Abstract
Hypertension is one of risk factors for congestive heart failure as the top 10 most prevalent diseases in XY Public Hospital in 2014. It has a large number of total cost and cost deviation between hospital and JKN rate. This study aimed to choose an alternative that is more cost-effective to treat congestive heart failure at XY Hospital in 2014. This was a quantitative research using retrospective cross-sectional analysis. The study compared the average value of total cost of two alternative treatments, ramipril-spironolactone with valsartan by using Hospital’s perspective. Direct medical cost components were cost of drugs, cost of physicians’ services and cost of hospitalizations. This study found that: (1) The average total cost of ramipril-spironolactone was Rp.2.527.743; whereas the average total cost of valsartan was Rp.2.430.923; (2) Ramipril-spironolactone’s effectiveness was not significantly different from valsartan; (3) There was cost saving on the average of total cost using valsartan’s drug as many as Rp96.820 per patient; (4) There was cost saving on hospitalization cost using valsartan’s drug for Rp299.031 per patient. Valsartan provided the lowest value and more cost-effective than ramipril-spironolactone for patient with congestive heart failure.
Bahasa Abstract
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko gagal jantung kongestif. Di rawat inap RS Pemerintah XY pada tahun 2014, gagal jantung kongestif masuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak, dengan biaya total yang cukup besar dan terdapat selisih tarif antara tarif RS dengan tarif JKN. Penelitian ini bertujuan untuk memilih alternatif yang lebih efisien antara ramipril-spironolakton dengan valsartan pada pengobatan gagal jantung kongestif di RS Pemerintah XY tahun 2014. Pendekatan kuantitatif membandingkan nilai rata-rata biaya total dua alternatif pengobatan gagal jantung kongestif, yaitu ramipril-spironolakton dengan valsartan dengan menggunakan perspektif Rumah Sakit. Komponen biaya langsung medis yang dihitung adalah biaya obat, biaya jasa dokter dan biaya rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan pada pasien gagal jantung kongestif di RS Pemerintah XY tahun 2014 didapatkan: (1) Nilai rata-rata biaya total penggunaan obat ramipril-spironolakton sebesar Rp.2.527.743, sedangkan rata-rata biaya total penggunaan obat valsartan sebesar Rp.2.430.923; (2) Obat ramipril-spironolakton efektivitasnya tidak berbeda signifikan atau setara dengan obat valsartan; (3) Adanya penghematan pada rata-rata biaya total obat valsartan sebesar Rp.96.820 per pasien; (4) Adanya penghematan pada biaya rawat inap obat valsartan sebesar Rp.299.031 per pasien. Obat valsartan memberikan nilai rupiah yang terendah dan menjadi pilihan yang lebih efisien dibandingkan obat ramipril-spironolakton pada pasien gagal jantung kongestif.
Recommended Citation
Rahmawati, Cyntiya and Nurwahyuni, Atik
(2017)
"Analisis Minimalisasi Biaya Obat Antihipertensi antara Kombinasi Ramipril-Spironolakton dengan Valsartan pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Pemerintah XY di Jakarta Tahun 2014,"
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia: Vol. 1:
No.
4, Article 6.
DOI: 10.7454/eki.v1i4.1802
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/eki/vol1/iss4/6
Included in
Economic Policy Commons, Health Economics Commons, Pharmacoeconomics and Pharmaceutical Economics Commons