•  
  •  
 

Jurnal Sosial Humaniora Terapan

Abstract

Stroke is a neurological condition in the form of damage to brain tissue that occurs suddenly due to loss of blood and oxygen supply to the brain which results in paralysis of one body, sensory deficits, balance and coordination disorders which cause the patient to have difficulty maintaining standing balance. The purpose of this case study was to determine the effect of dual task training on reducing the risk of falls in stroke patients with parameters Functional Reach Test (FRT). The method used in this case study is an evidence-based case report with clinical questions, "How is the effect of dual task training on reducing the risk of falling in ischemic stroke cases?" To answer this question, a literature search was conducted on 3 databases, namely PubMed, Science Direct, and Google Scholar. After 4 evaluations there was a decrease in the risk of falling in stroke patients where in the first evaluation the results of the FRT measurement were 22.75 cm with a moderate fall risk interpretation and in the fifth evaluation 27.75 cm with a light fall risk interpretation. Based on the evaluation results, it can be concluded that dual task training can reduce the risk of falling in stroke patients with a significant change in the minimal detectable change (MDC) FRT is 2.67 cm.

Bahasa Abstract

Stroke merupakan kondisi neurologis berupa kerusakan pada jaringan otak yang terjadi secara tiba – tiba akibat kehilangan pasokan darah dan oksigen ke otak yang mengakibatkan kelumpuhan pada salah satu tubuh, defisit sensoris, gangguan keseimbangan dan koordinasi yang menyebabkan pasien kesulitan dalam mempertahakan keseimbangan berdiri. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada pasien stroke dengan parameter Functional Reach Test (FRT). Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah evidence-based case report dengan pertanyaan klinis, “Bagaimana pengaruh pemberian dual task training terhadap penurunan risiko jatuh pada kasus stroke iskemik?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelusuran kepustakaan pada 3 database, yaitu PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Setelah dilakukan 4 kali evaluasi terdapat penurunan risiko jatuh pada pasien stroke dimana pada evaluasi pertama didapatkan hasil pengukuran FRT sebesar 22,75 cm dengan interpretasi risiko jatuh sedang dan pada evaluasi kelima sebesar 27,75 cm dengan interpretasi risiko jatuh ringan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa dual task training mampu menurunkan risiko jatuh pada pasien stroke dengan perubahan bermakna pada nilai minimal detectable change (MDC) FRT sebesar 2,67 cm.

Share

COinS