•  
  •  
 

Abstract

Currently, the world is experiencing a non-natural disaster, the COVID-19 pandemic. The Indonesian Government issued instructions for handling and controlling COVID-19 by implementing health protocols and vaccinations to reduce the rate of COVID-19 cases. The handling and control of COVID-19 are delivered by increasing public knowledge about COVID-19 through a risk communication approach. Pandeglang area, Banten, had the lowest dose one and two vaccination coverage rates in Banten Province in 2021. Implementing the risk communication policy needs to be considered in successfully handling and controlling COVID-19. This research is qualitative with case study type research. The method of collecting data is using in-depth interviews. In-depth interviews were conducted with four informants. The informants came from Pusdalops – PB BPBD Pandeglang Region, Health Promotion Division and Disease Prevention and Control Division, Pandeglang District Health Office. This study aims to analyze the implementation of risk communication policies carried out by BPBD and the Health Office in handling and controlling COVID-19 in the Pandeglang Region. The analysis results show that the risk communication policies' standards and targets are divided into clear communication action plans between BPBD and the Health Office. However, there was an obstacle in the availability of the program's budget. The budget was diverted for handling and controlling COVID-19 situations. In addition, the working period of the head of the organization is felt to be a barrier to inter-organizational relations because it takes time to adapt to re-coordinate with the new leader.

Bahasa Abstract

Saat ini, dunia sedang mengalami bencana non alam yaitu pandemi COVID-19. Pemerintah Indonesia mengeluarkan instruksi penanganan dan pengendalian COVID-19 melalui pelaksanaan protokol kesehatan dan vaksinasi untuk menekan laju kasus COVID-19. Penanganan dan pengendalian COVID-19 ini disampaikan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 melalui pendekatan komunikasi risiko. Wilayah Pandeglang Banten merupakan wilayah dengan angka cakupan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 terendah di Provinsi Banten pada tahun 2021. Pelaksanaan kebijakan komunikasi risiko menjadi salah satu yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penanganan dan pengendalian COVID-19. Jenis penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yaitu studi kasus. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan ke 4 informan. Informan berasal dari Pusdalops – PB BPBD Wilayah Pandeglang, Bidang Promosi Kesehatan dan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pelaksanaan kebijakan komunikasi risiko yang dilakukan oleh BPBD dan Dinas Kesehatan pada penanganan dan pengendalian COVID-19 di Wilayah Pandeglang. Hasil analisis menunjukkan standar dan sasaran kebijakan komunikasi risiko yang dilaksanakan terbagi rencana aksi komunikasi yang jelas antara BPBD dengan Dinas Kesehatan. Namun terjadi kendala pada ketersediaan anggaran program, karena anggaran dialihkan untuk penanganan dan pengendalian COVID-19. Selain itu, masa kerja pergantian kepala organisasi dirasa menjadi hambatan hubungan antar organisasi, karena perlu waktu adaptasi koordinasi kembali dengan kepala organisasi yang baru.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.