Abstract
Banyaknya populasi sebuah negara bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, dapat menjadi aset penting bagi pembangunan negara namun di sisi lain dapat menjadi beban bagi pemerintah karena semakin banyak biaya-biaya sosial yang dikeluarkan. Agar populasi dapat dijadikan sebagai aset sepenuhnya, diperlukan pemberian pendidikan dan pelatihan keterampilan. Namun kedua faktor itu saja tidak cukup. Ada unsur non-tangible yang lebih penting lagi: nasionalisme. Nasionalisme merupakan faktor utama suksesnya pembangunan negara, dan oleh sebab itu, sudah seharusnya seluruh warga negara Indonesia - yang juga merupakan sumber daya manusia dalam proses pembangunan - memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi. Cina dan India, dua negara dengan populasi terbesar di dunia, telah membuktikan bahwa sumber daya manusia mereka telah berhasil mengantarkan mereka menjadi dua kekuatan ekonomi raksasa dunia pada saat ini. Dengan populasi keempat terbesar di dunia, Indonesia seharusnya bisa mengikuti jejak kedua negara tersebut. Indonesia hanya perlu belajar dari kesuksesan Cina dan India dalam hal pembangunan nasionalisme.
References
Curtin, Michael. 2007. Playing to the World’s Biggest Audience: The Globalization of
Chinese Film and TV. Berkeley: University of California Press.
Deneulin, Séverine. 2006. The Capability Approach and the Praxis of Development.
New York: Palgrave Macmillan.
Engardio, Pete (ed.). 2007. Chindia: How China and India are Revolutionizing Global
Business. New York: McGraw-Hill Companies.
Frankel, Joseph. 1988. International Politics in a Changing World. 4th Ed. Guemsey: The Guemsey Press Co.
Jacques, Martin. 2009. When China Rules the World: The Rise of the Middle Kingdom and the End of the Western World. London: Penguin Group.
Papp, Daniel S. 1997. Contemporary International Relations: Frameworks for
Understanding. 5th ed. New York: Macmillan.
Tharoor, Shashi. 1997. India: From Midnight to the Millennium and Beyond. New York: Arcade Pub.
Goff, Patricia M. 2000. “ Invisible Borders: Economic Liberalization and National Identity”, International Studies Quarterly (2000).
Chrysler, Mack. 2010. “China’s Exuberant Economy Driving Car Sales”. Accessed from http://wardsauto.com/ar/chinas_exuberant_economy_100512/.
Einhorn, Bruce and Mehul Srivastava. 2008. “WTO: Why India and China Said No to U.S.” http://www.businessweek.com/globalbiz/content/jul2008/gb20080730_027680. htm?campaign_id=rss_daily.
Klein, Christina Klein. 2004. “’Copywood’ No Longer”, YaleGlobal, October 11th,
2004. Accessed from http://yaleglobal.yale.edu/content/copywood-no-longer. Lienert, Dan. “The Rising Chinese Car Market”. Forbes. Accessed from
http://www.forbes.com/2003/12/15/cx_dl_1215feat.html.
Yecies, B.M. 2007. “Parleying Culture Against Trade: Hollywood’s Affairs With Korea’s Screen Quotas”. Korea Observer, 38 (1). Accessed from http://ro.uow.edu.au/cgi/viewcontent.cgi?article=1119&context=artspapers.
G20 Statistical Update. “Indonesia: Higher Informal Employment during the Economic Slowdown”. Accessed from http://www.dol.gov/ilab/media/events/G20_ministersmeeting/G20-Indonesia- stats.pdf.
_____. 2008. “An Answer to the Global Food Crisis: Peasants and Small Farmers can Feed the World”. Accessed from http://www.landaction.org/spip/spip.php?article317.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=23¬ab=3
http://www.business-in-asia.com/china_auto.html
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html http://www.dnb.co.in/smekolkata2009/Pharmaceutical%20overview.asp on June 30th, 2010. http://www.tatamotors.com/our_world/press_releases.php?ID=567&action=Pull on June 29th, 2010.
Recommended Citation
Fabrian, Dira Tiarasari
(2018)
"A Nationalist Human Resource as a Vital Asset for Indonesia’s Development,"
Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 17:
No.
1, Pp. 81-95.
DOI: 10.7454/global.v17i1.27
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol17/iss1/5