Abstract
The prevalence of smoking in Indonesia is so high in all walks of life that the government has made several policies to control it. One of them is the inclusion of health warnings and health information on tobacco product packaging which aims to prevent novice smokers from starting smoking, as well as guaranteeing the public's right to clear, correct and honest information, as well as choosing based on clearer (visual) information that they understand (informed decision). The purpose of this study was to determine the extent of active smokers' perceptions of pictorial warnings of the dangers of smoking on cigarette packs. Subjects and Methods: This study uses a qualitative approach and the Extended Parallel Process Model (EPPM) method. The research subjects consisted of active smokers who were found in Pondok Gede District, Bekasi City. Data collection techniques in this study were in-depth interviews. The research instrument used was the researcher himself who was directly involved in the research. Then the technique of checking the validity of the data uses source triangulation. Results: The results showed that the informants' perceptions of the pictorial warnings of the dangers of smoking on cigarette packs varied quite a lot. Not all informants feel afraid and horrified by the scary pictures on cigarette packs. These results affect their beliefs to be able to reduce or quit smoking. Those who feel afraid and spooky of the pictures on cigarette packs have more confidence to be able to stop smoking than those who don't feel scared or spooky. Conclusion: Based on the results of the analysis it can be concluded that the pictorial warnings on cigarette packs has not been able to reduce the desire to quit smoking among informants.
Bahasa Abstract
Prevalensi merokok di Indonesia sangat tinggi di berbagai lapisan masyarakat menyebabkan pemerintah membuat beberapa kebijakan untuk mengontrolnya. Salah satu kebijakan yang disusun pemerintah adalah pencantuman peringatan kesehatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau yang telah dijelaskan secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013. Tujuan pencantuman peringatan kesehatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau yaitu mencegah perokok pemula untuk memulai merokok, selain itu hak masyarakat akan informasi yang jelas, benar dan jujur, serta masyarakat juga memilih berdasarkan informasi yang lebih jelas (visual) yang dipahaminya (informed decision). Subjek dan Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi perokok aktif terhadap peringatan bergambar bahaya merokok yang ada di bungkus rokok menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Extended Parallel Process Model (EPPM). Subyek penelitian terdiri perokok aktif yang ditemui di wilayah Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti itu sendiri yang terlibat langsung dalam penelitian. Kemudian teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi informan terhadap peringatan bergambar bahaya merokok di bungkus rokok cukup bervariasi. Tidak semua informan merasa takut dan ngeri terhadap gambar seram di bungkus rokok. Hasil itu mempengaruhi keyakinan mereka untuk dapat mengurangi atau berhenti kebiasaan merokok. Mereka yang merasa takut dan seram terhadap gambar di bungkus rokok memiliki keyakinan yang lebih untuk bisa menghentikan kebiasaan merokok yang lebih dibanding mereka yang tidak merasa takut atau seram. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa, kebijakan pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok belum dapat mengurangi keinginan untuk berhenti merokok bagi para informan.
Recommended Citation
Hermansach, Rendra and Bachtiar, Adang
(2021)
"AN OVERVIEW OF ACTIVE SMOKERS’ PERCEPTIONS OF THE POLICY OF INCLUSION OF PICTORIAL WARNINGS OF THE DANGERS OF SMOKING ONCIGARETTE PACKS IN PONDOK GEDE SUB-DISTRICT, BEKASI CITY,"
Journal of Indonesian Health Policy and Administration: Vol. 6:
No.
3, Article 4.
DOI: 10.7454/ihpa.v6i3.4466
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ihpa/vol6/iss3/4