•  
  •  
 

Abstract

Since the implementationof National Health Insurance (JKN), Health Centers received the payment from Social Security Agency for Health (BPJS) using capitation. In Lubuklinggau City, there has been problem inutilizing capitation and financing surplus (SiLPA) for approximately 23% per year. This research aimed to analyze the utilization of capitationin Lubuklinggau City 2014-2016. This qualitative study was implemented in SimpangPeriuk Health Center, Taba, Citra Medika and Swasti Saba which werethe lowest and highest SiLPA absorption, and data were collected retrospectively. The study revealedthat the capitation funds have achieved the target (69,5%) while spending for operational was still under utilized (12,4%). The planning for using capitation funds was not systematically implemented using appropriate steps : Planning, Organazing, Actuating, Controlling. Health centers assumed thatthe regulationto use the funds was too complicated to follow so they could not absorp the capitation appropriately. Monitoring assitance are needed to improve the absorption of capitation funds.

Bahasa Abstract

Sejak implementasiJaminan Kesehatan Nasional (JKN), Puskesmas mendapat pembayaran dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupa dana kapitasi. Di Kota Lubuklinggau terdapat masalah mengenai sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) di puskesmas yang rata-rata pertahunnya sebesar 23%. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan dana kapitasi Puskesmas di Kota Lubuklinggau tahun 2014-2016. Penelitian kualitatif ini dilakukan di Puskesmas Simpang Periuk, Taba, Citra Medika dan Swasti Saba berdasarkan realisasi SiLPA terendah dan tertinggi denganpengumpulan data secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dana kapitasi untuk jasa pelayanan telah sesuai target (69,5%) sedangkan untuk kegiatan operasional penyerapan masih kecil (12,4 %). Puskesmas belum melaksanakan perencanaan sistematis dengan tahapan Planning, Organizing, Actuating, Controlling dalam pemanfaatan dana kapitasi. Aturan pemanfaatan yang dianggap rumit menyebabkan puskesmas tidak menyerap dana kapitasi tersebut. Pengawasan dan bimbingan diperlukan agar penyerapan dana kapitasi dapat ditingkatkan.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.