•  
  •  
 

Abstract

The study focused on the feminization of Sri Lankan generalist doctors in all major and selected minor specialties between 2000 and 2020. The study analyzed all relevant documents by exploring Sri Lanka's male-to-female doctor and specialist ratio over 20 years. This was determined by analyzing state medical faculty records from 1990 to 2020. For better clarity, the researchers analyzed the gender ratio changes in every five-year block from 1990 to 2020. Focus groups filled PGIM's gender data fields. Five-year medical students surged from 43% to 63% between 1990 and 2020. Linear trend analysis predicts 68% of female medical students by 2025 and 72% by 2030. This study simulated generalist doctors with medical students. Until recently, men dominated medicine, surgery, obstetrics, and pediatrics. Female specialists have increased in all fields over the past 20 years. The feminization of medical doctors challenges national human resource policies and health sector reforms. They emphasize gender-sensitive health workforce planning that considers a country's economic development and healthcare system. Sri Lankan health policymakers should consider gender dynamics in national health HR planning for the next decade.

Bahasa Abstract

Studi ini berfokus pada feminisasi dokter generalis Sri Lanka di semua spesialisasi utama dan minor terpilih antara tahun 2000 dan 2020. Studi ini menunjukkan rasio dokter dan spesialis pria-wanita di Sri Lanka selama 20 tahun dengan menganalisis semua dokumen yang relevan. Hal ini ditentukan dengan menganalisis catatan fakultas kedokteran negara bagian dari tahun 1990 hingga 2020. Para peneliti mencatat bahwa rasio gender berubah setiap lima tahun. Kelompok fokus mengisi kolom data gender PGIM. Jumlah mahasiswi kedokteran melonjak dari 43% menjadi 63% antara tahun 1990 dan 2020. Analisis tren linier memperkirakan 68% mahasiswi kedokteran pada tahun 2025 dan 72% pada tahun 2030. Penelitian ini menyimulasikan dokter generalis dengan mahasiswa kedokteran. Sampai saat ini, laki-laki mendominasi bidang kedokteran, bedah, kebidanan, dan pediatri. Spesialis perempuan telah meningkat di segala bidang selama 20 tahun terakhir. Feminisasi dokter merupakan tantangan bagi kebijakan sumber daya manusia nasional dan reformasi sektor kesehatan. Mereka menekankan perencanaan tenaga kesehatan yang peka gender dan mempertimbangkan pembangunan ekonomi dan sistem layanan kesehatan suatu negara. Para pembuat kebijakan kesehatan di Sri Lanka harus mempertimbangkan dinamika gender dalam perencanaan SDM kesehatan nasional untuk dekade berikutnya.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.