Abstract
Coordination in a hospital is a necessary process needed to reach the organization’s goals. One of the processes that need coordination among cross-functional units is the essential drug procurement. The essential drug in Karsa Husada Batu Public Hospital (RSU Karsa Husada Batu) was often out of stock condition in some specific kinds of drugs. The average of the essential drug out of stock between the year of 2017 until the first semester of 2018 reached 33,73%. This number was far from the ideal standard of 0% out of stock condition. This research was aimed to recommend better coordination of essential drug management. The study used quantitative research and the data is collected using a questionnaire. The population in this research was all hospital staff who participate in essential drug procurement in RSU Karsa Husada Batu. There were 29 samples as the respondents in this research, which used purposive sampling, and the data collection took place in January until February 2019. The data is analyzed based on distribution analysis. Some communication aspects that has reached good results are intensity (69,00%), timing (65,50 %), accuracy (79,30%), and problem-solving (69,00%). However, mutual respect (58,60%), knowledge sharing (58,62%), and goal coordination (65,52%) had not reached the targeted result. Mutual respect and goal coordination should be the focus of hospital management to reach the goal of essential drug availability
Bahasa Abstract
Koordinasi di rumah sakit merupakan proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu proses yang membutuhkan koordinasi antar unit fungsional adalah pengadaan obat esensial. Obat esensial di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu sering mengalami kondisi kehabisan stok pada beberapa jenis obat tertentu. Rata-rata kekurangan stok obat esensial antara tahun 2017 hingga semester pertama tahun 2018 mencapai 33,73%. Angka ini jauh dari standar ideal yaitu 0% kekurangan stok. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan koordinasi yang lebih baik dalam pengelolaan obat esensial. Studi ini menggunakan penelitian kuantitatif dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf rumah sakit yang berpartisipasi dalam pengadaan obat esensial di RSU Karsa Husada Batu. Terdapat 29 sampel sebagai responden dalam penelitian ini, yang menggunakan purposive sampling, dan pengumpulan data dilakukan pada Januari hingga Februari 2019. Data dianalisis berdasarkan analisis distribusi. Beberapa aspek komunikasi yang telah mencapai hasil baik adalah intensitas (69,00%), ketepatan waktu (65,50%), akurasi (79,30%), dan pemecahan masalah (69,00%). Namun, saling menghormati (58,60%), berbagi pengetahuan (58,62%), dan koordinasi tujuan (65,52%) belum mencapai hasil yang ditargetkan. Saling menghormati dan koordinasi tujuan harus menjadi fokus manajemen rumah sakit untuk mencapai tujuan ketersediaan obat esensial.
Recommended Citation
Haksama, Setya
(2020)
"ESSENTIAL DRUG MANAGEMENT AT RSU KARSA HUSADA BATU: POLICY IMPLEMENTATION,"
Journal of Indonesian Health Policy and Administration: Vol. 5:
No.
3, Article 5.
DOI: 10.7454/ihpa.v5i3.3126
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ihpa/vol5/iss3/5