Abstract
On January 1, 2014, the government began to implement the National Health Insurance (NHI) program to realize social welfare for the whole community. Midwifery and neonatal care in the NHI program involves Puskesmas/family doctors and Private Practice Midwife (PPM) as its network. PPM participation in the NHI program in Bungo District was still lacking, only 12 (54.5%) PPM have cooperated with family doctors from 22 existing PPM. This study aimed to get an overview of PPM participation in the NHI program in Bungo District, Jambi Province. The study used qualitative research approach with Rapid Assessment Prosedur design, purposive sampling, and conducted in-depth interview to 10 PPM, Head of Health Office, MPKP BPJS Health Manager, and Chairman of Bungo Regency Section of Indonesian Midwife Organization (IMO). The study was conducted from January to July 2017. The study found that the knowledge, perceptions and attitude towards NHI program were good, but the perceived toward the claim and predetermined tariff procedures were not so good. PPM motivated to join the NHI program as many patients had become NHI participants. Support from the Government, NHI, and IMO were low, either in the form of socialization, or policies. Therefore, the study suggest an improvement in claims procedures, tariffs, and an increase of socialization from government, NHI and IMO on NHI program related to obstetric and neonatal care.
Bahasa Abstract
Pada tanggal 1 Januari 2014 pemerintah mulai melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat. Pelayanan kebidanan dan neonatal pada program JKN melibatkan Puskesmas/dokter keluarga dan Bidan Praktik Mandiri (BPM) sebagai jejaringnya. Keikutsertaan BPM pada program JKN di Kabupaten Bungo masih rendah, hanya 12 (54,5%) BPM yang telah bekerja sama dengan dokter keluarga dari 22 BPM yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor pendukung dan penghambat keikutsertaan BPM pada program JKN di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Rapid Assesment Procedure (RAP), purposive sampling dan teknik wawancara mendalam kepada 10 BPM, Kepala Dinas Kesehatan, Pengelola MPKP BPJS Kesehatan, dan Ketua IBI Kabupaten Bungo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juli 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi, dan sikap BPM sudah cukup baik terhadap JKN, sedangkan terhadap klaim dan tarif yang telah ditentukan bersikap kurang baik. BPM termotivasi untuk bergabung dengan program JKN karena banyak pasien telah menjadi peserta JKN. Dukungan dari Pemerintah, JKN, dan IBI masih rendah, baik dalam bentuk sosialisasi maupun kebijakan. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan perlu adanya perbaikan dalam prosedur klaim, tarif, dan peningkatan sosialisasi dari pemerintah, JKN dan IBI pada program JKN yang terkait dengan pelayanan kebidanan dan neonatal.
Recommended Citation
Azwar, Nurlie and Soewondo, Prastuti
(2018)
"Analysis of Partnership of Private Practice Midwife in The National Health Insurance Program in District Bungo Jambi Province,"
Journal of Indonesian Health Policy and Administration: Vol. 3:
No.
1, Article 4.
DOI: 10.7454/ihpa.v3i1.2129
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/ihpa/vol3/iss1/4