•  
  •  
 

Abstract

The health efforts at health facilities have entered a new phase in the current era of Indonesian National Health Insurance (NHI). The Bandar Baru Health Center (Puskesmas), one of the largest Puskesmas in Pidie Regency with the most significant income from the NHI, is required to have quality health services, which at the same time also needs to be efficient in using its resources. This study uses the Balanced Scorecard method to determine the performance of the government's FKTP, in this case, the Bandar Baru Health Center, in the current NHI era. This quantitative descriptive research collects primary and secondary data to analyze the financial, customer, internal business, and development perspectives. The results of the study show that the Bandar Baru Health Center, from a financial perspective, is still lacking in growth due to the expansion of the sub-health center below it, however; the Puskesmas has made savings, which can be seen from the Balanced Economic Level Value is economical (Tec < 100%; 2019-2020) and less economical in 2021 (Tec=100%), the value of the Effectiveness Level is not effective (Tev < 100%; 2019-2021), and the value of the Efficient level is not efficient (Tef =100%; 2019-2020) and efficient in 2021 (Tef < 100%). From the customer's perspective, the lowest satisfaction index is on the facilities and infrastructure of the Bandar Baru Puskesmas. Meanwhile, from an internal business perspective, employee turnover is low even though employee training still needs to be improved. Efforts are needed to increase innovative health programs that can improve the performance of the Puskesmas and increase the number of patients registered to increase the financial growth of the Bandar Baru Health Center.

Bahasa Abstract

Upaya kesehatan di fasilitas kesehatan telah memasuki babak baru di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini. Puskesmas Bandar Baru, sebagai salah satu Puskesmas terbesar di Kabupaten Pidie Jaya dengan pendapatan terbesarnya bersumber dari JKN, dituntut untuk memiliki mutu pelayanan kesehatan berkualitas sekaligus mampu melakukan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pemerintah dalam hal ini Puskesmas Bandar Baru di era JKN saat ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif guna mengumpulkan data primer dan data sekunder untuk perspektif finansial, pelanggan, bisnis internal dan pengembangan. Hasil studi menunjukkan antara lain bahwa Puskesmas Bandar Baru kurang bertumbuh dari perspektif finansial dikarenakan adanya pemekaran puskesmas pembantu di bawahnya. Di sisi lain, Puskesmas tersebut memiliki nilai tingkat ekonominya yang ekonomis (Tek < 100%) di tahun 2019-2020, namun di tahun 2021 tidak ekonomis (Tek =100%). Sementara, nilai tingkat efektivitas-nya tidak efektif (Tev < 100%; 2019-2021), dan nilai tingkat efisiensinya tidak efisien (Tef =100%;2019-2020), dan efisien pada tahun 2021(Tef < 100%). Dari sisi perspektif pelanggan indeks kepuasan terendah pada sarana dan prasarana Puskesmas. Sedangkan, pada perspektif bisnis internal, turn over pegawai tidak tinggi meskipun pelatihan pegawai masih kurang. Diperlukan upaya peningkatan program kesehatan inovatif yang dapat memperbaiki capaian puskesmas, di mana hal ini dalam waktu bersamaan juga dapat meningkatkan jumlah pasien baru guna mencapai pertumbuhan keuangan maksimal Puskesmas Bandar Baru.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.