•  
  •  
 

Indonesian Journal of Medical Chemistry and Bioinformatics

Abstract

Most breast cancer cases are luminal subtypes which are estrogen receptor-sensitive or progesterone receptor-sensitive. Common treatments include surgery and adjuvant endocrine therapy by prescribing selective estrogen receptor degraders (SERD). SERD is a type of medication that inhibits estrogen receptor (ER) activity by degrading it, and as a result, downregulating it. The current FDA-approved SERD can only be administered through intramuscular injection. The aim of this study is to find orally non-toxic and bioavailable herbal alternatives of SERDs in Indonesian Herbal Database by doing virtual screening using LigandScout. The hit compounds were further analyzed using a molecular docking tool, AutoDock. Three compounds that gave the best results in molecular docking, namely kuwanon T, mulberrin, and curcumin, were analyzed in terms of their toxicity and drug-likeness. Based on toxicity and drug-likeness study, curcumin is considered to be the best candidates for SERD alternatives. This result is further supported by molecular dynamic simulation outcome in which curcumin is the most stable while binding with estrogen receptors.

Bahasa Abstract

Banyak kasus kanker payudata merupakan subtipe luminal yang sensitif terhadap reseptor estrogen dan progesteron. Terapi yang umum untuk kanker payudara subtipe luminal antara lain operasi dan terapi endokrin dengan memberikan selective estrogen receptor degrader (SERD). SERD adalah tipe obat yang menghambat aktivitas reseptor estrogen dengan mendegradasi reseptor tersebut. Obat yang telah disetujui oleh FDA saat ini hanya bisa diberikan melalui suntikan intramuskuler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari senyawa herbal alternatif dari Indonesian Herbal Database yang tidak toksik jika diberikan secara oral dan memiliki bioavailabilitas yang baik dengan melakukan seleksi virtual menggunakan LigandScout. Senyawa yang cocok kemudian dianalisis menggunakan analisis penambatan molekuler dari AutoDock. Tiga senyawa dengan hasil yang baik saat penambatan molekuler, yaitu kuwanon T, mulberrin, dan curcumin, dianalisis lebih lanjut terkait toksisitasnya dan kemungkinan senyawa tersebut menjadi obat. Berdasarkan analisis tersebut, curcumin menjadi kandidat terbaik sebagai alternatif dari SERD. Hasil ini didukung oleh hasil analisis simulasi dinamika molekuler dimana curcumin membentuk ikatan paling stabil dengan reseptor estrogen.

Share

COinS