Abstract
This study aims to determine the marketing strategy 7P carried out by cardiac surgery services in Indonesia and to identify actionable policy recommendations. This study is observational descriptive research. Data were collected from Cardiothoracic and Vascular surgeons and hospital websites with cardiac surgery services. Through the marketing analysis approach of 7P, this study identifies problems and policy recommendations that can be alternative solutions. The price of the service is high, but most of the patients used BPJS, and it is found that the hospital rate is higher than BPJS claims. The actionable recommendation to respond to it is that the hospital should provide the costing and financial analysis that generate the hospital rate to BPJS revise the BPJS's claims. It can only be done if hospitals from many regions produce similar rates or slight variations. Jabodetabek still dominates as the region (place) with the most cardiovascular surgery services in Indonesia, with 29 of 35 hospitals. Actionable recommendations to respond to this issue include ensuring data on demand for cardiac surgery services from various regions and encouraging the government through specialist expert associations and legislation to provide cardiovascular surgery services in various regions - outside Jabodetabek. Regarding the specialist (people), the government must provide scholarships for doctors to take BTKV specialists, especially those who can perform pediatric ones.
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran 7P yang dilakukan oleh pelayanan bedah jantung di Indonesia mengidentifikasi rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Data dikumpulkan dari ahli Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular dan situs web rumah sakit dengan layanan bedah jantung. Melalui pendekatan analisis pemasaran 7P, penelitian ini mengidentifikasi permasalahan dan rekomendasi kebijakan yang dapat menjadi alternatif solusi. Harga layanannya tinggi, tetapi sebagian besar pasien menggunakan BPJS, dan ditemukan bahwa tarif rumah sakit lebih tinggi dari klaim BPJS. Rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk menanggapi hal tersebut adalah rumah sakit harus memberikan analisis biaya dan keuangan yang menghasilkan tarif rumah sakit kepada BPJS untuk merevisi klaim BPJS. Hal itu hanya bisa dilakukan jika rumah sakit dari berbagai daerah menghasilkan tarif yang sama atau sedikit variasi. Jabodetabek masih mendominasi sebagai wilayah (tempat) dengan pelayanan bedah kardiovaskuler terbanyak di Indonesia, dengan 29 dari 35 rumah sakit. Rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk menanggapi masalah ini termasuk memastikan data permintaan layanan bedah jantung dari berbagai daerah dan mendorong pemerintah melalui asosiasi ahli spesialistik dan legislative (dewan perwakilan rakyat) untuk menyediakan layanan bedah jantung di berbagai daerah - di luar Jabodetabek. Mengenai dokter spesialis (orang), pemerintah harus memberikan beasiswa kepada dokter untuk mengambil dokter spesialis BTKV, terutama yang bisa melakukan spesialis anak.
Recommended Citation
Gunardi, Felicia and Oktamianti, Puput
(2023)
"Strengthening the Marketing of Pediatric Cardiac Surgery Services to Support the Transformation of Health Services in Indonesia,"
Journal of Indonesian Health Policy and Administration: Vol. 8:
No.
2, Article 6.
DOI: 10.7454/ihpa.v8i2.6420
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ihpa/vol8/iss2/6
Included in
Health Policy Commons, Health Services Administration Commons, Health Services Research Commons