:10.1177/009365097024005002.
  9. Tuchman G. Making news: a study in the construction of reality. Free Press; 1978.
  10. Mencher M. Basic Media Writing. McGraw-Hill College; 1998.
  11. Dominick JR. The Dynamics of Mass Communication: Media in Transition. McGraw-Hill; 2012.
  12. Craft S, Davis CN. Principles of American Journalism: An Introduction. Taylor & Francis; 2016.
  13. Pavlik J V, McIntosh S. Converging Media: A New Introduction to Mass Communication. Oxford University Press; 2016.
  14. Potter WJ. Media Literacy. SAGE Publications; 2015.
  15. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 115 tahun 1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat.; 1998.
  16. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peraturan Kepala BPOM No.1 tahun 2015 tentang Kategori Pangan.; 2015.
  17. Krippendorff K. Reliability in Content Analysis: Some Common Misconceptions and Recommendations. Hum Commun Res. 2004;30(3):411-433. doi:10.1093/hcr/30.3.411.
  18. Kovach B, Rosenstiel T. The Elements of Journalism. 3rd ed. Three Rivers Press; 2014.
  19. Giles B. “The Elements of Journalism.” Nieman Reports. 2001;55(2):36.
  20. Oetama J. Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus. Penerbit Buku Kompas; 2001.

Bahasa Abstract

Latar Belakang: Media massa dapat menentukan agenda publik dan mengarahkan cara pandang publik terhadap isu tertentu. Tujuan:Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana media daring membingkai susu kental manis (SKM) sebagai salah satu produk pangan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi kuantitatif dalam ilmu komunikasi. Data untuk penelitian berupa semua artikel yang memuat frase”susu kental manis” yang terbit sepanjang 2016-2017 di situs media daring kompas.com (n=64), tempo.co (n=49), detik.com (n=142) dan vemale.com (n=120). Hasil: Dari total 375 artikel tentang SKM, ada 34 artikel dengansentimen negatif, 24positif, sedangkan sisanya netral. SKM dibingkai secara negatif karena tinggi kandungan gula dan lemak, tidak termasuk produk susu, serta dapat menyebabkan diabetes, obesitas, masalah pencernaan, dan kerusakan gigi.Sementara SKM dibingkai secara positif karena dapat meningkatkan cita rasa makanan/minuman, harganya terjangkau, termasuk kebutuhan pokok, serta merupakan sumber energi dan protein. Sebagian bingkai negatif terhadap SKM baru ditemukan pada 2017. Penerbitan artikel dengan bingkai negatif terlihat memiliki pola tertentu dan tidak dilandasi kasus spesifik. Kesimpulan: Media daring dalam membingkai SKM terlihat mengabaikan prinsip baku jurnalisme seperti dampak (significance), urgensi, dan verifikasi faktual. Penelitian dengan pendekatan politik ekonomi bisa menggali lebih dalam mekanisme maupun motif media daring dalam membuat artikel tentang produk pangan.

Share

COinS