Abstract
The challenge of drug and food supervision requires the BPOM Technical Implementation Unit (UPT) to work optimally in the midst of limited resources. The analysis of the relative efficiency of the BPOM Technical Implementation Unit in 2019 was carried out with the aim of improving BPOM's planning, budgeting, and strategic policies in an effort to improve performance at each UPT. Calculation of relative efficiency using the DEA (Data Envelopment Analysis) method. This study uses a mixed method with a cross sectional research design. The research sample was 31 UPT BPOM that met the requirements as DMU (Decision Making Unit), 10 informants in the deepening of the process to determine the factors that affect the efficiency of UPT with DEA. There are 3 inputs and 4 outputs analyzed by DEA. The results of the analysis there are 15 efficient UPT and 16 inefficient UPT. The results of the deepening of the process revealed that the efficient and inefficient UPT had implemented the internal efficiency strategy well. DEA is a relative efficiency analysis with the concept of maximizing the ratio of output and input. The use of the VRS (Variable Return to Scale) model that considers the process, is expected to eliminate the shortcomings contained in the calculation with DEA. DEA calculation is done mechanically, so it is necessary to deepen the process to explore efficiency factors that are not obtained from DEA calculations, especially for organizations that involve large external factors in the process.
Bahasa Abstract
Tantangan pengawasan obat dan makanan mengharuskan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM bekerja optimal di tengah keterbatasan sumber daya. Analisis efisiensi relatif pada Unit Pelaksana Teknis BPOM tahun 2019 dilakukan bertujuan untuk perbaikan dalam perencanaan, penganggaran, dan kebijakan strategis BPOM dalam upaya peningkatan capaian kinerja pada masing-masing UPT. Perhitungan efisiensi relatif menggunakan metode DEA (Data envelopment Analysis). Penelitian ini menggunakan mixed method dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 31 UPT BPOM yang memenuhi syarat sebagai DMU (Decision Making Unit) dan menggunakan 3 input dan 4 output yang diuji dengan metode DEA. Terdapat 10 informan dalam analisis kualitatif untuk mengetahui strategi dalam pencapaian efisiensi UPT. Hasil dari analisis terdapat 15 UPT yang efisien dan 16 UPT yang tidak efisien. Hasil wawancara diketahui bahwa UPT yang efisien dan yang tidak efisien telah melaksanakan strategi efisiensi internal dengan baik. DEA merupakan analisis efisiensi relatif dengan konsep memaksimalkan rasio output dan input. Penggunaan model VRS (Variabel return to Scale) yang mempertimbangkan proses, diharapkan mengeliminasi kekurangan yang terdapat dalam perhitungan dengan DEA. Perhitungan DEA dilakukan secara mekanik, maka diperlukan pendalaman proses untuk menggali faktor efisiensi yang tidak didapatkan dari perhitungan DEA, terlebih untuk organisasi yang dalam prosesnya melibatkan faktor eksternal yang cukup besar.
Recommended Citation
Widyastuti, Pantri and Nurwahyuni, Atik
(2021)
"Analisis Efisiensi Relatif di Unit Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2019,"
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia: Vol. 6:
No.
2, Article 6.
DOI: 10.7454/eki.v6i2.5320
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/eki/vol6/iss2/6