•  
  •  
 

Abstract

Social media is necessary for almost everyone, including in health services. During the COVID-19 pandemic, social media was widely used to build hospital communications. However, the benefits come with risks, as communication spreads so quickly. A proper policy is needed. This study aims to determine the benefits of social media in building communication in hospitals and the policies that govern it. The method used is a literature study. A literature search, through Science Direct, ProQuest, Google Scholar, and other databases (Google scholar, NIH/NLM, JMIH), with the keywords "social media" AND "communication" AND “policy” AND "hospital" AND "COVID-19 Pandemic", obtained 520 articles completely. According to the inclusion, exclusion, and duplication selection criteria, there were twelve included articles. The results prove that social media plays a role in hospital internal and external communication. The use of social media, in addition to improving hospital communication with all employees, also plays a role in improving communication between hospitals and patients, especially in providing information, telemedicine, helping health promotion to change behavior, influencing patient visits, overcoming limited facilities and access and as a new method that efficient way to reach bigger people during the COVID-19 pandemic. However, a policy that regulates the use of social media is needed. Guidelines based on the principles of maintaining patient privacy and confidentiality, providing correct information, conveying the source of contact information in every information submitted, using clear language, and verifying data.

Bahasa Abstract

Media sosial (MS) diperlukan bagi hampir setiap orang, termasuk dalam pelayanan kesehatan. Pada masa pandemi COVID-19 ini MS banyak digunakan dalam membangun komunikasi di rumah sakit. Namun, penggunaannya mempunyai risiko, karena begitu mudahnya komunikasi akan tersebar. Diperlukan suatu kebijakan yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui manfaat media sosial dalam membangun komunikasi di rumah sakit dan kebijakan yang mengaturnya. Metode yang dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan. Pencarian literatur berupa artikel dengan melakukan penelusuran melalui basis data pencarian dengan Science Direct, ProQuest, Springer, dan dari sumber lain (Google Scholar, NIH/NLM, dan JMIH), dengan kata kunci "social media" AND "communication" AND “hospital” AND “policy” AND "COVID-19 Pandemic”. Pencarian literatur menghasilkan 520 artikel full text. Penyaringan dengan kriteria inklusi, eksklusi dan seleksi duplikasi, didapatkan 12 artikel yang sesuai. Hasilnya membuktikan MS berperan dalam membangun komunikasi internal dan eksternal di rumah sakit. Penggunaan MS selain memperbaiki komunikasi RS dengan seluruh karyawan, juga berperan memperbaiki komunikasi antara rumah sakit dengan pasien, terutama dalam pemberian informasi, telemedicine, membantu promosi kesehatan untuk mengubah perilaku, mempengaruhi minat kunjungan pasien, mengatasi keterbatasan fasilitas maupun akses dan juga sebagai metode baru yang efisien untuk menjangkau populasi yang lebih besar dalam masa pandemi COVID-19. Namun, diperlukan kebijakan yang mengatur penggunaan media sosial ini, yaitu menjaga privasi dan kerahasiaan pasien, memberikan informasi yang benar, menyampaikan kontak informasi orang dalam setiap materi publikasi, menggunakan bahasa yang jelas, dan melakukan verifikasi data yang akan dipublikasi Kesimpulan yang dapat diambil, MS sangat membantu kegiatan komunikasi rumah sakit, namun harus pedoman yang mengaturnya dengan tetap mengutamakan hak dan privasi pasien.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.