Abstract
Bandung merupakan salah satu kota yang telah menerapkan konsep smart city untuk menghadapi berbagai permasalahan kota. Sayangnya, konsep ini masih terkendala pada ketersediaan dana dan teknologi. Oleh karena itu, Ridwan Kamil sebagai kepala pemerintahan kota Bandung melakukan kegiatan paradiplomasi untuk mempromosikan Smart Kota Bandung. Salah satunya, melalui program 'Mercusuar' Asia Afrika Cerdas Kota Summit (AASCS). Kegitan Asia Afrika Cerdas Kota Summit (AASCS) ini dihadiri oleh 26 walikota di seluruh Asia dan Afrika, dan delegasi dari 39 negara dan mengeluarkan kesepakatan Bandung Declaration on Smart Cities. Dalam penelitian ini, penulis akan menilai manfaat dan AASCS peran dalam kegiatan paradiplomasi Bandung menggunakan teori paradiplomasi yang dipopulerkan oleh Ivo Duchacek (1990), dan membandingkannya dengan prestasi kota lain, seperti Amsterdam dan Bogota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konferensi internasional seperti AASCS mampu meningkatkan secara signifikan popularitas kota, serta kesempatan untuk mengadakan kerjasama lebih lanjut.
References
Ardisasmita, A., ‘Langkah Bandung Dalam Mengimplementasikan Kota Cerdas (Smart City).’https://id.techinasia.com/.
Alexander, H., ‘Besok, "Asia Africa Kota Cerdas (Smart City) Summit 2015" Resmi Digelar.’http://kompas.com.
Alexander, H.,‘Pesan Para "Singa" Dan "Macan" Asia-Afrika Kepada Dunia.’http://kompas.com.
Bappeda Kota Bandung, Dokumen Penyusunan Rencana Induk Bandung Kota Cerdas (Bandung Smart City) (Bandung: Bappeda Kota Bandung, 2013)
Duchacek, I.,‘Perforated Sovereignties and International Relations: Trans-Sovereign Contacts of Subnational Governments,’ dalam Federalism and International Relations: The Role of Subnational Units, diedit oleh Hans J. Michelmanndan P. Soldatos (Oxford: Clarendon Press, 1990).
Damayanti, C. ‘Potensi Paradiplomasi Dalam Mendukung Kinerja Diplomasi Indonesia Menuju Komunitas Asean,’ Jurnal Transformasi XIV(2012).
Diskominfo Kota Bandung, Porta 2013-2015 http://portal.bandung.go.id/.
Hennida, C. ‘Diplomasi Publik Dalam Politik Luar Negeri,’ Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik 22 (2010).
Hanggarin, P. dan R. Hendrowati, R., ‘Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Diplomasi Indonesia dengan Tiga Negara ASEAN,’ Jurnal Universitas Airlangga 23 (2010).
Jati, A.,‘Apa Hambatan Penerapan Kota Cerdas (Smart City),’ http://detik.com.
Juhaeni, Jojo, ‘Perbandingan Tata Kelola Pemerintahan Antar Kota Lintas Negara (Sister City) di Pemerintahan Kota Bandung,’Jurnal Ilmiah Politea 5(2011)
Lachapelle, G. dan S. Paquin, Mastering Globalization: New Sub 'states' Governance and Strategies(New York:Routledge, 2005).
Neves, Miguel Santos,‘Paradiplomacy, Knowledge Regions and the Consolidation of “Soft Power” JANUS.NETe-journal of International Relations 1 (2010).
Penelusuran ‘Bandung Smart City’ https://www.google.com/trends/.
Perbandingan Penelusuran ‘Smart City Bandung’, ‘Smart City Amsterdam’, dan ‘Smart City Bogota’ https://www.google.Com/trends/.
Setkab RI, ‘Inilah Hasil-Hasil KTT Asia Afrika Ke-60, Di Jakarta, 22-23 April 2015,’http://setkab.go.id/.
Ullman, Grayson, ‘U.S., Global Cities: From Partner to Smart City Coalition,’ http://statescoop.com/.
Wawancara dengan Drs. Dadang Hermawan, tanggal 3 Maret 2016 di Kantor Sub Bidang Kerja sama Luar Negeri Pemerintah Kota Bandung.
Wawancara dengan Prof. Suhono Harso Suprapto, tanggal 4 April 2016 di Gedung Labtek VIII Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung
Recommended Citation
Suharyadi, Irsyaad
(2016)
"Peran Penting Asia Africa Smart City Summit (AASCS) 2015 terhadap Perkembangan Paradiplomasi Kota Bandung,"
Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 18:
No.
1, Pp. 95-107.
DOI: 10.7454/global.v18i1.37
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol18/iss1/5
Included in
Defense and Security Studies Commons, International and Area Studies Commons, International Relations Commons, Law Commons, Political Theory Commons