Kecemasan Orang Tua yang Memiliki Anak Disabilitas Intelektual di SLBN 4 Jakarta

Authors

hermito gidion, Universitas IndonesiaFollow
Purnama Betty SitorusFollow
Zahrah nabila HumayrahFollow

Abstract

Anxiety is a common mental condition characterized by feelings of nervousness, fear, and restlessness that can interfere with daily life. Parents who have children with intellectual disabilities often experience anxiety due to various factors, including psychological pressure and high emotional burdens. The aim of this study was to analyze the level of anxiety among parents who have children with intellectual disabilities at SLBN 4 Jakarta and to identify the relationship between predisposing and precipitating factors and the level of anxiety. This research employed a quantitative descriptive approach with a cross-sectional design. The sample consisted of 81 parents at SLBN 4 Jakarta. Data were collected using a researcher-developed questionnaire to assess predisposing and precipitating factors, and the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) to measure anxiety levels. The results showed that the majority of parents had mild anxiety levels (46.9%), while 40.7% did not experience anxiety. Spearman correlation analysis revealed no significant relationship between predisposing factors (r = 0.002; p = 0.988) or precipitating factors (r = 0.060; p = 0.593) and parental anxiety levels. However, there was a significant relationship between marital status and anxiety levels (p = 0.000). This study concludes that genetic and precipitating factors, such as medical conditions or exposure to certain substances, had little influence on parental anxiety in this context, although emotional vulnerability showed the highest average score. The implications of this study highlight the importance of social support and tailored interventions for parents.

References

1. M, H. (1959). Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A).
2. Ardiningrum, S. F. (2022). GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI UPT RESOURCE CENTER GRESIK.
3. Abd. Nasir, Rindayati, & Susilowati, M. (2018). Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus. researchgate.net/publication/341464503
4. Jeniu, E., Widodo, D., & Widiani, E. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Autisme Dengan Tingkat Kecemasan Orangtua Yang Memiliki Anak Autisme Di Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur Malang. In Nursing News (Vol. 2, Issue 2).
5. Bhatia, M., Srivastava, S., Gautam, P., Saha, R., Kaur, J., Bhatia, M. S., Srivastava, S., Gautam, P., Saha, R., & Kaur, J. (2015). Burden Assessment, Psychiatric Morbidity, and Their Correlates in Caregivers of Patients with Intellectual Disability. In East Asian Arch Psychiatry (Vol. 25).
6. Tangkuman, K. M., Dundu, A. E., & Kaunang, T. M. D. (2021). Faktor-faktor yang Berperan terhadap Terjadinya Kecemasan Orang Tua Anak Sekolah Dasar di Desa Maumbi pada Masa Pandemi Covid -19. Medical Scope Journal, 3(1), 105. https://doi.org/10.35790/msj.3.1.2021.35045
7. Rizka Novia Idrus, Fitriah Handayani, Ketut Suarayasa, & Mohammad Salman. (2023). Hubungan konsumsi kopi dengan kejadian kecemasan pada mahasiswa preklinik angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Jurnal Cakrawala Promkes, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.12928/promkes.v5i1.6466
8. Maimun, N., Arini, D., Hang, S., & Pekanbaru, T. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI. In Jurnal Photon (Vol. 7, Issue 1).
9. Freeman, A., & Ditomasso, R. A. (2015). The Cognitive Theory of Anxiety.
10. Pramesti, M. &, & Paramita, P. (2024). Hubungan Antara Kualitas Pernikahan dengan Stres Pengasuhan Pada Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Autism Spectrum Disorder.
11. Wijayanti, R., Hestiningsih, R., Yuliawati, S., & Kusariana, N. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Tenaga Kesehatan pada Masa Pandemi COVID-19 (Studi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

Bahasa Abstract

Kecemasan adalah kondisi mental yang umum dialami, ditandai dengan perasaan gugup, takut, dan gelisah yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual seringkali mengalami kecemasan akibat berbagai faktor, termasuk tekanan psikologis dan beban emosional yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak disabilitas intelektual di SLBN 4 Jakarta serta mengidentifikasi hubungan antara faktor predisposisi dan presipitasi dengan tingkat kecemasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 81 orang tua di SLBN 4 Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti untuk faktor predisposisi dan presipitasi, serta Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang tua memiliki tingkat kecemasan ringan (46,9%), sementara 40,7% tidak mengalami kecemasan. Analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi (r = 0,002; p = 0,988) maupun faktor presipitasi (r = 0,060; p = 0,593) dengan tingkat kecemasan orang tua. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara status pernikahan dengan tingkat kecemasan (p = 0,000). Studi ini menyimpulkan bahwa faktor genetik dan presipitasi seperti kondisi medis atau paparan zat tertentu kurang berpengaruh terhadap kecemasan orang tua dalam konteks ini, meskipun kerentanan emosional memiliki rata-rata tertinggi. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dan intervensi yang disesuaikan untuk orang tua.

Recommended Citation

gidion, hermito; Sitorus, Purnama Betty; and Humayrah, Zahrah nabila (2025) "Kecemasan Orang Tua yang Memiliki Anak Disabilitas Intelektual di SLBN 4 Jakarta," Jurnal Fisioterapi Terapan Indonesia: Vol. 4: Iss. 2, Article 5.
DOI: 10.7454/jfti.v4i2.1120
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jfti/vol4/iss2/5