Antropologi Indonesia
Abstract
This research examines a movement of men’s participation towards the elimination of violence against women in Indonesia known as, Aliansi Laki-laki Baru (later refer as ALB). Using an ethnographic method, this research shows that ALB –as a social movement– could not be understood as a homogeneous and monolithic entity because of its diverse meanings of violence against women that are perceived by the participants. Furthermore, this research addresses the discourse productions as an act of resistance towards patriarchy and hegemonic masculinity. In this paper, I argue, patriarchy and hegemonic masculinity as the ideology of violence against women that are embodied in cultural violence. In doing so, this article shows the interwoven relationship between social movement’s meaning-making towards the focus of the movement and the resistance and its main cause: patriarchy and hegemonic masculinity in the context of ALB’s social movement practices.
References
Aliansi Laki-laki Baru 2009 Platform Gerakan Aliansi Laki-laki Baru. Tidak dipublikasikan. 2011a Draft Code of Conduct Aliansi Laki-laki Baru. Tidak dipublikasikan. 2011b Outline Kurikulum Forum Belajar Bersama Aliansi Laki-laki Baru: Perubahan Individual dan Transformasi Sosial untuk Keadilan Gender. Tidak dipublikasikan. 2015 Outline Kurikulum Forum Belajar Bersama Aliansi Laki-laki Baru: Perubahan Individual dan Transformasi Sosial (Diperbaharui). Tidak dipublikasikan. Casas-Cortés, M. I. 2009 Social Movements as Sites of Knowledge Production: Precarious Work, the Fate of Care and Activist Research in a Globalizing Spain. Disertasi Doktoral Strata Tiga. Tidak diterbitkan. Chapel Hill: Department of Anthropology, University of North Carolina Benford, R.D. dan Snow, D.A. 2000 “Framing Processes and Social Movements: An Overview and Assessment” dalam Annual Review of Sociology 26. Hlm. 611-639 Bojin, K. C. 2013 “Feminist Solidarity: No Boys Allowed? Views of Pro-feminist Men on Collaboration and Alliance-building with Women’s Movements” dalam Gender and Development 21 (2). Hlm. 363-379 Connell, R.W. dan Messerschmidt, J. W. 2005 “Hegemonic Masculinity: Rethinking the Concept” dalam Gender and Society 19 (6). Hlm. 829-859 Das, V. 2008 “Violence, Gender, and Subjectivity” dalam Annual Review of Anthropology 37. Hlm. 283-299 Diani, M. dan Della-Porta, D. 2006 Social Movements: An Introduction. New York: Wiley Edwards, A. 2004 “The Dutch women’s movement online: Internet and the organizational infrastructure of a social movement” dalam W. V. D. Donk (Peny.) Cyberprotest: New Media, Citizens, and Social Movements. London: Routledge. Hlm. 161-180 Febrian 2014 Fleksibilitas Interpretasi Penggunaan Meme para Mememaker 1CAK.COM. Tesis. Tidak diterbitkan. Depok: Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia Febrianto, R. F. 2014 Feminisme dan Aktivisme Laki-Laki: Analisis Frame Alignment dalam Gerakan Laki-Laki Pro-Feminis (Studi Sosiologi Gerakan Sosial mengenai Upaya Pengorganisasian Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru). Skripsi Sarjana Strata Satu. Tidak diterbitkan. Depok: Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia Galtung, J. 1969 “Violence, Peace and Peace Research” dalam Journal of Peace Research 6 (3). Hlm. 167-191 1990 “Cultural Violence” dalam Journal of Peace Research 27 (3). Hlm. 291-305 Gerung, R. 2009 “Feminisme dan Partisipasi Laki-laki” dalam Jurnal Perempuan 64. Hlm. 17-23 Hanisch, C. 1970 “The Personal is Political” dalam Shulamith Firestone dan Anne Koedt (peny.) Notes from the Second Year: Women’s Liberation; Major Writings of the Radical Feminists. New York: Radical Feminism Hasyim, N. 2008 “Berbagi Kehidupan dengan Perempuan: Membaca Gerakan Laki-laki Pro-perempuan di Indonesia” dalam Jurnal Analisis Sosial 13 (1): 78-89 2009 “Gerakan Laki-laki Pro-Perempuan: Transformasi Dua Sisi” dalam Jurnal Perempuan 64. Hlm. 53-76 2014 How far can men go? A Study of the men’s movement to end violence against women in Indonesia. Tesis Master Strata Dua. Tidak diterbitkan. Wollongong: Department of Law, Humanities, and the Arts, University of Wollongong Helliwell, C. 2000 “It’s Only a Penis: Rape, Feminism, and Difference” dalam Signs 25 (3). Hlm. 789-817 Holland, D., Fox, G., dan Daro, V. 2008 “Social Movements and Collective Identity” dalam Anthropological Quarterly 81 (1). Hlm. 95-126 Hollander, J. A. dan Eihwohner, R. L. 2004 “Conceptualizing Resistance” dalam Sociological Forum 19 (4). Hlm. 533-554 Kane, E. W. 2005 “No Way My Boys Are Going to Be Like That!: Parents’ Responses to Children’s Gender Nonconformity” dalam Michael S. Kimmel dan Michael A. Messner (peny.) Men’s Lives. Boston: Allyn & Bacon. Hlm. 52-69 Kaufman, M. 2001 “Building a Movement of Men Working to End Violence Against Women” dalam Development 44 (3). Hlm. 9-14 Kersten, J. 1996 “Culture, Masculinities and Violence Against Women” dalam The British Journal of Criminology 36 (3). Hlm. 381-395 Kimmel, M. 1995 The Politics of Manhood. Philadelphia: Temple University Press Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan 2016 Kekerasan terhadap Perempuan Meluas: Negara Urgen Hadir Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Domestik, Komunitas, dan Negara (Catatan Tahunan tentang Kekerasan terhadap Perempuan). Jakarta: Komnas Perempuan 2017 Labirin Kekerasan terhadap Perempuan: Dari Gang Rape hingga Femicide, Alarm bagi Negara untuk Bertindak Tepat (Catatan Tahunan tentang Kekerasan terhadap Perempuan). Jakarta: Komnas Perempuan Kurzman, C. 2008 “Meaning-Making in Social Movements” dalam Anthropological Quarterly 81 (1). Hlm. 5-15 Macomber, K. C. 2012 Men as Allies: Mobilizing Men to End Violence Against Women. Disertasi Doktoral Strata Tiga. Tidak diterbitkan. Chapel Hill: Department of Philosophy, North Carolina State University. May, L. dan Strikwerda, R. 1994 “Men in Groups: Collective Responsibility for Rape” dalam Hypatia 9 (2). Hlm. 134-151 Morrell, R. 1998 The new man?” dalam Agenda 14 (37). Hlm. 7-12 Murdijana, D. dan Hasyim, N. 2016 Laki-laki dalam Asuhan Feminisme: Gerakan Laki-laki Baru untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Pencapaian Keadilan Gender di Indonesia. Jakarta: Oxfam dan Australian Aid Ortner, S. B. 2005 “Subjectivity and Cultural Critique” dalam Anthropological Theory 5 (1). Hlm. 31-52 Ollis, T. 2012 A Critical Pedagogy of Embodied Education: Learning to Become an Activist. New York: Palgrave Macmillan Pichardo, N. A. 1997 “New Social Movements: A Critical Review,” dalam Annual Review of Sociology 23. Hlm. 411-430 Sagala, R. V. 2009 “Pengalaman-pengalaman Aku yang Perempuan: Laki-laki Feminis?” dalam Jurnal Perempuan 64. Hlm. 25-36 Saptawasana, B. dan Cahyadi, H. 2005 “Kebudayaan sebagai Kritik Ideologi: Diteropong dari Perspektif Para Eksponen Neo-Marxisme,” dalam Mudji Sutrisno dan Henda Putranto (peny.) Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hlm. 19-49 Salman, T. dan Assies W. 2009 “Anthropology and the Study of Social Movements” dalam Bert Klandermans dan Conny Roggeband (peny.) Handbook of Social Movements Across Disciplines. New York: Springer Publishing. Hlm. 205-265 Subono, N. I. 2009 “Lelaki sebagai Mitra dalam Menghapusakan Kekerasan terhadap Perempuan” dalam Jurnal Perempuan 64. Hlm. 113-123 Thomas, J. 1993 Doing Critical Ethnography. Newbury Park: SAGE Publications Inc Tong, R. 2014 Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. Colorado: Westview Press Tumenggung, A. M. 2005 “Kebudayaan (Para) Konsumen,” dalam Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto (peny.) Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hlm. 257-270 Walby, S. 1990 Theorizing Patriarchy. Oxford: Wiley Blackwell
Internet
http://lakilakibaru.or.id/ terakhir diakses pada 30 Mei 2017 pukul 14.40 WIB
Recommended Citation
Ramadhan, Febi Rizki
(2017)
""Kekerasan itu Katarsis dari Patriarki!": Resistensi pada Kekerasan terhadap Perempuan dalam Praktik Gerakan Sosial Aliansi Laki-Laki Baru,"
Antropologi Indonesia: Vol. 38:
Iss.
2, Article 2.
DOI: 10.7454/ai.v38i2.8773
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jai/vol38/iss2/2
