•  
  •  
 

Abstract

Background: The development of housing clusters in urban areas is usually becoming a significant factor that affecting environmental conditions, especially in terms of protecting water catchment areas. In Bekasi City, the high demand for housing has resulted a rapid increase in the development of housing clusters which in some cases are not in line with environmental protection regulations.

Aims: This study aims to analyze the impact of regulatory gaps related to spatial planning and environmental management on the protection of water catchment areas in Bekasi City.

Methods: Using a case study approach, this study analyzes existing policies, their implementation in the field, and the impact of these gaps on the function of water catchment areas.

Results: The results of the study indicate that regulatory gaps and weak supervision contribute to the reduction of water catchment areas, increased flood risk, and decreased environmental quality in the Bekasi City area.

Conclusion: The recommendations of this study include increasing regulatory strictness, improving the supervision system, and adjusting spatial planning policies to focus more on the balance of development and environmental sustainability.

References

Anderson, J.L. & Vaughan, A.G. (2023). Environmental Penalties: Discretion and Disparity. Stanford Environmental Law Journal. Vol. 42, No. 1. DOI: 10.2139/ssrn.4338904

Ardhita, A. (2006). Kebijakan yang Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Permasalahan Banjir di Kota Jakarta. [Tesis]. Universitas Indonesia.

Creswell, J.W. & Creswell, J.D. (2015). Research Design (Qualitative, Quantitative & Mix Methods Approaches) Fifth Edition. SAGE Publication, Inc.

Gatiningsih, Sutrisno, E. (2017). Modul Mata Kuliah Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Jatinangor: Fakultas Manajemen Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Gunawan, S.A., Prasetyo, Y., Amarrohman, F.J. (2016). Studi Penentuan Kawasan Resapan Air Pada Wilayah Das Banjir Kanal Timur. Jurnal Geodsesi Universitas Diponegoro, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, pp. 125-135, (ISSN : 2337-845X). DOI: 10.14710/jgundip.2016.11529

Gyourko, J., Molloy, R. (2015). Regulasi dan Pasokan Perumahan. Handbook of Regional and Urban Economics, 5, pp. 1289-1337. DOI: 10.1016/B978-0-444-59531- 7.00019-3

Hamidi, S., Ewing, R. (2014). Sebuah Studi Longitudinal tentang Perubahan Perluasan Kota antara Tahun 2000 dan 2010 di Amerika Serikat. Lanskap dan Perencanaan Kota, 128, pp. 72-82.

Konstitusi Republik Indonesia. (1945). Pembukaan UUD 1945. Alinea IV. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Konstitusi Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Pasal 33 ayat 3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Liu, Y., Zhang, Y., Yang, Y., Chen, X. (2023). Darkside of Environmental Regulation: Wage Inequality Cost. Journal of Comparative Economics Volume 51, pp. 524-544. DOI: 10.1016/j.jce.2022.11.004

McCoy, W., Schwartz, K. (2022). The Water Finance Gap and the Multiple Interpretations of ‘Bankability’. Journal of Water, Sanitation and Hygiene for Development, Vol 00, No 0, pp. 1 DOI: 10.2166/washdev.2022.201

Mirzaei, A., Knierim, A., Nahavand, S.F., Mahmoudi, H. (2017). Gap Analysis of Water Governance in Northern Iran: A Closer Look into the Water Reservoirs. Journal of Environmental Science and Policy, 77 pp. 98-106. DOI: 10.1016/j.envsci.2017.08.004

Nugroho, D.A., Soemabrata, J., Simarmata, H.A., Marthanty, D.R. (2019) Development of Green Infrastructure in Urban Catchment Area (Case Study: Tanjung Barat Sub District, South Jakarta). International Journal of GEOMATE, July 2019, Vol.17, Issue 59, pp.121-126 Geotec., Const. Mat. & Env., ISSN: 2186-2982 (Print), 2186-2990 (Online), Japan. DOI: 10.21660/2019.59.8297

Nugroho, S.P. (2002). Evaluasi Pembangunan Wilayah Pengembangan Selatan DKI Jakarta sebagai Kawasan Resapan Air. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3 No. 1, pp. 43-49

Pemerintah Kota Bekasi. (2014). Peraturan Walikota Bekasi Nomor 6 Tahun 2014 tentang Bangunan Gedung.

Pemerintah Kota Bekasi. (2014). Peraturan Walikota Bekasi Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Drainase dan Pengendalian Banjir.

Pemerintah Kota Bekasi. (2017). Peraturan Daerah Kota Bekasi nomor 3 Tahun 2017 tentang Bangunan Gedung.

Pemerintah Kota Bekasi. (2019). Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 129 Tahun 2019 tentang Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Pemerintah Kota Bekasi. (2019). Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perumahan Seimbang.

Pemerintah Kota Bekasi. (2024). Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 7 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2024-2044.

Pemerintah Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. (2019). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Republik Indonesia. (2023). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia. (2012). Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang.

Peraturan Presiden Republik Indonesia. (2023). Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air.\

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2024). PP Nomor 30 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2024). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Pramudia, A., Widiastuti, R. (2016). Pengaruh pembangunan perumahan terhadap pengurangan daerah resapan air di wilayah perkotaan. Jurnal Perencanaan Kota dan Daerah, 12(2), pp. 85-97.

Purwanto, A. (2013). Model Intervensi Komunitas pada Penanggulangan Bencana Banjir di DKI Jakarta (Studi Pengembangan Masyarakat Lokal melalui Program Siaga Bencana Berbasis Masyakakat (SIBAT) di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. [Tesis]. Universitas Indonesia.

Rahmawati, D.C. (2023). Kebijakan yang Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Permasalahan Banjir di Kota Jakarta. [Tesis]. Universitas Indonesia.

Setiawan, B. (2018). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Siswanto, V.K., Routray, J.K., Dewi, R. (2014). Rural Urban Disparity in and around Surabaya Region, Indonesia. IPTEK Institur Teknologi Surabaya, The Journal for Technology and Science, Vol. 25, No. 2. ISSN:0853-4098/e-ISSN 2088-2033 DOI: 10.12962/j20882033.v25i2.468

Squintani, L. (2020). Addressing the (Lack of) Effectiveness of Environmental Law and the Gap between Law in the Books and Law in Action. Journal for European Environmental & Planning Law Volume 17, pp. 133-135 DOI: 10.1163/18760104-01702002

Wu, F. (1998). Pembangunan perkotaan polisentris dan perubahan penggunaan lahan dalam ekonomi transisi: Kasus Guangzhou, Tiongkok. Lingkungan dan Perencanaan A: Ekonomi dan Ruang, 30(6), pp. 1077-1100.

Zhou, A., Li, J. (2020). Impact of Income Inequality and Environmental Regulation on Environmental Quality: Evidence from China. Journal of Cleaner Production, Vol. 274, pp. 123008 DOI: 10.1016/j.jclepro.2020.123008

Share

COinS