Abstract
The development of a tourism village has become one of the primaries in community development, especially in rural areas, carried out either by the government or other parties. This is an effort to alleviate poverty in rural areas which is currently an area with a reasonably large amount of poverty with 15.15 million people. But the process of this development provides a dilemma and question about how the process can develop bondsin the community itself that are relevant to the context of bonding social capital. This article aims to explore information about how Dago Pojok creative tourism village community develops their bonding social capital for the sustainability development of Dago Pojok creative tourism village. This research uses a qualitative method with descriptive type. The data collection in this reseacrh is study of documentation, observation and interview. In this study, interview were conducted on 12 (twelve) informants with criteria based on purposive sampling. The results of this study found that there were efforts made by the community to continue to develop bonding social capital which embedded to the community
Bahasa Abstract
Pengembangan desa wisata menjadi salah satu primadona dalam pengembangan masyarakat. Apalagi bila pelaksanaannya di wilayah pedesaan, yang dilakukan baik oleh masyarakat itu sendiri, pemerintah maupun pihak lainnya. Pengembangan masyarakat menjadi penting sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di wilayah pedesaan. Apalagi wilayah pedesaan memiliki jumlah kemiskinan yang cukup besar, yaitu 15,15 juta jiwa. Proses pengembangan ini menarik menjadi bagian kajian dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial karena penelitian mengenai bagaimana proses intervensi sosial tersebut dapat mengembangkan ikatan pada masyarakat (kapital sosial bonding). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana masyarakat Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok mengembangkan kapital sosial bonding untuk keberlanjutan pengembangan kampung wisata kreatif Dago Pojok. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi, obeservasi dan wawancara. Adapun Informan berjumlah dua belas orang berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk tetap mengembangkan kapital sosial bonding yang melekat pada masyarakat
Recommended Citation
Alfrojems, Alfrojems and Anugrahin, Triyanti
(2019)
"MODAL SOSIAL BONDING DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA
KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT,"
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial: Vol. 20:
No.
2, Article 5.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jiks/vol20/iss2/5