Abstract
Woman is an adequate partner to microfinance because not only assisting women but also their families and society. There’re some challenges and constraints faced by women related to microenterprises such as norm, cultural, mobility, lameness gender, work without “payment" in household, high number of illiterate, etc. Some characteristics of microenterprises managed by women: Informal; Home-based business; Concentration on low return sectors; Oriented on conservative growth; Part-Time and depend on season; and Lac of technology. There’re some dimensions of women empowering: women prosperity such food, income and health care also women access to production factors; Conscientisation is understanding to sex and gender role;
Bahasa Abstract
Perempuan merupakan mitra yang tepat untuk microfinance karena tidak hanya membantu perempuan tetapi keluarganya dan masyarakat secara umum. Beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi perempuan seperti norma, budaya, waktu, mobilitas dan ketimpangan gender, kerja tanpa “imbalan”dalam rumah tangga, tingginya angka buta huruf, dan sebagainya. Beberapa karakteristik microenterprises dikelola oleh perempuan seperti: Informal; Home-based business; Terkonsentrasi di sektor low-return; Berorientasi pada pertumbuhan konservatif; Part-time dan tergantung musim dan Ketinggalan teknologi sebagai dampak pendidikan rendah. Dimensi pemberdayaan perempuan yaitu: kesejahteraan perempuan seperti makanan, pendapatan dan pelayanan kesehatan, akses perempuan terhadap faktor produksi; Conscientisation adalah pemahaman terhadap sex roles dan gender roles; Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan, kebijakan, perencanaan dan administratsi; Kontrol setara terhadap faktor produksi dan distribusi hasil sehingga tidak ada pihak-pihak yang dominan.Tiga hal penting yang muncul dari microfinance yaitu: Perempuan dapat menggunakan tabungan dan kredit mikro untuk kepentingan microenterprise sehingga terjadi peningkatan serta kontrol terhadap income; Kontribusi ekonomi mendorong peran perempuan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga sehingga meningkatkan kesejahteraan perempuan, anak dan juga laki-laki (suami); Peningkatan peran ekonomi perempuan untuk perubahan peran jender dan peningkatan status dalam rumah tangga, masyarakat maupun pada level yang lebih tinggi
Recommended Citation
Aryo, Bagus
(2006)
"Pemberdayaan Perempuan Melalui Microfinance :
Suatu Telaah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan,"
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial: Vol. 4:
No.
1, Article 1.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jiks/vol4/iss1/1