"Efektivitas Kombinasi Media Audiovisual Aku Bangga Aku Tahu Dan Diskus" by Riza Hayati Ifroh and Dian Ayubi
  •  
  •  
 

Abstract

Background. The Indonesian government has a target of 95% adolescents have knowledge about HIV-AIDS throughout Indonesia. East Kalimantan as one of the provinces in Indonesia showed that the level of adolescents knowledge Samarinda reached 25.5% in 2012. Aim. Study aim is to assess effectiveness of Aku Bangga Aku Tahu audiovisual Mmedia and group discussion to improve teenager’s knowledge on HIV-AIDS. Method. The study design used was quasi experimental on the primary data consisted of 80 research subjects in SMAN 1 and SMAN 3 Samarinda. Data analysis are univariate and bivariate analysis by using the Wilcoxon and Mann Whitney. Result . The results showed that after the intervention to intervention and control groups experienced an increase in knowledge about HIV-AIDS. The increased of adolescents knowledge about HIV-AIDS in the intervention group amounted to 22,41% and increased of knowledge about HIV - AIDS adolescents in the control group was 21,6%. In addition, there is no statistically significant difference in the change in the value of knowledge of HIV-AIDS among the intervention group (film screening and discussion group) and control group (film screening).

References

  1. Asante, Kwaku Oppong. 2013. HIV/AIDS Knowladge and Uptake of HIV Counselling and Testing among Undergraduate Private University Students in Accra, Ghana. Oppong Asante Reproductive Health Journal (2013) 10:17
  2. BAPPENAS. 2010. Ringkasan Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS: Jakarta
  3. Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera: Bandung
  4. Departemen Kesehatan RI. 1997. Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan Kelompok Sebaya dalam Penanggulangan HIV/AIDS dan PMS bagi Kelompok Risiko Tinggi. Depkes: Jakarta
  5. Departemen Kesehatan R.I. 2001. Modul Pelatihan Metode dan Teknologi Diklat (METEK), Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Depkes RI: Jakarta
  6. Departemen Kesehatan R.I. 2001. Reproductive Health Program and Integrated Services in Primary Health Services (Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar). Depkes RI: Jakarta
  7. Dinkes Provinsi Kalimantan Timur. 2012. Laporan HIV-AIDS dan Tingkat Pengetahuan
  8. Remaja seputar HIV-AIDS. Samarinda
  9. Ditjen PP & PL Kemenkes RI. 2012. Laporan Statistik Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan Desember 2012. Jakarta
  10. Handayani, dkk. 2009. Efektivitas Metode Diskusi Kelompok dengan dan tanpa Fasilitator pada Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Remaja tentang Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Kedokteran Masyarakat Vol. 25 No. 3 (2009) 133-141
  11. Hurlock, B Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan: Suatu Perkembangan Sepanjang
  12. Rentang Kehidupan. Penerjemah: Istiwidayanti. Erlangga: Jakarta
  13. Imron, Ali. 2012. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Peer Educator & Efektivitas
  14. Program PIK-KRR di Sekolah. Ar-ruzz Media: Yogyakarta
  15. Jo-Anne Collinge, tanpa tahun. Confronting HIV and AIDS Through Mass Media and Community Action. Dari: http://www.healthlink.org.za/uploads/files/sahr05_chapter15.pdf [10 Februaru 2014, pukul 09.11]
  16. Kauma, Fuad. 1999. Sensasi Remaja di Masa Puber, Dampak Negatif dan Alternatif Penanggulangan. Kalam Mulia: Jakarta
  17. Kementerian Kesehatan RI. 2012. Statistik Kasus HIV-AIDS di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
  18. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Kampanye Pencegahan HIV-AIDS Aku Bangga Aku Tahu Bagi Fasilitator Kabupaten/Kota. Jakarta: Kementerian Kesehatan
  19. KPAD Provinsi Kaltim. 2012. Data Penemuan Pengidap HIV-AIDS dan Kumulatif per Kabupaten dan Kota di Kalimantan Timur. Samarinda
  20. Liliweri, Alo. 2007. Dasar-Dasar komunikasi Kesehatan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
  21. Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta
  22. Muijs, Daniel dan David .R. 2008. Effective Teaching. Evidence and Practice. (Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini S. Penerjemah). Pustaka Pelajar: YogyakartaMurti, Bhisma. 1997. Prinsip dan
  23. Metode Riset Epidemiologi, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
  24. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Rineka Cipta: Jakarta
  25. Salawati, Trixie. 2005. Evaluasi Penggunaan Media Bantu dalam Proses Penyampaian KIE Pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan ASA PKBI Jawa Tengah bagi Siswa SLTP dan SMU di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia.
  26. Santrock, W. 2003. Adolescene Perkembangan Remaja. (Shinto B. Adelar & Sherly Saragih, Penerjemah). Erlangga: Jakarta
  27. SMA Negeri 1 Samarinda. 2012. Daftar Biodata Siswa SMA Negeri 1 Samarinda. Stine, Gerald, J. 2011. AIDS Update 2011. Mc Graw Hill Companies Inc. New York
  28. Suiraoka, I Putu dan I Dewa Nyoman. 2012. Media Pendidikan Kesehatan. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  29. UNDP. 2007. Laporan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia Tahun 2007. Dari: http://www.undp.or.id/pubs/docs/UNDP %20-%20%20MDGR% 202007%20%28bahasa%29.pdf [17 Mei 2013, pukul 14.10].
  30. UNDP. 2010. Laporan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia Tahun 2010. Dari: http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF8&q=Laporan+Pencapaian+Millenium+Development+Goals+Indonesia+Tahun+2010. [17 Mei 2013, pukul 16.10].
  31. WHO. 2011. Annex 2 Country Progress Indikators and Data, 2005 to 2011. (online) http://www.unaids.org/documents/20101123_GlobalReport_Annexes2_em.pdf. [11 Mei 2013, pukul 16.1

Bahasa Abstract

Latar Belakang. Pemerintah Indonesia menargetkan standar pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS di Kabupaten/Kota sebesar 95%. Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki tingkat pengetahuan remaja di Kota Samarinda baru mencapai 25,5% pada tahun 2012. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi media audiovisual berupa film animasi Aku Bangga Aku Tahu yang disertai dengan diskusi kelompok dalam meningkatkan pengetahuan HIV-AIDS M e t o d e . Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari 80 subjek penelitian di SMAN 1 dan SMAN 3 Samarinda. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan Wilcoxon dan Mann whitney. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol mengalami peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS pada kelompok intervensi adalah sebesar 22,41% dan peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS pada kelompok kontrol adalah sebesar 21,6%. Selain itu, tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan nilai pengetahuan tentang HIV-AIDS antara kelompok intervensi (pemutaran film dan diskusi kelompok) dan kelompok kontrol (pemutaran film). Kata kunci: HIV-AIDS, media audiovisual, diskusi kelompok

Plum Print visual indicator of research metrics
PlumX Metrics
  • Usage
    • Downloads: 77
    • Abstract Views: 35
  • Captures
    • Readers: 145
see details

Share

COinS