Abstract
Physicians’ decision to refer patients in primary health care is vital in supporting the referral system. The increase of referral cases impacted the claims cost and hospital workload. This study aimed to analyze the physicians’ behavior in referring National Health Insurance (NHI) patients to hospitals. This study employed a qualitative method; 18 informants were selected using purposive sampling and analyzed using content analysis. The data were validated by triangulating method, source, and data. Physicians referred patients when the cases could not be handled; there were indications of severe disease and required further examination. The obstacles in the referral system were pressure from NHI patients that wanted to be referred and diagnosed differently from ICD 10. In referring NHI patients, physicians had followed referral procedures and criteria. High referrals were caused by patients being forced to be referred, coming with complaints of severe disease, having examined in a hospital, and some cases should not be referred to but still referred by entering a similar diagnosis into the ICD 10. It is expected that public health centers will educate NHI patients related to tiered referral procedures in health services.
Bahasa Abstract
Keputusan dokter Puskesmas untuk merujuk pasien sangatlah penting dalam mendukung sistem rujukan era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tingginya rujukan menyebabkan peningkatan biaya klaim dan beban kerja rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dokter dalam merujuk pasien JKN ke rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain studi kualitatif; 18 informan dipilih dengan metode purposive sampling dan dianalisis menggunakan analisis isi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode, sumber dan data. Hasil penelitian menunjukkan dokter merujuk pasien ketika kasus tersebut tidak dapat ditangani; ada indikasi penyakit serius dan perlu pemeriksaan lebih lanjut. Hambatan dalam sistem rujukan adalah tekanan dari pasien JKN untuk dirujuk dan didiagnosis berbeda dengan ICD 10. Dalam merujuk pasien JKN, dokter telah bertindak sesuai prosedur dan kriteria rujukan. Tingkat rujukan yang tinggi disebabkan oleh pasien yang terpaksa dirujuk, datang dengan keluhan sakit parah, datang setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, dan beberapa kasus tidak boleh dirujuk tetapi tetap dirujuk dengan memasukkan diagnosis serupa ke dalam ICD 10. Oleh karena itu, Puskesmas diharapkan dapat mendidik peserta JKN terkait prosedur rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan.
Recommended Citation
Natalia, Natalia
(2021)
"Physicians’ Behavior in Referring National Health Insurance Patients to Hospital,"
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia: Vol. 6:
No.
2, Article 5.
DOI: 10.7454/eki.v6i2.5279
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/eki/vol6/iss2/5