Abstract
Program Keluarga Harapan (PKH) aims to improve the standard of living of the people as measured through the Human Development Index (IPM) and the level of inequality in expenditure of the Indonesian population (Gini Ratio) by accommodating the utilization of health services as one of the indicator. In 2018 there are still 16% of deliveries that were not performed by trained health workers at healthcare facilities. One health component that is required as a PKH Beneficiary Family (KPM) is that pregnant women are required to deliver in a health care facility. The purpose of this study is to look at the effect of PKH on the use of health facilities for childbirth in Indonesia.The Methods that used in this study is a quasi-experimental with cross sectional design using Susenas data in 2018 with a total sample of 28,785 mothers aged 15-49 years who had given birth to live births in the period of two years before the survey and economic status in deciles 1-3. The analysis uses the Propensity Score Matching (PSM) method with the Logit model that looks at the OR value. The Results is PKH increased maternity utilization in health facilities. PKH recipients have a 1.23 times higher chance than non-PKH recipients, after controlling for other variables. PKH implementation has quite good benefits, along with other dominant supporting factors, namely the area of residence, education, communication tools, transportation facilities and JKN-PBI in order to help the community, especially the poor and vulnerable, to utilize health care facilities for delivery.
Bahasa Abstract
Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Gini Ratio) dengan salah satu indicator yang diakomodir adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2018 masih ada 16 % persalinan tidak menggunakan fasilitas kesehatan. Salah satu Komponen kesehatan yang diwajibkan sebagai Keluarga Penerima manfaat (KPM) PKH adalah ibu hamil wajib bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh PKH terhadap pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk bersalin di Indonesia. Metode penelitian ini adalah quasi-eksperimental degan desain cross sectional yang menggunakan data Susenas tahun 2018 dengan jumlah sampel 28.785 ibu berumur 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup terakhir pada periode dua tahun sebelum survei dilaksanakan dan status ekonomi yang berada pada desil 1- 3. Analisis menggunakan metode Propensity Score Matching (PSM) dengan model Logit untuk melihat nilai OR. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa PKH meningkatkan pemanfaatan bersalin di fasilitas kesehatan. Penerima PKH memiliki peluang 1,23 kali lebih tinggi dibandingkan dengan non-penerima PKH, setelah dilakukan kontrol pada variabel lainnya. Implementasi PKH memiliki manfaat yang cukup baik, beserta faktor pendukung dominan lainnya yaitu wilayah tempat tinggal, pendidikan, alat koumnikasi, sarana transportasi dan JKN-PBI dalam rangka membantu masyarakat terutama penduduk miskin dan rentan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk bersalin.
Recommended Citation
Putra, Gede Wirabuana and Pujianto, Pujianto
(2020)
"Evaluasi Dampak Program Keluarga Harapan Terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk Layanan Persalinan di Indonesia (Analisis Data SUSENAS tahun 2018),"
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia: Vol. 5:
No.
1, Article 7.
DOI: 10.7454/eki.v5i1.3898
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/eki/vol5/iss1/7